Kevin/Marcus, Antara Ketengilan dan Prestasi Mentereng


BolaSkor.com – Jika berbicara mengenai sektor ganda putra bulu tangkis Indonesia, publik akan langsung teringat dengan pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan ini selalu mampu menunjukkan performa spektakuler setiap kali berpentas dalam kejuaraan bulu tangkis.
Hal ini terbukti dengan keberhasilan Kevin/Marcus menjadi juara secara beruntun pada 2016. Ketika itu Kevin/Marcus mampu menaklukkan empat turnamen sekaligus, yakni Malaysia Master 2016, India Open 2016, Australia Open 2016, dan China Open 2016.
Tidak berhenti di situ saja, pada 2017 pasangan yang berjuluk Minion ini juga membuat kehebohan. Kevin/Marcus mampu meraih gelar pada tujuh turnamen Super Series. Mereka juara di Dubai World Superseries, Hong Kong Open, Tahoe China Open, Japan Open, Malaysia Open, India Open, dan terakhir turnamen paling bergensi, All England.
Baca Juga:
Pencapaian ini terus berlanjut tahun berikutnya. Kevin/Gideon kembali berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam kancah intenasional. Pasalnya Kevin/Marcus berhasil meraih delapan titel dalam ajang BWF World Tour. Selain itu Minion juga mampu menyumbangkan emas di pesta olahraga terbesar se-Asia, Asian Games.
Keberhasilan yang didapat selama dua tahun tersebut lantas membuat Kevin/Marcus berhasil meraih gelar sebagai pemain putra terbaik. Sebuah pencapaian tertinggi yang pernah BWF berikan kepada atlet bulu tangkis.
Seolah tidak terbendung, Kevin/Marcus kembali menorehkan prestasi di dua tahun selanjutnya. Tercatat Minion mampu mengoleksi total sembilan gelar juara dan tiga runners-up.
Selain sisi prestasi, tidak sedikit hal menarik yang dimiliki pasangan ganda putra ini. Mereka punya keunikan yang sudah menjadi salah satu ciri khas Minion yang tidak dimiliki pebulu tangkis lain.
Keunikan tersebut tak lain dari sifat Kevin yang kerap melakukan aksi tengil kepada lawan-lawannya. Aksi ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri karena membuat konsentrasi lawan sedikit terganggu.
Semisal saat berlangsungnya Asian Games 2018. Pada babak final tiba-tiba saja Kevin mengganti raketnya di tengah pertandingan. Dengan secepat kilat dia meninggalkan Gideon kemudian berlari mengambil raketnya dan langsung kembali ke lapangan untuk bermain.
Lalu ada pula perilaku tengilnya dengan berpura-pura memukul shuttlecock, tetapi tidak sampai mengenainya. Aksi ini selalu dilakukannya dalam setiap pertandingan. Bahkan terkadang aksi ini menimbulkan keputusan kontoversial dari pihak wasit.
Kini kiprah Minion dinanti publik Indonesia yang menanti sumbangan medali emas pada Olimpiade Tokyo.
Penulis: Bintang Rahmat
Yusuf Abdillah
9.068
Berita Terkait
Hasil Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Hanya Satu Wakil Indonesia ke Semifinal

Bawa 4 Unggulan, PBSI Hanya Targetkan Satu Gelar Juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025

Hadapi Hong Kong Open dan China Masters 2025, PBSI Kembali Pertemukan Apriyani dan Fadia

Ratusan Pebulu Tangkis Ikut Kejuaraan Junior Asia di Solo, Indonesia Segrup dengan Malaysia

Ginting dan Gregoria Mariska Dipastikan Turun di Japan Open dan China Open 2025

Terpuruk di Indonesia Open 2025, PBSI Kian Jadi Sorotan

Jelang Hadapi Tiga Turnamen Asia, PBSI Rombak Sektor Ganda Putra

PBSI Rekrut 10 Atlet Tambahan ke Pelatnas Cipayung

Taufik Hidayat Dukung Keputusan Jonatan Christie dan Chico Aura Melanjutkan Karier di Luar Pelatnas PBSI

Jonatan Christie dan Chico Aura Mundur dari Pelatnas PBSI
