Keunggulan dan Inovasi yang Akan Diberikan Mills untuk Timnas Indonesia

BolaSkor.com - Sejak periode 1990-an sampai dengan tahun 2019 lalu, Timnas Indonesia selalu menggunakan apparel luar negeri untuk jersey. Namun baru tahun ini, Timnas Indonesia menggunakan apparel lokal, Mills sebagai sponsor utama jersey Timnas Indonesia.

Jersey Timnas Indonesia pun sudah diperkenalkan sejak April lalu. Tetap mengusung warna kebanggaan Indonesia merah dan putih, jersey Timnas Indonesia lebih terlihat memiliki cita rasa nusantara, dimana pada desain jersey sangat menonjolkan unsur Indonesia.

Marketing Communication Mills, Fachry Assegaf membeberkan beberapa keunggulan Mills yang kini jadi apparel resmi Timnas Indonesia. Jersey Timnas itu pun menerapkan teknologi yang diberi nama Xtracool. teknologi tersebut berfungsi sebagai antiultra violet, antibacterial, Moisture Wicking dan Anti Static.

Baca Juga:

Mills Resmi Perkenalkan Jersey Tandang Timnas Indonesia

Ini Asupan Nutrisi yang Dibutuhkan Pesepak Bola Menurut Dokter Ahli Gizi, Pemain Timnas Indonesia Harus Perhatikan

“Mills memang baru berdiri dua tahun belakangan ini, tapi dibelakang itu kami sudah berhubungan dengan garmen sejak 20 tahunan. Sudah selama itu. Produk kami sebelumnya juga sudah banyak yang di luar negeri,” kata Fachry saat dihubungi oleh BolaSkor.com.

Lebih lanjut, Fachry mengatakan meski sudah menjadi apparel Timnas Indonesia, namun penjualan saat ini sedang menurun lantaran pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia. Namun Menurutnya, jersey Timnas Indonesia masih banyak yang mencari.

Fachry juga menjelaskan nantinya Mills juga akan memberikan inovasi-inovasi untuk membuat jersey Timnas Indonesia lebih menarik dibandingkan sebelumnya. Tapi saat ini inovasi tersebut masih terganjal dengan pandemi COVID-19.

"Secara overall penjualan berpengaruh dengan keadaan seperti sekarang. Apalagi bicara soal sales dan jersey paling dicari itu sama kok head to head-nya dari home dan away-nya," ujar Fachry.

"Inovasi pasti ada mas, kita selalu update untuk masalah material-material yang ada dan pada akhirnya produk kita pun tidak bisa untuk dibuat replikanya, pada intinya seperti itu. Nantinya, valuenya pasti beda dengan yang original," pungkas Fachry.