Kepala Wasit UEFA Sebut VAR Sudah 'Offside'
BolaSkor.com - Penggunaan VAR video assistance referee (VAR) di liga-liga besar Eropa acap menimbulkan kontroversi, terutama di Premier League.
Para pengamat sepak bola Inggris pun berdebat soal penggunaan VAR yang dinilai sudah merusak permainan, khususnya dalam hal memutuskan offside.
Baca Juga:
Topik Hangat yang Dibicarakan di Forum Pelatih Klub-klub Elite Eropa: Penerapan VAR
IFAB Bantu PSSI untuk Terus Matangkan VAR
5 Momen Bersejarah dalam Sepak Bola yang Tidak Akan Terjadi jika Ada VAR

Mengenai hal ini Kepala wasit UEFA Roberto Rosetti mengakui, kalau penggunaan VAR sudah offside alias melebihi kewenangan. Menurut Rosetti, keberadaan VAR memang sangat dibutuhkan untuk menjaga permainan berjalan adil. Akan tetapi VAR jangan sampai membuat laga menjadi tidak cair.
"Kami ingin VAR hanya mengintervensi saat menunjukkan gambar kesalahan yang jelas, bukan untuk menjadi wasit dalam pertandingan," ujar Rosetti dikutip dari Football-Italia.
Di Premier League ada tuntutan untuk mengubah aturan offside, khususnya terkait dengan jarak yang sangat tipis menyusul bebagai kontroversi yang terjadi.
Terkait dengan hal itu, Rosetti menjelaskan jika bagian badan, di luar tangan, yang lebih dekat dengan garis gawang tetap offside. Setipis apapun jaraknya tetap offside.
Rosetti menyadari dalam beberapa situasi wasit sulit menentukan keputusan saat jaraknya sangat tipis. Sehingga jika ingin melihat ulasan offside, akan membutuhkan beberapa menit untuk mengambil keputusan.
"Itu jelas sangat sulit mengevaluasi apakah offside atau tidak. Hal terbaik adalah membiarkan keputusan diambil di lapangan," kata dia.
Menurut aturan IFAB, VAR hanya mengubah keputusan yang jelas-jelas salah. Jika keputusan diambil lebih dari tiga menit dengan 10 sampai 15 ulasan dan menggunakan empat sampai lima sudut kamera berbeda, maka itu bukan kesalahan yang jelas.
Rosetti menanggapi kondisi lain yang acap menjadi kontreversi, yaitu interpretasi aturan handball. Untuk hal ini Rosetti mengangkat soal pergerakan natural pemain. Dia mencontohkan meletakkan tangan di belakang badan saat bertahan bukan gerakan natural. Jadi, jika tangan bergerak secara natural, maka itu tidak perlu dianggap sebagai handball.
"IFAB berusaha mengklarifikasi beberapa parameter terkait apa yang bisa dihukum. Satu-satunya perubahan yang kami lakukan adalah membuat hukuman meskipun tidak sengaja, saat mencetak gol atau menciptakan peluang mencetak gol," ujar Rosetti.
Yusuf Abdillah
9.544
Berita Terkait
Tepis Isu ke Timnas Indonesia, Bojan Hodak Berkomitmen Tetap Jadi Pelatih Persib
Kembali ke Timnas Brasil setelah Tinggalkan Liverpool, Fabinho Serasa Debutan
Berburu Joao Gomes, Manchester United Punya Kartu As
FIFA Dituduh Ciptakan Serikat Pemain 'Palsu'
Rumah Dibobol Penyusup, Raheem Sterling dan Keluarga Selamat
Ada Bahaya Laten dalam Diri Marcus Rashford, Barcelona Harus Waspada
Kejutan, AC Milan Berburu Striker yang Baru Didatangkan Juventus
Persija Jamu Persik di Manahan, Jakmania Boleh Nonton Langsung
Persib Tepis Rumor Bojan Hodak Akan Ditunjuk PSSI Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Mauro Zijlstra Ingin Main di SEA Games 2025, Tunggu Respons FC Volendam