Kepa dan 4 Kiper Pengganti yang Disiapkan untuk Adu Penalti

BolaSkor.com - Final Piala Liga 2021-2022 tidak diragukan lagi menghadirkan laga seru antara dua klub besar Premier League, Liverpool dan Chelsea, di Wembley. Kedua tim memberikan segalanya untuk menang.
Laga berakhir tanpa gol di waktu normal dan berlanjut hingga adu penalti. Eksekutor kedua tim menjalankan tugas dengan baik sampai akhirnya kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga gagal menuntaskan penalti.
Ironisnya, Kepa dimasukkan Thomas Tuchel menggantikan Edouard Mendy dengan harapan dapat menepis setidaknya satu penalti. Tak ayal keputusan Tuchel dan Kepa menjadi sorotan selepas laga itu.
Baca Juga:
Luton Vs Chelsea, Rekor The Hatters yang Layak Diwaspadai The Blues
Komentar Tuchel soal Peran Abramovich dalam Usaha Perdamaian Rusia-Ukraina
Itu bukan kali pertama Kepa masuk sebagai pengganti Mendy kala babak memasuki adu penalti. Termasuk momen pertama Kepa melakukannya, berikut kiper-kiper yang secara khusus dimainkan jelang drama adu penalti:
1. Chelsea Vs Villarreal: Kepa Arrizabalaga
11 Agustus 2021, Chelsea melawan Villarreal di Windsor Park, Belfast, pada laga Piala Super Eropa. Laga berakhir imbang 1-1 di waktu normal dengan gol Hakim Ziyech (27') yang dibalas Gerard Moreno (73').
Pada menit 119 Mendy digantikan Kepa. Saat itu pergantian Tuchel sukses karena dua eksekutor penalti Villarreal, Aissa Mandi dan Raul Albiol gagal mencetak gol, sementara dari Chelsea hanya Kai Havertz yang gagal melakukannya.
2. Belanda Vs Kosta Rika: Tim Krul
Perempat final Piala Dunia 2014 antara Belanda kontra Kosta Rika di Itaipava Fonte Nova, Salvador. Laga berakhir imbang tanpa gol dan berlanjut hingga drama adu penalti.
Kala itu Louis van Gaal menarik keluar Jasper Cillessen dan menggantinya dengan Tim Krul. Cillessen marah saat ditarik keluar, tapi Van Gaal membuktikan keputusannya tepat.
Tim Krul mengagalkan penalti Bryan Ruiz dan Michael Umana dan Belanda melaju ke semifinal. Sementara Kosta Rika gagal melaju setelah menyingkirkan Yunani di 16 besar via drama adu penalti.
3. Enyimba vs Etoile du Sahel: Dele Aiyenugba
Dele Aiyenugba nama yang asing bagi fans sepak bola Eropa. Kariernya memang tidak fantastis dan kiper yang kini berusia 38 tahun, bermain di Afrika bersama Kwara United. Pada medio 2005-2015 Aiyenugba memiliki 15 caps dengan timnas Nigeria.
Kendati tak terkenal, Aiyenugba dikenal fans Nigeria dan pada 2004 jadi momen camo baginya dengan Enyimba di Liga Champions Afrika. Di semifinal dua penyelamatan penaltinya di drama adu penalti membantu Enyimba mengalahkan Esperance.
Di final Aiyenugba kembali masuk dari bangku cadangan pada laga Enyimba kontra Etoile du Sahel. Kalah 1-2 di leg pertama, Enyimba menang 2-1 di leg dua dan berlanjut ke drama adu penalti. Aiyenugba menepis penalti Saber Ben Frej dan Enyimba juara Liga Champions Afrika.
4. Castel di Sangro Vs Ascoli: Pietro Spinosa
Play-off Serie B pada 1996. Castel di Sangro punya peluang promosi ke Serie B untuk kali pertama dalam sejarah melawan Ascoli. Pelatih Castel, Osvaldo Jaconi menarik keluar Roberto De Juliis, kiper yang selalu bermain musim ini dan memasukkan Pietro Spinosa.
Pada drama adu penalti lima penalti awal gagal ditepis, tapi pada peluang keenam Ascoli, Pietro melakukan penyelamatan dan Castel di Sangro promosi ke Serie B.
Arief Hadi
15.466
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Atletico Madrid vs Real Madrid: Ujian Konsistensi

Pecahkan Rekor Cristiano Ronaldo, Harry Kane Pertimbangkan Kembali ke Premier League
Giovanni Leoni Absen Setahun, Federico Chiesa Masuk Skuad Liga Champions Liverpool
Prediksi dan Statistik Crystal Palace vs Liverpool: Siapa yang Kalah Duluan?

Klok Absen-Thom Haye Starter, Persib Waspada dengan Persita

Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin

Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi

Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset

Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
