Kenangan Teco bersama Persebaya : Juara, Keluarga, dan Rawon


BolaSkor.com - Persebaya Surabaya merupakan gerbang kesuksesan Stefano Cugurra di Indonesia. Pilihannya meninggalkan sepak bola Singapura terbukti tepat. Dari klub ini, Teco merasakan gairah juara, mendapatkan keluarga dan mencintai Indonesia.
Teco, sapaan akrabnya, sudah berpetualang ke berbagai negara sebelum mendarat di Indonesia. Sejak kecil, Teco mengikuti perjalanan sang ayah, Gildo Rodriguez, yang melatih di berbagai negara.
Bersama sang ayah, Teco mendapatkan segalanya. Namun yang terpenting Teco menemukan kecintaan pada sepak bola. Sebagai tambahan, dia terbiasa menghadapi situasi dalam tim, baik karakter sebagai pelatih maupun pemain.
Liga Indonesia 2004 jadi pengalaman pertama. Teco yakin untuk meninggalkan posisinya di tim CPSA Singapura, setelah menyaksikan pertandingan Persebaya pada akhir 2003.
Teco menjadi pelatih fisik, dengan Jacksen Tiago sebagai pelatih kepala. Musim pertama langsung dilalui dengan sukses. Persebaya menjadi juara, menyingkirkan dua pesaing terberat, PSM Makassar dan Persija Jakarta.
Baca Juga:
Hittarps IK, Klub Swedia Jadi Jembatan Karier Pelatih Persib Robert Rene Alberts
Teco masih teringat partai terakhir melawan Persija Jakarta di Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya. Pertandingan pada 23 Desember 2004 itu sangat menentukan. Jika Persebaya menang, mereka akan juara.
"Pertandingan terakhir melawan Persija luar biasa. Kita harus tunggu lama untuk bertanding karena sebelum itu hujan sangat deras. Waktu itu ada tiga tim yang biasa juara. Ketika Persebaya menang, Persebaya yang jadi juara," kenang Teco ketika live instagram bareng Bali United, beberapa waktu lalu.
Kenangan itu jadi modal Teco. Saat di Persebaya, Teco datang dalam usia sangat muda. Banyak pelajaran yang didapat. Itulah salah satu step untuk menjadi pelatih kepala. Sebelumnya, Teco bahkan pernah jadi pelatih sekolah sepak bola (SSB) di Brasil.
Selain pengalaman merasakan gelar, Teco punya kenangan yang membuatnya tak lupa Persebaya. Di Kota Pahlawan, Teco bertemu seorang wanita yang kemudian menjadi pendamping hidupnya. Wanita ini bernama Miranda Erlinda. Teco dan Miranda menikah pada 2009.

Miranda kemudian menemani Teco berpetualang. Putra pertamanya, Romario, lahir saat Teco menjadi pelatih di Phuket FC. Lalu Gabriella lahir pada awal tahun ini di Bali, setelah Teco membawa Bali United juara Liga 1 2019.
Melengkapi jasa Persebaya adalah pertemuan Teco dengan makanan Indonesia, Rawon. Makanan olahan daging memang disukai warga Brasil. Rawon memenuhi kualifikasi itu.
"Nasi Goreng merupakan makanan Indonesia pertama saya. Baru kemudian setelah satu tahun di Surabaya, saya coba makan Rawon di Mes Persebaya. Rawan sekarang menjadi makanan favorit saya," kata Teco pada April lalu.
Tiga hal ini yang membuat Persebaya berjasa pada kesuksesan Teco di Indonesia. Menarik menantikan apakah ke depan Teco akan kembali melatih Persebaya. (Laporan Kontributor Putra Wijaya/Bali)
Tengku Sufiyanto
17.469
Berita Terkait
Hasil Liga Europa: Calvin Verdonk Bantu Lille Bekuk AS Roma, Dua Assist Dean James Menangkan Go Ahead Eagles

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siap Tempur Lawan Arab Saudi dan Irak, Jordi Amat Berharap Wasit Bersikap Adil
'Hobi' Chelsea Koleksi Kartu Merah Hambat Alejandro Garnacho

Pelatih Legendaris AC Milan Kritik Keras Bintang Inter Milan

Isu Pemain Mogok Tampil Warnai Kemenangan Real Madrid di Kazakhstan

Napoli Kalahkan Sporting, Antonio Conte dan Kevin De Bruyne Bantah Berselisih

Massimiliano Allegri Inginkan Bek Baru, AC Milan Bersiap Gaet Joe Gomez pada Januari

Beri Kebebasan Penuh, Mikel Arteta Ingin Martin Odegaard Lebih Berani Ambil Risiko

AS Roma vs Lille: Calvin Verdonk Kemungkinan Starter, Gasperini Waspadai Olivier Giroud

Cetak Brace, Rasmus Hojlund Samai Jumlah Gol yang Dibuatnya dalam 35 Laga Terakhir di Manchester United
