Justifikasi dari Strategi Transfer Todd Boehly di Chelsea

BolaSkor.com - Bak maraton dengan strategi yang tepat untuk menyalip menjelang garis finish, Chelsea melakukannya saat ini dan melalui dua rival, Newcastle United dan Manchester United, pada posisi klasemen Premier League.
The Blues berada di urutan enam klasemen Premier league setelah menang empat kali beruntun. Teranyar, Chelsea menang 2-1 di markas Brighton & Hove Albion, Falmer Stadium, hingga posisi mereka naik dan menghidupkan asa lolos ke zona Eropa.
Membaiknya posisi Chelsea diapresiasi fans, terutamanya setelah melalui fase naik turun yang memastikan mereka nirgelar musim ini. Perlahan tapi pasti, investasi transfer yang dilakukan Pemilik Chelsea, Todd Boehly, membuahkan hasil positif di bawah arahan Mauricio Pochettino.
Boehly sudah menghabiskan lebih dari satu miliar poundsterling pada tiga bursa transfer pemain, melakukan perombakkan besar pada musim panas 2023 dengan mendepak nama-nama yang pernah jadi juara Liga Champions 2021.
Baca Juga:
Hasil Pertandingan: Juventus Juara Coppa Italia, Manchester United dan Chelsea Menang Tipis
Arti Kompetisi Eropa bagi Mauricio Pochettino dan Chelsea
Secercah Harapan dari Karier Masa Depan Striker Chelsea, Nicolas Jackson
Alhasil, Chelsea punya skuad muda minim pengalaman, belum lagi ditambah dengan badai cedera skuad musim ini, penampilan tim tidak konsisten. Kendati demikian, Boehly tetap berpegang teguh dengan prinsip yang dimilikinya.
Boehly pun menjelaskan teori yang menjadi justifikasi atas strategi transfernya di Chelsea, sejak menggantikan Roman Abramovich pada 2022.
"Saat kami belanja, kami berinvestasi dan para pemain terus mempertahankan nilainya," terang Boehly seperti dikutip dari Standard Sports.
"Jadi yang kami pikirkan adalah berapa biaya untuk membiayai portofolio pemain tersebut. Ada yang naik dan ada yang turun nilainya, tapi menurut saya investasi yang dilakukan di Chelsea tetap mempertahankan nilainya."
"Kami tidak membelanjakan uangnya, kami menginvestasikan uangnya. Jadi ketika kami membeli, kami hanya memikirkan biaya pengangkutannya," paparnya.
Boehly juga berbicara soal nasib masa depan Pochettino di Chelsea, seraya menekankan pentingnya kesabaran dalam proses tersebut. Hasil dari proses tersebut mulai terlihat jelang akhir musim ini.
"Hal nomor satu adalah Anda harus bersabar. Anda menyusun sesuatu dan mengharapkan hal itu terwujud dengan sangat cepat, namun kenyataannya segala sesuatu yang baik membutuhkan sedikit waktu. Kesabaran selalu menjadi pemikiran kami," imbuh Boehly.
"Kami pikir ini adalah tim yang sangat muda dan menarik yang akan bersatu untuk waktu yang lama. Jika Anda melihat waralaba yang mendominasi dalam jangka waktu lama, mereka memiliki stabilitas nyata dalam tim, lini depan, dan staf kepelatihan."
"Jadi untuk dapat meletakkan dasar dan memulai dengan stabilitas dalam tim, dan memiliki skuad muda dengan kontrak lebih lama dari rata-rata (adalah awal yang baik)."
"Dan kenyataannya di sepak bola Eropa, kontrak tujuh tahun sebenarnya adalah kontrak lima tahun karena Anda tidak akan pernah membiarkan kontrak berakhir hingga tahun terakhir. Anda akan memperpanjang kontrak atau melihat apa yang terbaik untuk pemain dan klub."
View this post on Instagram
"Saat kami membeli Dodgers pada tahun 2013, kami memulai dengan skor 15-25, namun kami tetap berpegang pada rencana karena kami yakin rencana itu benar. Dan kami mengalami hal serupa dengan Chelsea."
"Anda harus mempunyai tekad untuk tidak mendengar semua kebisingan di sekitar Anda dan tetap berkomitmen pada rencana. Dan sejak Boxing Day, kami adalah tim terbaik keempat di Premier League. Jika Anda melihat apa yang terjadi sekarang, rasanya lebih baik dan lebih baik lagi," pungkas Boehly.
Arief Hadi
15.313
Berita Terkait
Laris Manis, Harry Maguire Diantre Klub Arab Saudi
Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo

Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool

Joao Pedro Ungkap Alasan Pilih Gabung Chelsea ketimbang Newcastle United
Skuad Liverpool Tidak Akan Pernah Bisa Melupakan Tragedi Kematian Diogo Jota

Setelah 25 Tahun, Daniel Levy Mundur dari Tottenham Hotspur

Masih Beradaptasi dengan Manchester United, Benjamin Sesko Akui Level Bermain Premier League Berbeda
Dapat Saran dari Rekan Setimnya di Barcelona, Fermin Lopez Tolak Tawaran Gabung Chelsea

Belum Padu, Kerja Sama Mohamed Salah dengan Hugo Ekitike di Liverpool
Jumlah Pemain Belanda di Premier League Pecahkan Rekor, Ronald Koeman Semringah
