Fleksibilitas Brendan Rodgers Sulap Leicester Jadi Kandidat Juara
BolaSkor.com - Leicester City melesat ke peringkat kedua klasemen sementara Premier League. Kemenangan 4-1 di kandang Aston Villa, Minggu (8/12), membuat mereka kini berselisih delapan poin di bawah pemuncak Liverpool.
Tidak pelak lagi, Leicester saat ini berada di baris depan pacuan merebut trofi Premier League. Bahkan tidak sedikit yang mengatakan peluang Leicester lebih baik daripada sang juara bertahan Manchester City yang tertinggal enam poin di bawah mereka.
Baca juga:
Bekuk Manchester City, Solskjaer Belum Mau Pedulikan Posisi Manchester United di Klasemen
Tertinggal 14 Poin dari Liverpool, Pep Guardiola: Kami Akan Coba Lagi Tahun Depan

Melihat kiprah The Foxes musim ini tentu tidak lepas dari sentuhan sang manajer Brendan Rodgers. Satu hal yang menonjol terlihat dari Rodgers adalah flexsibilitas permainan timnya.
Salah satu contoh terkini adalah pada laga melawan Aston Villa, ketika Leicester mencatat kemenangan kedelapan secara bertuntun. Pada laga ini terlihat bagaimana cairnya pergerakan pemain Leicester.
Brendan Rodgers seperti biasa mengawali laga dengan formasi 4-1-4-1. Paling tidak itu yang tercantum dalam daftar pemain sebelum laga. Di atas lapangan Leicester terlihat berbeda.
Seiring jalannya waktu, Leicester berubah bentuk formasi dan permainan. Fleksibilitas sistem ini yang membuat mereka bisa cepat beradaptasi dengan lawan atau situasi di tengah pertandingan.
Dari 4-1-4-1, tanpa terasa skema permainan Leicester berubah menjadi 4-4-2 berlian. Hasilnya bisa dilihat di papan skor di akhir laga.
Saat melawan Everton pekan sebelumnya, Leicester juga mengawali dengan formasi 4-1-4-1. Namun kemudian berubah menjadi 3-5-2 saat laga tersisa 30 menit. Hasilnya The Foxes yang tertinggal 0-1 berbalik memenangkan laga 2-1. Yang menarik, perubahan skema itu dilakukan dengan mulus dan sangat cair.

Jika melihat ke belakang, fleksibilitas memang menjadi inti dari permainan Rodgers. Saat di Liverpool, Rodgers sempat dikatakan hanya tahu strategi tanpa adanya Plan B. Namun seiring jalannya waktu Rodgers membuktikan sebaliknya.
"Bagi saya, sistem tidak relevan. Anda lihat di lapangan dan itu semua soal bagaimana memaksimalkan apa yang ada. Berusaha mendapatkan yang terbaik dari yang kami miliki. Soal gaya bermain boleh selalu sama, mengendalikan permainan dan mencoba dominan. Kami sudah bermain dengan 4-3-3, 4-2-3-1, 3-5-2 dan 4-4-2. Pujian besar kepada para pemain," ujar Rodgers pada Marer 2014, saat menangani Liverpool.
Hasl serupa juga terjadi saat Rodgers hijrah ke Skotlandia untuk membesut Glasgow Celtic.
“Saya sudah cukup memiliki waktu untuk melihat bagaimana menyusun skuat. Yang paling penting adalah fleksibilitas para pemain. Mereka harus melahap semua sistem yang saya berikan," ujar Rodgers ketika bersama Celtic.
Kini fleksibilitas Rodgers menyulap Leicester menjadi kandidat kampiun Premier League.
Yusuf Abdillah
9.797
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Tottenham Hotspur vs Liverpool: Tuan Rumah Dihantui Rekor Buruk
Prediksi dan Statistik Newcastle United vs Chelsea: Ujian Berat di St James' Park
Terungkap, Manchester United Ingin Bruno Fernandes Hengkang ke Arab Saudi
5 Pelatih yang Berpotensi Gantikan Enzo Maresca di Chelsea
Sindir Manajemen, Tinggal Masalah Waktu sebelum Enzo Maresca Meninggalkan Chelsea
Kembali Gagal Menang di Old Trafford, Ruben Amorim Soroti Penyakit Lama Manchester United
Kecele, Ruben Amorim Sempat Mengira Manchester United Akan Membungkam Bournemouth 4-3
Klasemen Terkini Premier League Usai Manchester United Ditahan Bournemouth: Liverpool Pepet Setan Merah
Hasil Premier League: Drama 8 Gol di Old Trafford, Manchester United Ditahan Bournemouth
Jadwal Live Streaming Manchester United vs Bournemouth, Tayang Selasa (16/12) Pukul 03.00 WIB