Euro 2024: Analis, Psikolog, hingga Larangan Berbicara Mengenai Penalti dalam Skuad Inggris

BolaSkor.com - Penalti sebelumnya menjadi mimpi buruk bagi timnas Inggris setelah kalah di depan fans mereka, di Wembley, melawan Italia di final Euro 2020. Waktu berlalu dan The Three Lions mengatasinya dengan baik di perempat final Euro 2024.
Imbang 1-1 kontra Swiss di waktu normal, Inggris menang 5-3 adu penalti setelah eksekutor penalti Swiss, Manuel Akanji, gagal mencetak gol dan bola sepakannya ditepis Jordan Pickford.
Kemenangan itu membawa Inggris semakin dekat untuk mengakhiri penantian tak pernah juara Euro. Tim arahan Gareth Southgate akan melawan Belanda di Signal Iduna Park, Kamis (11/07) pukul 02.00 dini hari WIB.
Lima eksekutor penalti Inggris menjalankan tugas dengan baik, dan itu dapat dilihat sebagai keberhasilan staf dalam mengatasi rasa trauma. Gareth Southgate melakukan berbagai macam upaya untuk melakukannya.
Baca Juga:
Kunci Sukses Lima Algojo Penalti Inggris
Euro 2024: Daya Tarung, Kegigihan, dan Tekad Kuat Timnas Inggris
Euro 2024: Inggris ke Semifinal, Harry Kane Dicap Pemalas dan Dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo
Dikabarkan oleh The Mirror, Southgate sudah memiliki analis, psikolog, dan bahkan melarang adanya omongan soal penalti dalam skuad Inggris untuk menghentikan agar topik itu tak berubah menjadi obsesi.
Perubahan itu juga terjadi berkat bantuan banyak pihak, salah satunya dari Chris Markham, yang pernah bekerja di FA pada divisi pemantauan sepak bola. Markham membantu mengubah sikap para pemain Inggris saat menghadapi penalti.
Dalam buku berjudul "Pressure: Lessons From The Psychology of the Penalty Shootout" yang dibuat oleh profesor olahraga Norwegia, Geir Jordet, Markham membicarakan keterlibatannya dalam skuad Inggris.
"Saya pikir saya menemukan kutipan dari lima manajer Inggris terakhir sebelum Gareth Southgate, tidak termasuk Sam Allardyce, yang mengatakan bahwa adu penalti adalah lotere, semua penalti tergantung pada keberuntungan, atau Anda tidak bisa mencoba tekanan semacam itu," papar Markham.
"Dari sudut pandang psikologis, berbicara tentang lotere menghilangkan rasa kepemilikan dari para pemainnya. Dan itulah hal yang harus saya kembalikan kepada mereka."
"Untuk mengendalikan tidak hanya tendangan itu sendiri tetapi seluruh prosesnya. Awalnya ini tentang kontrol yang dirasakan. Bagaimana kita bisa meningkatkan tingkat kendali yang dirasakan oleh para pemain, staf, dan semua orang?"
View this post on Instagram
"Untungnya bagi kami, Gareth dan stafnya sangat berpikiran terbuka dan menghormati kualitas pekerjaan yang baik. Tapi mereka tidak mau menderita, jadi kami tahu standarnya harus sangat tinggi."
"Berbicara tentang langkah awal, sudut, kecepatan, Anda tahu segalanya mulai dari teknik pernapasan, area membidik yang optimal, penjaga gawang, penampilan sebagai masker dan kacamata," urainya.
Arief Hadi
15.313
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Inggris vs Andorra: Misi Menjaga Kesempurnaan

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Tidak Ada Nama Trent Alexander-Arnold dalam Skuad Inggris

7 Hal Menarik Mengenai Eberechi Eze, Rekrutan Baru Arsenal yang Pernah Bermain di Akademi The Gunners
7 Fakta Menarik Mengenai Noni Madueke, Rekrutan Baru Arsenal yang Terinspirasi oleh Cristiano Ronaldo
Data Berbicara, Fans Manchester United Paling Sering Ditangkap pada Musim 2024-2025

4 Pertandingan Spektakuler Timnas Spanyol Sepanjang Sejarah
Striker Baru Chelsea, Liam Delap Diprediksi Jadi Penyerang Utama Timnas Inggris di Masa Depan
Pahlawan dengan Tanda Jasa, David Beckham Dapat Gelar Sir dari Kerajaan Inggris

Resmi Jadi Pemain Real Madrid, Trent Alexander-Arnold Harus Bersaing Dapatkan Posisi di Timnas Inggris

Inggris Kalah dari Senegal, Thomas Tuchel: Piala Dunia 2026 Masih Lama
