Empat Aturan Ketat Spalletti untuk Italia di Euro 2024: Tidak Ada PlayStation dan Headphone
BolaSkor.com - Keseriusan timnas Italia untuk mempertahankan titel Euro tidak diragukan lagi. Pada Euro 2024 di Jerman, Gli Azzurri - julukan Italia - berada di grup B bersama dengan Spanyol, Kroasia, dan Albania.
Uniknya, kendati berstatus juara bertahan, Italia tidak terlalu diunggulkan dalam mempertahankan titel. Tim terakhir yang mampu melakukannya adalah Spanyol pada 2008 dan 2012.
Spanyol dapat melakukannya karena memiliki generasi emas yang berkembang dan kian dewasa sejak 2008. Plus, Spanyol punya filosofi sepak bola jelas dalam kurun waktu empat tahun tersebut.
Sementara itu, Italia tidak sama dan bahkan sudah mengganti pelatih dari Roberto Mancini ke Luciano Spalletti. Talenta di dalam skuad juga sudah tidak sama lagi, seperti misalnya tidak ada lagi Marco Verratti, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, dan Ciro Immobile.
Baca Juga:
Euro 2024: Justin Hubner Jagokan Prancis, Calvin Verdonk Dukung Belanda
Euro 2024: Asllani Tidak Sabar Hadapi Barella dan Frattesi
Euro 2024: Walter Si Orang Utan Ramal Jerman Tumbangkan Skotlandia
Meski begitu, Italia tetap tim kuat yang tidak mudah dikalahkan dan acapkali menunjukkan mentalitas mereka di turnamen besar. Keseriusan Spalletti untuk memberikan kesuksesan kepada timnya bisa dilihat dari aturan yang ditegakkannya.
Sebagaimana dilansir dari Dailymail, ada empat aturan ketat dari Spalletti untuk skuad Italia. Pertama, tidak ada PlayStation dan Xbox, kedua tidak boleh menggunakan headphone atau earphone serta membawa handphone saat meeting atau bersama tim.
Ketiga, tidak boleh bercanda jorok dan berlebihan ke sesama rekan tim, dan yang terakhir tidak boleh telat pada pertemuan teknik tim.
Kekhawatiran Spalletti kepada PlayStation sudah pernah dituturkannya sebelumnya. Ia menilai sulit mengontrol pemain yang bermain PlayStation hingga larut malam dan kurang istirahat.
"Itu saja? Anda tidak peduli dengan PlayStation? Bahkan program televisi pun dibuat di sana, termasuk mantan pemainnya. Apakah menurut Anda benar jika para pemain profesional berseragam Italia tidak tidur pada malam sebelumnya, untuk bermain video game dan kemudian tidak memberikan yang terbaik di lapangan?" cetus Spalletti beberapa waktu lalu.
"Anda dapat mengevaluasi level seorang pemain tidak hanya dari dua jam yang ia habiskan di lapangan, tapi juga 22 jam sehari di luar lapangan. Saya tidak peduli apa yang dilakukan para pemain, asalkan pada jam tertentu mereka berusaha untuk tidur."
Tentu saja aturat ketat Spalletti itu memicu komentar dari warganet, mempertanyakannya karena menilai aturan-aturan itu terlalu ketat untuk generasi terkini.
View this post on Instagram
"Tidak ada headphone adalah penyiksaan," tutur @jakesjr7. "Apakah dia menangani anak-anak? Apakah dia pikir dia melatih tim U-17 atau U-21?" imbuh @Iamskununzy.
"Tidak ada headphone? Ayolah, saya bahkan tak bisa mendengarkan musik," ucap @TheFPLManual. "Tidak ada PlayStation? Tidak ada Xbox?," tambah @TheMarescaEra.
"Seseorang beritahu Spalletti bahwa aturan ketat tidak memenangi siapa pun titel. Seringnya, aturan ketat menghancurkan hubungan pada pemusatan latihan yang kemudian mengarah pada tersingkir prematur," terang @omorogiec.