Dulu Bikin Samuel Eto'o Jadi Pemain Gaji Tertinggi, Kini Anzhi Makhachkala Menuju Gulung Tikar


BolaSkor.com - Nasib bak langit dan bumi dialami klub asal Rusia, Anzhi Makhachkala. Jika dulu Anzhi bisa membayar Samuel Eto'o dengan gaji selangit, kini klub yang identik dengan warna kuning itu terancam gulung tikar.
Awal mula kebangkitan Anzhi Makhachkala dari sisi ekonomi adalah ketika Suleyman Kerimov mengambil alih. Pada proyek ambisiusnya, ia memboyong Samuel Eto'o yang baru meraih treble bersama Inter Milan.
Untuk merayu Eto'o bermain di Rusia, Anzhi Makhachkala menawarkan gaji tinggi. Ketika itu, Eto'o menjadi pemain dengan upah terbesar di dunia setelah menerima 20 juta euro per musim, setelah pajak.
Sejumlah pemain-pemain pun juga bergabung. Sebut saja Yuri Zhirkov, Christopher Samba, Lacina Traore, Lassana Diarra, dan Willian.
Baca Juga:
5 Alasan Frenkie de Jong Sudah Tepat Menolak Tawaran Manchester United
Pemain Terbaik Man United Tak Dipanggil Timnas Spanyol, Enrique Beberkan Alasannya
Erik ten Hag Perintahkan Manchester United Datangkan Dua Bintang Serie A
Namun, pada musim panas 2013 Kerimov memutuskan memangkas kucuran dana ke Anzhi. Setelah itu, klub harus menjual sejumlah pemain bintang untuk mendapatkan dana segar dan memangkas pengeluaran.
Walhasil, performa Anzhi pun sangat merosot. Mereka pernah hanya meraih tiga kemenangan hingga akhirnya turun kasta. Mirisnya, hal itu terus berlanjut hingga saat ini bercokol di liga kasta ketiga, Russian FNL-2 Group 1.
Menurut kabar yang berkembang, tim Dagestan itu belum mendapatkan lisensi untuk bermain di tingkat ketiga. Ekonomi menjadi isu terbesar.
"Seluruh tim Anzhi melakukan segala upaya yang mungkin untuk melewati prosedur perizinan dan berharap untuk hasil yang positif sampai akhir. Manajemen klub memahami alasan penolakan dan menilai secara memadai kondisi keuangan klub. Segala upaya dilakukan untuk melunasi utang yang ada," bunyi pernyataan klub.

"Sayangnya, tanpa dukungan sponsor dan mitra, itu tidak cukup. Anzhi ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang berkontribusi pada sejarah perkembangan klub. Terima kasih kepada semua orang yang telah bersama tim favorit mereka selama bertahun-tahun dan dengan setia percaya pada yang terbaik."
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pemain, pelatih, staf klub dan staf tim, yang dengan hormat dan bermartabat mewakili warna Anzhi di lapangan Rusia dan Eropa."
Menariknya, pada masa emasnya, Anzhi gagal menembus dua besar Liga Premier Rusia. Mereka kesulitan melewati CSKA Moscow dan Zenit St. Petersburg. Selain itu, Anzhi juga gagal masuk ke Liga Champions.
Anzhi Makhachkala memang memiliki pendukung terkenal yakni legenda UFC, Khabib Nurmagomedov. Namun, hal tersebut tak banyak memberi arti. Kini satu di antara klub terkaya dunia itu menuju kepunahan hanya dalam waktu 11 tahun berselang.
Johan Kristiandi
17.308
Berita Terkait
Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia

Darren Arthur Gani dan Empat Pegokart Indonesia Kuasai Klasemen Akhir Mini Rok Asia 2025

Malam Magis Sandy Walsh di Kota Kelahiran Sang Kakek

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Armenia vs Portugal, Sabtu 6 September 2025

Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool

Prediksi dan Statistik Inggris vs Andorra: Misi Menjaga Kesempurnaan

Konfirmasi, Lionel Messi Tidak Akan Perkuat Timnas Argentina

Kecelakaan Sepeda, Luis Enrique Alami Patah Tulang

Sejajar Torehan Thierry Henry, Kylian Mbappe Semakin Dekat dengan Rekor Pencetak Gol Terbanyak Prancis

Italia 5-0 Estonia: Ketika Tamparan Gennaro Gattuso Membangunkan Gli Azzurri
