Ditemukan 1.000 Kasus Virus Corona, Italia Akan Tetap Menjadi Tuan Rumah Piala Eropa 2020

BolaSkor.com - Virus corona telah menyebar hingga ke Eropa dan Italia menjadi salah satu negara Benua Biru dengan kasus terbanyak. Kendati demikian menurut UEFA, Federasi Sepak Bola Eropa, Italia akan tetap menjadi tuan rumah Piala Eropa 2020.
Menurut data dari Bloomberg per 1 Maret 2020, telah ditemukan 1.000 kasus lebih virus corona di Italia dan korban meninggal 29 orang. Italia disinyalir menjadi tempat awal virus corona menyerang Eropa.
Beberapa laga di tim muda, amatir, hingga Serie A ditunda untuk sementara waktu, khususnya di daerah yang paling banyak ditemukan kasus virus corona: Lombardy dan Veneto.
"Sekolah dan universitas akan tetap ditutup untuk pekan kedua berturut-turut di tiga wilayah Italia utara dalam upaya menahan wabah virus corona terburuk di Eropa," ucap kepala wilayah Emilia Romagna, dilansir dari Al Jazeera.
Baca Juga:
Dampak Virus Corona: Derby d'Italia dan Beberapa Laga Serie A Ditunda
Efek Virus Corona dan Dampaknya kepada Olahraga Dunia
Bukan Hanya GP China, Seri F1 Lain Juga Terancam Virus Corona
Hal itu tentu mengancam kans Italia menjadi tuan rumah dari 12 negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Eropa 2020. Italia menjadi tuan rumah grup A yang berisikan Turki, Wales, dan Swiss. Timnas Italia akan memulai perjalanan melawan Turki pada 12 Juni mendatang.
Akan tapi juru bicara UEFA, sebagaimana dilansir dari Guardian, menegaskan bahwa Piala Eropa 2020 akan tetap berjalan seperti biasanya di Italia pada Juni mendatang, meski di sana ditemukan sejumlah kasus virus corona.
"Piala Eropa 2020 akan dimulai pada 12 Juni 2020 di Roma," tegas juru bicara UEFA.
"UEFA terus melakukan kontak dengan pihak berwenang setempat dan internasional terkait virus corona dan perkembangannya," lanjut dia.
Christopher Dye, Profesor Epidemiologi Universitas Oxford, turut memberikan pendapatnya mengenai Piala Eropa 2020. Terkait virus corona, Dye khawatir akan sulit mencegah penyebaran karena Piala Eropa 2020 diadakan di 12 negara berbeda, bukan satu atau dua negara seperti edisi sebelumnya.
"Ini adalah kerugian bahwa Piala Eropa akan diadakan di sejumlah tempat yang berbeda," ucap Dye.
“Gagasan mengendalikan penyebaran dekat dengan venue pada dasarnya tidak mungkin. Penilaian risiko yang akan diambil ketika kita mencapai bulan Juni adalah seberapa luas penyebaran virus, berapa banyak yang tertular, berapa banyak yang sakit parah dan berapa banyak yang terinfeksi di lingkungan padat seperti stadion sepak bola."
"Apa yang terjadi di Italia saat ini akan menjadi salah satu faktor yang akan diperhitungkan. Tetapi ketika datang ke bulan April dan Mei, apa yang terjadi di Italia pada bulan Februari akan terlihat seperti masa lalu yang relatif jauh," pungkas Dye.
Bukan cuma Piala Eropa 2020 yang terancam dengan virus corona, begitu juga Olimpiade 2020 yang diagendakan berlangsung di Tokyo, Jepang.
Arief Hadi
15.485
Berita Terkait
Persija Kembali Kalah karena Main Tidak Efektif, Mauricio Souza Kesal
Prediksi dan Statistik Kairat vs Real Madrid: Rekor Bagus Los Blancos Melawan Tim Debutan di Liga Champions
Persis Susah Raih Kemenangan Lawan Arema FC, Sutanto Tan: Saya Merasa Frustasi

Sir Jim Ratcliffe Ingin Ruben Amorim Melatih Manchester United hingga Akhir Musim

Sukses Juara MotoGP 2025, Marc Marquez Akan Dapat Sambutan Khusus di Mandalika

NOC Indonesia Tanggapi Isu Sanksi FIFA, Jangan Terprovokasi karena Indonesia–Malaysia Harus Tetap Bersaudara

Arkhan Fikri Sangat Kesal Terhadap Kinerja Wasit Heru Cahyono saat Melawan Persis

MotoGP Indonesia 2025 Siap Digelar di Sirkuit Mandalika, 2 Kategori Tiket Sudah Sold Out

Real Madrid Berencana Rekrut Dua Bintang Chelsea Sekaligus

Ruben Amorim Bukan Dalang Kehancuran Manchester United
