Daniele De Rossi, Akhir Kisah Sang Pelindung Roma

Sepanjang kariernya, Daniele De Rossi berada di bawah-bawah bayang-bayang.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Senin, 27 Mei 2019
Daniele De Rossi, Akhir Kisah Sang Pelindung Roma
Daniel De Rossi (zimbio)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Laga AS Roma melawan Parma merupakan panggung terakhir bagi Daniele De Rossi. Boleh dibilang, saat itulah berakhirnya perjalanan karier seorang bintang, atau bisa disebut legenda sepak bola.

De Rossi belum memutuskan gantung sepatu atau pensiun. Dia hanya tak lagi akan membela AS Roma. Tapi tidak dimungkiri, laga melawan Parma adalah panggung terakhirnya.

Miris memang jika melihat akhir De Rossi bersama Roma yang tidak manis. Tidak sedikit yang marah dengan apa yang diterima De Rossi. Fans mengecam keputusan klub menolak keinginan De Rossi memperpanjang masa tugasnya.

Baca Juga:

Daniele De Rossi Gagal Jadi One Man Club di AS Roma

Nestapa PSG Bisa Jadi Momen Kebangkitan AS Roma

Hidetoshi Nakata, Propaganda Terbesar Jepang Sepanjang Sejarah Sepak Bola

De Rossi

Klub dinilai sudah gagal menghormati keinginan sang legenda untuk lebih lama membela timnya. Bakti selama 18 tahun seperti tidak memiliki arti. Ada satu hal lain yang membuat perpisahan ini menjadi lebih pahit. Pencinta sepak bola akan melihat salah satu gelandang terbaik Italia berakhir tanpa Scudetto atau trofi Liga Champions.

Bagi Italia, ini akhir yang tak diinginkan. Sejak kali pertama mencuat pada awal 2000an, De Rossi sudah menunjukkan sinyal pemain besar. De Rossi mampu mencuat dan mendominasi lini tengah di era keemasan gelandang di Italia.

Publik tidak lagi melulu menyebut nama Andrea Pirlo saat membicarakan pemain tengah Italia. De Rossi mengukuhkan diri sebagai salah satu centrocampisti terbaik Italia.

De Rossi mencuri perhatian karena bisa disebut sebagai kombinasi dari Pirlo dan Gennaro Gattuso. Dia mampu menjadi dirigen yang mengatur orkestra permainan dan mencetak gol lewat sepakan dari luar kotak penalti. Di sisi lain, dia bisa bermain seperti Gattuso, menjadi bagian dari benteng pertahanan dan memburu serta merebut bola. De Rossi adalah seorang arsitek sekaligus penghancur.

Tidak heran jika saat berusia 21 tahun De Rossi sudah menjadi pemain pilihan Marcello Lippi di tim nasional Italia. Permainannya yang tak kenal lelah, piawai dalam melakukan tekel, memotong bola, membangun serangan, dan berbahaya di depan gawang membuat Lippi jatuh cinta.

Puncak permainan De Rossi bisa dikatakan datang terlalu cepat. De Rossi melejit sebagai gelandang terbaik Serie A antara 2006 hingga 2009, ketika Roma diarsiteki Luciano Spalletti. Saat itu De Rossi ditugaskan menjadi jangkar dalam pola 4-2-3-1 yang saat itu terbilang revolusioner.

Dalam skema ini, di Italia De Rossi dikenal sebagai 'mediano' atau gelandang bertahan yang mendampingi 'regista' macam David Pizarro atau Alberto Aquilani. Namun, pada kenyataannya, De Rossi lebih daripada itu. Dia pun mampu lepas dari tradisi pengotakan posisi. De Rossi adalah De Rossi. Dalam kondisi terbaiknya, De Rossi adalah pisau Swiss Army serbaguna.

Totti De Rossi
Daniele De Rossi dan Francesco Totti (zimbio)

Seiring jalannya waktu, permainan De Rossi berubah. Dia tak lagi menjadi pisau serbaguna. De Rossi lebih memainkan peran sebagai perisai yang melindungi timnya. Bahkan pada Piala Eropa 2012, De Rossi tampil apik sebagai bek sentral.

Di sinilah kualitas seorang De Rossi. Dia bisa bertransformasi jika dibutuhkan. Dia bisa menutupi lubang agar kapal tetap berlayar. Gambaran seorang Romanista sejati. Bagi Italia dan Roma, De Rossi adalah panutan yang menjadi patokan standar.

Pemain macam De Rossi sejatinya bisa menjadi bintang besar. Namun, sepanjang hidupnya dia selalu berada di bawah bayang-bayang. Meski bertalenta besar, selalu akan ada di bawah bayang-bayang Andrea Pirlo. Di level klub, dia hadir pada era sang Pangeran Roma, Francesco Totti.

Mungkin itu pula yang menutup mata petinggi Roma. Jasa De Rossi tertutup oleh nama besar lain. Di Roma, legenda adalah Totti. De Rossi hanyalah pelayan sang pangeran. Namun bagi publik Roma, De Rossi adalah legenda, sama seperti Totti.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang pernah bersama-sama membantu saya di sini. Keluarga Sensi, Presiden AS Roma, James Pallotta, dan semua orang yang sudah membantu saya di Trigoria. Selain itu, tanpa terkecuali, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pelatih yang sudah membimbing saya," demikian surat perpisahan De Rossi.

Satu hal yang pasti, Serie A bakal kehilangan Daniele De Rossi.

Serie a AS Roma Daniele de Rossi
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.576

Berita Terkait

Italia
Melempem di AC Milan, Santiago Gimenez Dibidik Dua Klub Premier League
Menyusul penampilan yang kurang mengesankan musim ini, Santiago Gimenez terancam kehilangan tempatnya di AC Milan.
Yusuf Abdillah - Minggu, 16 November 2025
Melempem di AC Milan, Santiago Gimenez Dibidik Dua Klub Premier League
Italia
Adrien Rabiot dan Luka Modric, Kunci Kebangkitan AC Milan
AC Milan sempat tertatih-tatih pasca memenangi Scudetto pada 2022, tetapi kini Simon Kjaer melihat kebangkitan mantan klubnya tersebut.
Arief Hadi - Minggu, 16 November 2025
Adrien Rabiot dan Luka Modric, Kunci Kebangkitan AC Milan
Italia
Data dan Statistik, Pegangan Utama Juventus Saat Ini
CEO baru Juventus, Damien Comolli, sangat mengandalkan data untuk mengoperasikan klub baik itu dari staf kepelatihan hingga pemilihan pemain.
Arief Hadi - Minggu, 16 November 2025
Data dan Statistik, Pegangan Utama Juventus Saat Ini
Italia
Menanti Balon Merah dari Penyerang AC Milan, Christopher Nkunku
Sejak mencetak gol ke gawang Lecce, Christopher Nkunku melempem. Tapi, fans AC Milan tak perlu khawatir.
Arief Hadi - Minggu, 16 November 2025
Menanti Balon Merah dari Penyerang AC Milan, Christopher Nkunku
Italia
Gelandang Manchester City Dukung AC Milan Menangi Derby della Madoninna
Mantan pemain AC Milan yang saat ini membela Manchester City, Tijjani Reijnders, mendukung mantan klubnya untuk memenangi Derby della Madoninna.
Arief Hadi - Minggu, 16 November 2025
Gelandang Manchester City Dukung AC Milan Menangi Derby della Madoninna
Italia
Kabar Baik untuk AC Milan soal Ardon Jashari
Akhir penantian panjang Ardon Jashari telah berakhir. Jashari pulih dari cedera dan perlahan kembali ke skuad AC Milan.
Arief Hadi - Sabtu, 15 November 2025
Kabar Baik untuk AC Milan soal Ardon Jashari
Italia
Hindari Tradisi, Luka Modric Berikan iPhone kepada Skuad AC Milan
Winger AC Milan, Christian Pulisic, bercerita momen ketika Luka Modric memberikan iPhone kepada rekan setimnya.
Arief Hadi - Sabtu, 15 November 2025
Hindari Tradisi, Luka Modric Berikan iPhone kepada Skuad AC Milan
Italia
Luka Modric Belum Pasti Perpanjang Kontrak di AC Milan
AC Milan dibuat was-was setelah masa depan Luka Modric belum jelas. Kontrak berakhir 2026, klub Qatar dan Arab Saudi mulai mengintai. Apakah Modric bakal hengkang?
Johan Kristiandi - Jumat, 14 November 2025
Luka Modric Belum Pasti Perpanjang Kontrak di AC Milan
Italia
Tidak Benar, AC Milan Inginkan Penyerang Juventus
AC Milan butuh penyerang baru dan kabarnya menginginkan penyerang Juventus asal Kanada, Jonathan David.
Arief Hadi - Kamis, 13 November 2025
Tidak Benar, AC Milan Inginkan Penyerang Juventus
Italia
Lini Tengah, Poros Kekuatan Pertahanan AC Milan di Serie A
AC Milan salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Serie A dan eks pelatih asal Italia, Fabio Capello, menilai poros kekuatan tim berada di lini tengah.
Arief Hadi - Kamis, 13 November 2025
Lini Tengah, Poros Kekuatan Pertahanan AC Milan di Serie A
Bagikan