Daniel Wenas Bukan Sekadar Jual Tampang dan Popularitas

Daniel Wenas kerap membalas cacian dengan prestasi.
Andhika PutraAndhika Putra - Rabu, 14 Oktober 2020
Daniel Wenas Bukan Sekadar Jual Tampang dan Popularitas
Daniel Wenas (IBL)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Jika ingin mendulang fans, rekrut saja Daniel Wenas. Ungkapan tersebut jamak didengar di basket Indonesia.

Sebagai pebasket, Daniel bisa dibilang paket lengkap. Tubuh atletis, wajah tampan, serta tentunya barisan panggemar, terutama dari kaum hawa yang rela datang ke lapangan demi menyaksikan sang idola bertanding.

Paket tersebut yang coba dimanfaatkan Louvre Surabaya saat merekrut Daniel pada awal musim IBL 2020. Sebagai klub baru, Louvre tentu perlu menjaring penggemar.

Kehadiran Daniel ternyata cukup berimbas besar, terutama pada followers Instagram Louvre. Dalam sekejap, Louvre menjadi satu di antara tim yang memiliki pengikut terbanyak di IBL.

Lantas, apakah Louvre hanya memanfaatkan Daniel sebagai barang jualan? Jawabannya tentu tidak.

Daniel memang tampan, tetapi juga mahir bermain basket. Pengalaman serta kemampuannya bahkan membuat Daniel didapuk sebagai kapten Louvre.

Baca Juga:

IBL 2020 Dibatalkan, NSH Jakarta Tak Liburkan Skuat

Manajer Amartha HangTuah Heran dengan Pembatalan IBL 2020

Di musim perdananya bersama Louvre, Daniel langsung memberikan kontribusi nyata di lapangan. Saat ini, Daniel merupakan kandidat Most Valuable Player (MVP) IBL 2020.

Secara statistik, Daniel berada di urutan terdepan menuju MVP IBL 2020. Mantan pemain Pelita Jaya itu sudah membukukan 11,43 poin dan 4,57 rebound per gim.

Bagi Daniel, nominasi MVP ini penting bagi dirinya. Selain menjadi ajang pembuktian, pebasket yang identik dengan nomor tujuh itu ingin membawa kebangaan kepada penggemar Louvre.

“Biasanya memang saya tidak pernah menargetkan gelar individu setiap musim. Fokus utama hanya bagaimana membawa tim menjadi juara,” ujar Daniel kepada BolaSkor.com

“Namun, kali ini mungkin posisinya berbeda. Setelah keluar dari Pelita Jaya, kemudian ke Bogor Siliwangi, lalu ke Louvre Surabaya, saya mau dinilai layak sebagai franchise player. Bagaimana caranya? Yah dengan gelar MVP jika memang kesempatan itu datang musim ini,” imbuh dia.

Sebagai pebasket, Daniel cukup lekat dari kontroversi. Bukan dalam artian miring, tetapi Daniel sering dipandang sebelah mata.

Jual tampang adalah sindiran yang selalu melekat dalam diri Daniel. Cibiran kepadanya mulai muncul saat pindah dari Garuda Bandung ke Pelita Jaya pada 2017.

Kala itu, Daniel dianggap tidak layak berada di Pelita Jaya. Apalagi, catatannya selama musim reguler hanya 5,5 poin per gim.

Akan tetapi, Daniel seakan punya cara membalas kritikan terhadapnya. Inkonsistensi di musim reguler dibalas Daniel dengan performa apik di final. Pebasket kelahiran Jakarta itu membukukan delapan poin dan 11 rebound saat Pelita Jaya membekuk Satria Muda pada gim pertama final IBL 2017.

Kontribusi Daniel itu sukses mengantar Pelita Jaya menjuarai IBL 2017. Balas dengan prestasi merupakan gaya Daniel membungkam haters.

“Saya tidak peduli dengan kritikan orang. Terserah mereka mau bilang apa yang penting Daniel Wenas sekarang statusnya juara," ujar Daniel saat menjuarai IBL 2017.

Daniel bukan tidak sadar atau tak peduli dengan para haters. Namun, keberadaan mereka justru menjadi pemantik motivasi.

“Tanpa haters saya tidak bisa berada di posisi sekarang ini. Mereka yang membuat saya selalu bersemangat," ujar Daniel.

Mau dikata apapun, Daniel merupakan komoditas penting basket Indonesia. Cacian yang datang akan terus dibalas dengan prestasi dan tentunya dengan gaya Daniel yang sedikit tengil.

“Kebanyakan dari mereka mungkin cemburu melihat pacarnya senang sama saya," kata Daniel sembari bercanda.

Breaking News IBL Louvre Basket Daniel Wenas
Ditulis Oleh

Andhika Putra

Posts

8.253

Berita Terkait

Italia
Scott McTominay Klaim Lebih Bisa Berkembang bersama Napoli ketimbang Manchester United
Scott McTominay menjelaskan dirinya melihat dirinya lebih berkembang di Napoli dibandingkan dengan klub lamanya, Manchester United.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Scott McTominay Klaim Lebih Bisa Berkembang bersama Napoli ketimbang Manchester United
Italia
Kyle Walker Akui Hengkang ke AC Milan adalah Keputusan yang Salah
Kyle Walker secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya seharusnya tidak pernah meninggalkan Manchester City untuk dipinjamkan ke AC Milan musim lalu.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Kyle Walker Akui Hengkang ke AC Milan adalah Keputusan yang Salah
Jadwal
Link Streaming Belanda vs Finlandia, Minggu 12 Oktober 2025
Belanda akan menjamu Finlandia pada pertandingan keenam Grup G kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, di Johan Cruyff ArenA, Amsterdam, Minggu (12/10) pukul 23.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Link Streaming Belanda vs Finlandia, Minggu 12 Oktober 2025
Inggris
Demi Bertahan di Manchester United, Harry Maguire Menolak Gaji Rp11 Miliar per Pekan
Harry Maguire dikabarkan rela menolak tawaran menggiurkan sebesar 500 ribu poundsterling atau sekitar Rp11 miliar per minggu dari Arab Saudi untuk tetap di Manchester United.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Demi Bertahan di Manchester United, Harry Maguire Menolak Gaji Rp11 Miliar per Pekan
Spanyol
FIFA Bakal Larang Laga Liga Domestik di Luar Negeri
FIFA dikabarkan siap melarang laga liga domestik di luar negeri menyusul rencana Barcelona dan AC Milan yang akan menjalani pertandingan resmi di Amerika Serikat dan Australia.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
FIFA Bakal Larang Laga Liga Domestik di Luar Negeri
Lainnya
Olympic Day 2025, Saatnya Bergerak dan Dukung Tim Indonesia
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menggelar perayaan Olympic Day 2025 dengan tema “Let’s Move, Indonesia” di kawasan SCBD Weekland, Jakarta, Minggu (12/10) pagi WIB.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 12 Oktober 2025
Olympic Day 2025, Saatnya Bergerak dan Dukung Tim Indonesia
Timnas
Pengamat: Patrick Kluivert Tidak Kompeten, Alex Pastoor Jadi Pelatih Kepala
Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 12 Oktober 2025
Pengamat: Patrick Kluivert Tidak Kompeten, Alex Pastoor Jadi Pelatih Kepala
Piala Dunia
Skuad Piala Dunia Inggris Hanya untuk Pemain-pemain Berkarakter Kuat
Pelatih Inggris Thomas Tuchel menegaskan bahwa hanya pemain dengan kualitas dan karakter luar biasa yang akan memiliki kesempatan untuk masuk dalam skuad Piala Dunia.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Skuad Piala Dunia Inggris Hanya untuk Pemain-pemain Berkarakter Kuat
Piala Dunia
Erling Haaland Tidak Terhentikan, Norwegia Menatap Piala Dunia Pertama sejak 1998
Kemenangan 5-0 atas Israel menempatkan Norwegia di ambang Piala Dunia pertama mereka sejak 1998.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Erling Haaland Tidak Terhentikan, Norwegia Menatap Piala Dunia Pertama sejak 1998
Inggris
Kesulitan di Liverpool, Florian Wirtz Dibela Julian Nagelsmann
Pelatih Jerman Julian Nagelsmann membela Florian Wirtz yang mengalami awal yang lambat di Liverpool.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Kesulitan di Liverpool, Florian Wirtz Dibela Julian Nagelsmann
Bagikan