Cerita Mantan Pemain Inter Milan, Kecanduan Minuman Beralkohol hingga Lompat dari Balkon


BolaSkor.com - Menggali cerita dari pemain atau mantan pemain sepak bola profesional jadi salah satu hal menarik dari fans. Cerita dari mereka bisa menjadi inspirasi atau justru pelajaran agar tidak ditiru, sebab tidak semua cerita pemain itu positif.
Seperti halnya datang dari mantan pemain Inter Milan pada medio 2012-2016, Fredy Guarin. Eks gelandang timnas Kolombia mencatatkan 141 laga dengan Il Nerazzurri, mencetak 22 gol dan memberikan 38 assists.
Kini berusia 38 tahun, Guarin pensiun pada 2021 bersama Millonarios di Kolombia setelah sempat membela Inter, Saint-Etienne, Porto, Shanghai Shenhua, hingga Vasco da Gama.
Guarin, yang terkenal sebagai gelandang pekerja keras dan petarung di masa silam, bercerita soal kecanduannya kepada minuman beralkohol khususnya sejak pindah ke Inter.
Baca Juga:
Bek Manchester United dan Eks Inter Jadi Opsi Juventus di Lini Belakang
Abaikan Keberadaan Inter, Paolo Scaroni Sebut AC Milan Satu-satunya Klub di Kota Milan
Tidak Terkalahkan dalam 10 Laga, Inter Milan Masih Diragukan

"Saya mulai mendapatkan nama untuk diri saya sendiri di Italia dan di sanalah masalah berbeda dimulai di luar lapangan," tutur Guarin kepada Televisi Caracol.
"Awalnya, saya menanganinya dengan cukup baik, karena saya mabuk dua hari sebelum pertandingan, lalu bermain, mencetak satu atau dua gol, tim akan menang. Menurut saya semua berawal dari kurangnya pemahaman."
"Saya akan minum di rumah, di klub malam, di restoran. Saya sudah mempunyai keluarga dan itu sangat buruk, karena saya tahu betul bahwa apa yang saya lakukan adalah salah."
"Saya gagal dalam setiap tujuan, sepak bola dan pribadi, karena saya merasa tidak ada batasnya. Saya sangat mabuk sehingga mereka memberi tahu saya melalui agen saya bahwa saya tidak bisa lagi tinggal di Milan. Klub memperingatkan saya harus dibawa pergi dari sana, sekarang juga."
Pasca diminta pergi meninggalkan Inter, Guarin urung pindah ke Juventus dan gabung Shenhua pada Januari 2016. Kemudian, Guarin kembali ke Amerika Selatan membela Vasco da Gama dan Millionarios.
Situasinya tak membaik di sana, Guarin bahkan mengakui nyawanya bisa saja hilang jika ia terus kecanduan minuman beralkohol.
"Sejak hari pertama saya tiba di Tiongkok, saya benar-benar menjadi pecandu alkohol. Saya akan bangun untuk berlatih, lalu langsung pergi minum. Saya akan istirahat sebentar, berlatih, lalu minum. Setiap hari seperti itu."
"Keadaan saya mulai membaik di Brasil, saya merasa menjadi orang paling bahagia di dunia selama enam bulan, tetapi kemudian pandemi melanda."
"Saya akan minum 50, 60, 70 bir dalam satu malam. Saya benar-benar kehilangan kendali, nongkrong di Favelas, mencari bahaya dan adrenalin," imbuh Guarin.
"Saya berlari selama 10 hari berturut-turut dalam keadaan mabuk total, saya terbangun dengan bir di sisi saya."
"Saya tinggal di lantai 17 sebuah gedung apartemen dan saya begitu terpisah dari kenyataan sehingga saya melompat dari balkon."
"Untungnya, ada jaring di bawahnya dan itu memantulkan saya kembali, tetapi saya bahkan tidak menyadarinya. Saya tidak tahu apa yang saya lakukan."
"Saya kemudian menyadari bahwa jika saya mabuk lagi, saya akan mati. Saya berharap kesaksian saya dapat menjangkau banyak penjuru dunia, menyentuh banyak hati dan menyelamatkan banyak nyawa," harap Guarin.
View this post on Instagram
Arief Hadi
15.319
Berita Terkait
Lebih Percaya Diri, Rasmus Hojlund Siap Buktikan Diri di Napoli

Ayah Santiago Gimenez Kesal dengan Cara AC Milan Memperlakukan Putranya

Terus Cari Amunisi Baru, AC Milan Tertarik Rekrut Takehiro Tomiyasu dengan Status Bebas Transfer

Pemain Baru Juventus Akui Tidak Bisa Tidur di Malam sebelum Transfernya ke Bianconeri
Penyerang Baru Juventus Lois Openda Akui Akan Kesulitan di Serie A

AC Milan Masih Punya Urusan di Bursa Transfer, Berharap Raup Dana Segar Lebih Banyak

Rahasia Kesuksesan Bursa Transfer AC Milan: Zlatan Ibrahimovic Tidak Banyak Ikut Campur

Gabung Inter Milan, Manuel Akanji Harapkan Nerazzurri Kembali Tapaki Final Liga Champions
Beda Kelas dari Liga Top Eropa Lainnya, Premier League Habiskan Rp66,7 Triliun di Bursa Transfer Musim Panas 2025
Rekap Bursa Transfer AC Milan: Datangkan Banyak Pemain, tetapi Tetap Untung
