Calon Arsitek Timnas Indonesia Shin Tae-yong Sempat Dikritik di Korea, Sang Anak Tegaskan Bukan Pelatih Gagal
BolaSkor.com - Calon pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, telah melewati berbagai hal dalam karier kepelatihannya, seperti prestasi maupun kegagalan yang berbuntut respons. Prestasi yang mampu dihadirkan meliputi Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011 bersama Seongnam Ilhwa Chunma, serta EAFF East Asian Cup 2017 bersama Timnas Korea Selatan.
Adapun kegagalan yang teranyar tentu di Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia. Shin Tae-yong tak mampu membawa Korea Selatan lolos dari fase grup.
Kemenangan bersejarah 2-0 atas Jerman di laga terakhir penyisihan grup pun terkikis kekecewaan. Kemenangan atas Jerman begitu luar biasa bagi Shin Tae-yong, yang menangani Timnas Korea usai dipecatnya Uli Stielike dan mampu membawa lolos ke Piala Dunia 2018 untuk kesembilan kali.
Kritik lantas mengalir. Shin Tae-yong akhirnya juga tidak diperpanjang setelah kontraknya berakhir Juli 2018.
Sang anak, Shin Jae-won sempat melakukan pembelaan. Sosok yang kini berstatus penggawa FC Seoul menegaskan bahwa sang ayah bukan pelatih gagal.
Baca Juga:
Simon McMenemy Sudah Enggan, Timnas Indonesia Ditangani Yeyen Tumena dan Joko Susilo Hadapi Malaysia
"Dari Olimpiade Rio 2016 hingga Piala Dunia U-20 2017 dan Piala Dunia 2018 di Rusia, ayah sebagai pelatih Timnas Korea. Biasanya manajer timnas mendapat kontrak empat tahun seperti pelatih Paulo Bento, tetapi ayah harus memegang tiga kelompok umur berbeda (U-20, U-23, tim A). ketika ke Timnas Korea, ia masuk dalam peran sebagai pemadam kebakaran," tulis Shin Jae-won Agustus 2018.
"Ada banyak permasalahan saat melatih Timnas, tetapi ia bisa mengalahkan Jerman, tim nomor 1 di dunia dengan melakukan yang terbaik sampai akhir. Beberapa orang berpikir bahwa setahun waktu yang banyak, tetapi Timnas hanya dapat berkumpul selama laga A, sehingga hanya berkumpul selama 10 hari dalam sebulan. Komposisi juga selalu berubah, sehingga tidak mudah memaksimalkan waktu latihan."
"Selama kualifikasi Piala Dunia dan persiapan Piala Dunia, para pemain utama cedera. Sangat disayangkan tidak bisa lolos ke 16 besar, tetapi saya tidak berpikir ayah gagal. Jika ayah saya diberi lebih banyak waktu, saya pikir hasilnya akan berbeda," sambung Shin Jae-won.
Shin Tae-yong belum juga menjadi pelatih kembali usai Piala Dunia 2018. Pada Januari 2019, ia diketahui menjadi komentator Piala Asia 2019 di salah satu stasiun televisi Korea Selatan. Belakangan ia menjadi pengisi program sebuah channel Youtube Shoot For Love.
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
Cepat atau Lambat Pep Guardiola Akan Pergi, Manchester City Harus Siapkan Penggantinya
Prediksi dan Statistik Tottenham Hotspur vs Liverpool: Tuan Rumah Dihantui Rekor Buruk
Prediksi dan Statistik Newcastle United vs Chelsea: Ujian Berat di St James' Park
SEA Games 2025: Dukungan Keluarga Dorong Diananda Choirunisa Raih Medali Emas di Tengah Kehamilan
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Jelang Penutupan, Sabtu (20/12): Tim Indonesia Pastikan Peringkat Kedua
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Sabtu (20/12): Sepak Takraw Beraksi di Hari Penutupan
Hasil Piala Super Italia: Singkirkan Inter Milan, Bologna ke Final
Charity Match I League-APPI Berhasil Kumpulkan Rp265 Juta untuk Korban Bencana di Sumatra
Amankan Emas SEA Games dan Olimpiade, Rizki Juniansyah Bertekad Lengkapi Koleksi Medali di Asian Games
Catat Sejarah Baru, Timnas Hoki Es Indonesia Menang Emas di Final Sea Games 2025!