Calon Arsitek Timnas Indonesia Shin Tae-yong Sempat Dikritik di Korea, Sang Anak Tegaskan Bukan Pelatih Gagal

Kemenangan bersejarah Korea Selatan atas Jerman di Piala Dunia 2018 terkikis kekecewaan.
Frengky AruanFrengky Aruan - Sabtu, 09 November 2019
Calon Arsitek Timnas Indonesia Shin Tae-yong Sempat Dikritik di Korea, Sang Anak Tegaskan Bukan Pelatih Gagal
Keluarga Shin Tae-yong. (Instagram Shin Jae-won)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Calon pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, telah melewati berbagai hal dalam karier kepelatihannya, seperti prestasi maupun kegagalan yang berbuntut respons. Prestasi yang mampu dihadirkan meliputi Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011 bersama Seongnam Ilhwa Chunma, serta EAFF East Asian Cup 2017 bersama Timnas Korea Selatan.

Adapun kegagalan yang teranyar tentu di Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia. Shin Tae-yong tak mampu membawa Korea Selatan lolos dari fase grup.

Kemenangan bersejarah 2-0 atas Jerman di laga terakhir penyisihan grup pun terkikis kekecewaan. Kemenangan atas Jerman begitu luar biasa bagi Shin Tae-yong, yang menangani Timnas Korea usai dipecatnya Uli Stielike dan mampu membawa lolos ke Piala Dunia 2018 untuk kesembilan kali.

Kritik lantas mengalir. Shin Tae-yong akhirnya juga tidak diperpanjang setelah kontraknya berakhir Juli 2018.

Sang anak, Shin Jae-won sempat melakukan pembelaan. Sosok yang kini berstatus penggawa FC Seoul menegaskan bahwa sang ayah bukan pelatih gagal.

Baca Juga:

Simon McMenemy Sudah Enggan, Timnas Indonesia Ditangani Yeyen Tumena dan Joko Susilo Hadapi Malaysia

Gaji Shin Tae-yong Lebih Rendah daripada Luis Milla

"Dari Olimpiade Rio 2016 hingga Piala Dunia U-20 2017 dan Piala Dunia 2018 di Rusia, ayah sebagai pelatih Timnas Korea. Biasanya manajer timnas mendapat kontrak empat tahun seperti pelatih Paulo Bento, tetapi ayah harus memegang tiga kelompok umur berbeda (U-20, U-23, tim A). ketika ke Timnas Korea, ia masuk dalam peran sebagai pemadam kebakaran," tulis Shin Jae-won Agustus 2018.

"Ada banyak permasalahan saat melatih Timnas, tetapi ia bisa mengalahkan Jerman, tim nomor 1 di dunia dengan melakukan yang terbaik sampai akhir. Beberapa orang berpikir bahwa setahun waktu yang banyak, tetapi Timnas hanya dapat berkumpul selama laga A, sehingga hanya berkumpul selama 10 hari dalam sebulan. Komposisi juga selalu berubah, sehingga tidak mudah memaksimalkan waktu latihan."

"Selama kualifikasi Piala Dunia dan persiapan Piala Dunia, para pemain utama cedera. Sangat disayangkan tidak bisa lolos ke 16 besar, tetapi saya tidak berpikir ayah gagal. Jika ayah saya diberi lebih banyak waktu, saya pikir hasilnya akan berbeda," sambung Shin Jae-won.

Shin Tae-yong belum juga menjadi pelatih kembali usai Piala Dunia 2018. Pada Januari 2019, ia diketahui menjadi komentator Piala Asia 2019 di salah satu stasiun televisi Korea Selatan. Belakangan ia menjadi pengisi program sebuah channel Youtube Shoot For Love.

Shin Tae-yong Timnas Indonesia Korea selatan Breaking News
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Posts

15.464

Berita Terkait

Inggris
Cepat atau Lambat Pep Guardiola Akan Pergi, Manchester City Harus Siapkan Penggantinya
Pep Guardiola mengatakan Manchester City harus siap untuk merencanakan kepergiannya dan mencari penggantinya di masa depan.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Cepat atau Lambat Pep Guardiola Akan Pergi, Manchester City Harus Siapkan Penggantinya
Prediksi
Prediksi dan Statistik Tottenham Hotspur vs Liverpool: Tuan Rumah Dihantui Rekor Buruk
Tottenham Hotspur akan menghadapi ujian berat saat menjamu Liverpool pada laga lanjutan Premier League di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (21/12) pukul 00.30 WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Prediksi dan Statistik Tottenham Hotspur vs Liverpool: Tuan Rumah Dihantui Rekor Buruk
Prediksi
Prediksi dan Statistik Newcastle United vs Chelsea: Ujian Berat di St James' Park
Pertandingan sengit bakal tersaji di pekan ke-17 Premier League 2025-2026 saat Newcastle United menjamu Chelsea di Stadion St James' Park.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Prediksi dan Statistik Newcastle United vs Chelsea: Ujian Berat di St James' Park
Lainnya
SEA Games 2025: Dukungan Keluarga Dorong Diananda Choirunisa Raih Medali Emas di Tengah Kehamilan
Atlet panahan putri Indonesia, Diananda Choirunisa, berhasil merebut dua medali emas SEA Games 2025 di tengah kehamilannya yang memasuki minggu kedua.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
SEA Games 2025: Dukungan Keluarga Dorong Diananda Choirunisa Raih Medali Emas di Tengah Kehamilan
Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Jelang Penutupan, Sabtu (20/12): Tim Indonesia Pastikan Peringkat Kedua
Tim Indonesia menambah 11 medali emas di ajang SEA Games 2025 sehingga semakin nyaman menempati peringkat kedua di klasemen hingga Sabtu pagi WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Jelang Penutupan, Sabtu (20/12): Tim Indonesia Pastikan Peringkat Kedua
Lainnya
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Sabtu (20/12): Sepak Takraw Beraksi di Hari Penutupan
Tim Indonesia berpotensi menambah pundi-pundi medali pada hari terakhir SEA Games 2025, Sabtu (20/12).
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Sabtu (20/12): Sepak Takraw Beraksi di Hari Penutupan
Hasil akhir
Hasil Piala Super Italia: Singkirkan Inter Milan, Bologna ke Final
Bologna melaju ke final Piala Super Italia untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah menyingkirkan Inter Milan.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Hasil Piala Super Italia: Singkirkan Inter Milan, Bologna ke Final
Liga Indonesia
Charity Match I League-APPI Berhasil Kumpulkan Rp265 Juta untuk Korban Bencana di Sumatra
Lewat charity match ini, para pelaku sepak bola nasional membuktikan solidaritas terhadap sesama.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Charity Match I League-APPI Berhasil Kumpulkan Rp265 Juta untuk Korban Bencana di Sumatra
Lainnya
Amankan Emas SEA Games dan Olimpiade, Rizki Juniansyah Bertekad Lengkapi Koleksi Medali di Asian Games
Tak sekadar meraih medali emas, Rizki Juniansyah juga memecahkan rekor dunia pada angkatan clean and jerk seberat 205kg dan angkatan total seberat 365kg.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 19 Desember 2025
Amankan Emas SEA Games dan Olimpiade, Rizki Juniansyah Bertekad Lengkapi Koleksi Medali di Asian Games
Lainnya
Catat Sejarah Baru, Timnas Hoki Es Indonesia Menang Emas di Final Sea Games 2025!
Kepastian ini didapat usai Merah-Putih mengalahkan tuan rumah Thailand dengan skor 3-2.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 19 Desember 2025
Catat Sejarah Baru, Timnas Hoki Es Indonesia Menang Emas di Final Sea Games 2025!
Bagikan