Berstatus Debutan, Bek Man City Raih Penghargaan Pemain Terbaik FWA

BolaSkor.com - Musim 2020-2021 merupakan debut Ruben Dias di tanah Inggris. Namun bek Manchester City itu langsung meraih penghargaan pemain terbaik versi wartawan sepak bola (FWA).

Manchester City memboyong Dias dari Benfica pada akhir September tahun lalu. The Citizens harus mengeluarkan dana sekitar 68 juta euro.

Saat itu kompetisi sudah bergulir. Manchester City bahkan sudah memainkan dua laga di Premier League.

Baca Juga:

Riyad Mahrez Bicara soal Masa Depannya

Kisah Mengharukan di Balik Comeback Scott Carson ke Premier League

Sergio Aguero Rela Potong Gaji, Barcelona Masih Mikir-Mikir

Namun kondisi itu tak membuat Dias kesulitan beradaptasi. Tak butuh waktu lama bagi pemain berkebangsaan Portugal tersebut menjadi andalan Manchester City di lini pertahanan.

Kesuksesan Manchester City meraih gelar Premier League dan Piala Liga tak lepas dari peran Dias. Hal inilah yang menjadi pertimbangan utama para wartawan Inggris.

"Ini adalah hak istimewa yang sangat besar. Saya sangat, sangat bahagia, tetapi saya tidak bisa melakukannya tanpa keberhasilan tim," kata Dias dilansir dari Goal.

Semua orang di tim berhak mendapatkan penghargaan ini. Hanya dengan itu saya sebagai seorang bek bisa berada di sini untuk menerima hadiah ini."

Rekor Dias

Kesuksesan tersebut diiringi dua rekor langka. Dias menjadi bek pertama selama 32 tahun terakhir yang meraih penghargaan ini.

Bek terakhir sebelum Dias yang menjadi pemain terbaik versi FWA adalah Steve Nicol. Bek Liverpool meraihnya pada tahun 1989.

Dias juga menjadi debutan ketiga yang meraih penghargaan ini. Dua nama sebelumnya adalah Gianfranco Zola dan Jurgen Klinsmann.

"Ruben Dias adalah Pemain Sepak Bola Terbaik dari Asosiasi Penulis Sepakbola (FWA) karena kepemimpinannya di dalam dan di luar lapangan serta untuk kegembiraan yang ia peroleh dari menjalankan seni bertahan hingga menuju sempurna," kata ketua FWA, Carrie Brown.

"Ia mengalihkan perhatian segera setelah kedatangannya di Manchester. Pemain berusia 23 tahun itu membohongi usianya dengan ketabahan, mental baja, dorongan tanpa henti untuk kesempurnaan dan kemampuan yang hampir seperti manusia super untuk membaca dan mengantisipasi setiap fase permainan."