Berkaca dari Pengalaman Steve Bruce, Tekanan kepada Pelatih Semakin Besar

BolaSkor.com - Selepas kekalahan 2-3 Newcastle United dari Tottenham Hotspur, yang mana ini jadi laga pertama klub setelah diakusisi PIF, manajer Newcastle Steve Bruce memutuskan mundur dari jabatannya.
Meski masih terikat kontrak, Bruce (60 tahun) yang sudah menangani Newcastle sejak 2019 memilih mundur karena derasnya tekanan dari publik. Bruce tak kuat dari segi mental karena keluarganya juga menderita karena tekanan itu, belum lagi dengan yang meragukan kualitasnya.
"Saya pikir ini mungkin pekerjaan terakhir saya. Ini bukan hanya tentang saya, itu berdampak pada seluruh keluarga saya karena mereka semua Geordies dan saya tidak bisa mengabaikannya," ucap Bruce kepada Telegraph.
“Mereka mengkhawatirkan saya … terutama istri saya Jan. Sungguh wanita yang luar biasa, dia wanita yang hebat, istri, ibu, dan nenek yang luar biasa."
Baca Juga:
Dipecat Newcastle, Steve Bruce Beri Peringatan kepada Calon Penggantinya
Revolusi Dimulai, Newcastle United Berpisah dengan Steve Bruce
6 Pemain yang Berpotensi Direkrut Newcastle pada Januari 2022
“Dia berurusan dengan kematian orang tua saya, dia tidak begitu baik. Dan kemudian dia membuatku khawatir dan apa yang telah aku alami selama beberapa tahun terakhir.”
“Pada saat saya tiba di Newcastle, saya pikir saya bisa menangani semua yang dilemparkan kepada saya, tetapi itu sangat, sangat sulit."
“Untuk tidak pernah benar-benar diinginkan, merasa bahwa orang menginginkan saya gagal, membaca orang terus-menerus mengatakan saya akan gagal, bahwa saya tidak berguna, gendut, bodoh, orang yang tidak kompeten secara taktis atau apapun. Dan itu sudah terjadi sejak hari pertama."
"Ketika kami melakukan hasil yang baik, itu adalah 'Ya tapi gaya sepak bolanya sampah' atau saya hanya 'beruntung'. Itu konyol dan gigih, bahkan ketika hasilnya bagus.”
Alhasil Bruce mundur setelah sebelumnya diisukan bakal digantikan oleh pelatih top Eropa. Akan tapi tekanan yang diberikan kepadanya tidak main-main dan itu menyita atensi Mikel Arteta, manajer Arsenal.
Profesi Pelatih Semakin Mengerikan
Apa yang terjadi kepada Bruce menjadi perhatian Arteta. Menurutnya itu dapat menjadi contoh untuk mulai bergerak dan angkat bicara, sebab situasi yang dialami Bruce semakin membuat pelatih-pelatih lainnya dalam tekanan yang sangat tinggi.
“Ya, banyak orang (pelatih-pelatih muda takut) berpikir seperti itu. Saya punya banyak teman yang sedang melakukan kursus, yang ragu apakah mereka ingin mengambil kursi panas itu, atau apakah lebih baik menjadi asisten atau sesuatu yang lain," tambah Arteta.
“Dan orang-orang yang sudah menjadi manajer. Manajer berpengalaman berpikir untuk tidak melakukannya lagi."
“Bagi saya ini tidak bisa menjadi penghalang, karena Anda takut dengan perlakuan yang akan Anda terima. Saya pikir kenikmatannya juga sebesar itu, yang seharusnya tidak menghentikan Anda."
“Tetapi penting bagi kita untuk sedikit menjaga lingkungan dan meletakkan barang-barang di tempat yang tepat. Jika tidak saya tidak berpikir itu akan menjadi lebih baik. Saya pikir itu akan menjadi lebih buruk jika kita tidak melakukan apa-apa," tegas dia.
Arief Hadi
15.605
Berita Terkait
Badai Cedera Pemain Seharusnya Tak Jadi Masalah untuk Arsenal
Jarang Bertemu Keluarga saat di Manchester United, David De Gea Kini Dapat Kedamaian bersama Fiorentina

Arne Slot Minta Florian Wirtz Ikuti Jejak Legenda Premier League
Mauricio Souza Nantikan Atmosfer Laga Persebaya vs Persija di GBT

Fakta dan Statistik yang Perlu Diketahui Sebelum Menonton Duel Panas Liverpool vs Manchester United

Persiapan Bagus, Persija Bidik Kemenangan di Kandang Persebaya

Eks Penyerang AC Milan dan Liverpool Digaet Klub Milik Gary Neville dan David Beckham

Link Live Streaming Nottingham Forest vs Chelsea, Sabtu 18 Oktober 2025

Mendapat Dukungan dari Bos Manchester United, Begini Respons Ruben Amorim

Bojan Hodak Berikan Catatan Usai Persib Gasak PSBS 3-0
