Bambang Susanto Ingin Pendukung PSIM Jogja Turut Jadi Penopang Keuangan

BolaSkor.com - CEO PT. PSIM Jaya, Bambang Susanto mengakui bahwa dana yang dikeluarkan untuk membawa PSIM Jogja menjadi lebih berprestasi tidaklah sedikit. Bahkan dirinya menyebut anggaran untuk musim 2019 ini lebih besar 5 kali lipat dibanding musim sebelumnya.

Dengan dana sebanyak itu, Bambang memasang target promosi ke Liga 1 2020. Selain itu dirinya ingin Laskar Mataram nantinya menjadi klub yang dikelola dengan cara yang lebih profesional agar bisa menopang kebutuhan tim di setiap musimnya.

Dari awal kedatangannya, pria asal Semarang, Jawa Tengah ini mengatakan pihaknya tidak bisa berjalan sendiri untuk memajukan klub. Dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk suporter demi kemajuan tim ke arah yang lebih baik.

Baca Juga:

Vlado Diminta PSIM Bawa Pemain Bogor FC

PSIM Jogja Ingin seperti Persija, Persib, dan Bali United

"Kami harus sama-sama bersinergi, karena apa yang dilakukan akan berdampak kepada klub. Kami juga harus intensif memberi arahan kepada suporter, bagaimanapun tanpa mereka kami tidak bisa berjalan sendiri," ujar Bambang.

"Jadi ini butuh partisipasi dari suporter. Saya gelontorkan dana itu dari awal, oke lah, tidak masalah. Tapi kalau pemasukan dari merchandise tidak ada dan justru di KW kemudian tiket jebol ya pasti tidak ada masa depan di sana," imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Brajamusti, Muslim Burhanudin, beberapa waktu lalu menyambut dengan baik kehadiran Bambang Susanto sebagai investor baru dan berharap bersamanya PSIM nanti bisa kembali ke masa kejayaan. Ia juga menyadari harus ada pembenahan dari pihak suporter demi kemajuan tim kebanggaan.

"Stigma negatif yang melekat pada suporter harus dihilangkan, berikan suasana yang nyaman di tribun maupun di perjalanan berangkat dan pulang dari stadion," terangnya.

"Semua diawali dari diri kami dan akan kami tularkan ke teman dekat atau komunitas suporter. Jangan ada lagi hal-hal yang merugikan tim kebanggaan, jayalah PSIM," tutupnya. (Laporan Kontributor Prima Pribadi/Yogyakarta)