Angkat Performa Austria, Ralf Rangnick Tak Pernah Jadi Masalah di Manchester United


BolaSkor.com - Fase grup Euro 2024 Jerman akan segera berakhir dan sejauh ini satu tim menjadi kuda hitam turnamen: timnas Austria. Tidak diperkuat bintang tim, David Alaba, karena cedera faktanya tak mengurangi kolektivitas bermain Austria.
Tim berjuluk Unsere Burschen (Our Boys) secara mengejutkan keluar sebagai pemuncak klasemen grup D yang berisikan Polandia, Belanda, dan Prancis. Dengan enam poin, Austria berada di atas Prancis (lima poin), Belanda (empat poin), dan Polandia (satu poin).
Austria menutup laga terakhir grup D di Olympiastadion Berlin, Selasa (25/06) malam WIB dengan cara yang meyakinkan, menarik atensi publik, yaitu menang 3-2 atas Belanda.
Tiga gol Austria datang melalui gol bunuh diri Donyell Malen (6'), Romano Schmid (59'), dan Marcel Sabitzer (80'), yang dibalas gol Cody Gakpo (47') dan Memphis Depay (75').
Baca Juga:
Euro 2024: Tiga Golnya Dianulir VAR, Romelu Lukaku Trauma Lakukan Selebrasi
Belanda unggul 53 persen penguasaan bola dengan 11 percobaan tendangan (dua tepat sasaran), tetapi pressing dari Austria sulit diatasi Belanda hingga mereka tak dapat mengembangkan permainan.
Permain pressing Austria itu datang dari sosok pelatih yang dikenal sebagai guru gegenpressing di Jerman, Ralf Rangnick. Dalam kurun waktu dua tahun melatih Austria, ia mampu mengubah permainan tim dan para pemain mengikuti instruksinya dengan baik.
Pertama dalam kurun waktu 30 tahun, Austria meraih kemenangan atas Belanda. Ronald Koeman sudah memprediksi laga sulit menghadapi pressing Austria, plus timnya tidak dapat mengatasinya.

"Tentu saja, saya memperkirakan tim Austria akan bermain dengan intensitas, namun saya juga memperkirakan kami akan memulai dengan lebih baik dari yang kami lakukan. Kami tidak cukup agresif, pertahanan kami tidak ditempatkan dengan baik, dan kami terlalu sering kehilangan bola," keluh Koeman dikutip dari situs resmi UEFA.
Rangnick juga memuji Austria yang terus mempertahankan gaya bermain setelah sempat dua kali disamakan kedudukannya oleh Belanda.
"Saya pikir kami pantas menang pada akhirnya. Secara keseluruhan, kami memiliki keinginan yang lebih besar untuk menang dan keluaran energi yang ekstrem di lapangan, yang bisa Anda rasakan di setiap fase pertandingan," terang Rangnick.
"Cara kami bereaksi terhadap kebobolan gol, bahwa kami tidak menyerah, bahwa kami tetap setia pada gaya permainan kami dan terus mencari peluang untuk maju."

Apa yang dilakukan Rangnick selama dua tahun di Austria langsung mengaitkannya dengan Manchester United, klub yang dilatihnya pada 2021-2022 sebagai pelatih interim.
Berbeda dengan Austria, Rangnick kesulitan menerapkan keinginan bermainnya di sana karena lingkungan yang tak mendukung: manajemen tidak bagus, situasi internal skuad tak ideal.
Tak ayal setelah melihat Austria lolos 16 besar sebagai pemimpin klasemen, fans Man United, klub, dan media seyogyanya meminta maaf kepada Rangnick, sebab ia bukan masalah utama dari terpuruknya Man United.

"Media Inggris berhutang minta maaf kepada Ralf Rangnick. Beberapa fans Manchester United seharusnya meminta maaf kepada Ralf Rangnick. Ralf Rangnick tak pernah jadi masalah di Manchester United," papar pengguna akun @TenHagWay.
"Setelah kalah tipis di pertandingan pembuka melawan Prancis melalui gol bunuh diri, Austria kemudian mengalahkan Polandia dan Belanda untuk finis di posisi teratas grup, juga mencetak enam gol dalam prosesnya (gol terbanyak di grup)," imbuh @UtdFaithfuls.
"Hormat, Ralf Rangnick. Pelatih bagus yang hanyalah salah satu korban dari buruknya struktur dan lingkungan buruk United."
View this post on Instagram
Ditambahkan oleh @StatmanDave berikut catatan Austria-nya Ralf Rangnick di fase grup Euro 2024.
1. Finish di urutan satu grup D di atas Prancis dengan Kylian Mbappe.
2. Gaya bermain gegenpressing yang sangat jelas.
3. Hanya Jerman yang mencetak lebih banyak gol
4. Hanya Spanyol yang memenangi lebih banyak tekel di sepertiga akhir.
Arief Hadi
15.313
Berita Terkait
Laris Manis, Harry Maguire Diantre Klub Arab Saudi
Masih Beradaptasi dengan Manchester United, Benjamin Sesko Akui Level Bermain Premier League Berbeda
10 Transfer yang Gagal Terwujud pada Musim Panas 2025: Manchester United Sering Terkena Harapan Palsu

Profil Miliano Jonathans: Pemuda Keturunan Depok Berkaki Kidal dari Arnhem yang Kini Membela Timnas Indonesia
Grimsby Town Mainkan Pemain Ilegal di Piala Liga Inggris, Bagaimana Nasib Manchester United?

Alasan Manchester United Tidak Rekrut Gelandang Baru pada Bursa Transfer Musim Panas 2025
Terungkap, Manchester United Tidak Pernah Serius Mengejar Emiliano Martinez

Fakta Berbicara, Arsenal Tidak Lebih Pintar Dibandingkan Manchester United soal Menjual Pemain
Senne Lammens Optimistis Berikan Dampak Besar untuk Manchester United

Profil Senne Lammens, Kiper Baru Manchester United Pesaing Andre Onana
