Angkat Bicara, Klopp Sebut Periode Sibuk di Inggris Tidak Manusiawi

BolaSkor.com - Sejak datang melatih Liverpool pada 2015, Jurgen Klopp sudah membentuk The Reds menjadi tim juara dengan keberhasilan memenangi titel Premier League dan Liga Champions.
Dalam kurun waktu tersebut Klopp juga mengkritisi banyak hal, salah satunya adalah jadwal padat sepak bola Inggris pada bulan Desember, atau yang dikenal sebagai festive period (periode sibuk).
Periode itu berlangsung di pertengahan Desember menjelang Natal, Boxing Day (laga satu hari setelah Natal), hingga Tahun Baru. Itu merupakan hiburan untuk masyarakat dan pecinta sepak bola Inggris.
Akan tapi dari satu sisi berbeda kesehatan dan kebugaran pemain jadi risiko di jadwal padat tersebut. Tak kenal lelah, Klopp kembali mengkritiknya dan menyebut periode sibuk itu tidaklah manusiawi.
Baca Juga:
Liverpool Tembus Semifinal, Klopp Puji Peran Dua Pemain Pelapis
Jurgen Klopp Minta Duel Kontra Arsenal Hanya Satu Leg
Pemberi Assists Terbanyak Premier League 2021-2022: Tergerusnya Peran Playmaker
Klopp sudah lama mengkritiknya agar Premier League mau mengubah jadwal padat tersebut. Pasalnya merujuk kepada ilmu pengetahuan medis modern, mustahil untuk pulih secara fisik setelah jadwal padat yang berlangsung kurang dari 72 jam.
Kepada ofisial Premier League Klopp menggarisbawahi dua poin kunci yang direkomendasikannya.
1. Tradisi Natal, Boxing Day dan laga pada 28 Desember tidak manusiawi dan harus dihapus, dan jadwal seharusnya diperbolehkan minimal 72 jam di antara pertandingan.
2. Klub-klub harus transparansi terkait kasus COVID-19, menawarkan informasi penuh kepada Premier League dan lawan diperbolehkan bersiap, berencana, dan juga menjamin keamanan sesuai aturan.
Liverpool juga bergabung dengan klub lain dalam memberikan saran terkait varian virus corona, Omicron, dan setuju dengan pergantian lima pemain seperti gelombang pertama virus corona.
“Tidak ada manajer yang memiliki masalah bermain di Boxing Day, tetapi bermain pada tanggal 26 dan 28 adalah kejahatan," tutur Klopp di masa lalu.
“Sama sekali tidak baik di zaman sekarang ini bahwa kita masih memilikinya. Tubuh membutuhkan jumlah waktu tertentu untuk pergi lagi. Itu adalah ilmu. Tapi kami mengabaikan itu sama sekali."
“Tidak ada alasan mengapa lebih banyak tim tidak mendapatkan lebih dari 48 jam antara pertandingan Premier League. Jelas kami dapat mengatakan apa yang kami inginkan tetapi tidak ada yang mendengarkan," urai Klopp.
Arief Hadi
15.632
Berita Terkait
Arne Slot Disarankan Cadangkan Mohamed Salah

Alex Pastoor Buka-bukaan Usai Didepak PSSI, Sebut Target Timnas Indonesia Lolos Piala 2026 Tidak Realistis

Barcelona vs Olympiakos: Badai Cedera Bikin Hansi Flick Harus Putar Otak

Pernah Dapat Tawaran dari Manchester United, Jurgen Klopp Ungkap Alasan Pilih Melatih Liverpool
AC Milan Berada di Puncak Klasemen Serie A, Allegri Emoh Bicara Scudetto

Mikel Arteta Menolak Status Arsenal sebagai Tim Favorit Juara Premier League 2025-2026

Mental Baja Harry Maguire, dari Bahan Meme hingga Diejek di Parlemen, Kini Menjadi Pahlawan Manchester United
Thom Haye Mulai Padu dengan Permainan Persib Bandung, Bojan Angkat Topi

Pemain Timnas Indonesia Diistirahatkan Jelang Persib Melawan Selangor FC

Akui Sudah Petakan Kekuatan, Pelatih Senam Indonesia Pede Raih Medali di SEA Games 2025
