Analisis - Low Block Porto yang Merepotkan Juventus

juventus telah merasakan kryptonite dari anti-tesis taktik Porto di Estadio Do Dragao pada pertengahan Februari lalu. Andrea Pirlo menelan kekalahan
Arief HadiArief Hadi - Senin, 08 Maret 2021
 Analisis - Low Block Porto yang Merepotkan Juventus
Porto vs Juventus (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Juventus telah merasakan kryptonite dari anti-tesis taktik Porto di Estadio Do Dragao pada pertengahan Februari lalu. Il Bianconeri arahan Andrea Pirlo menelan kekalahan 1-2.

Pada leg pertama 16 besar Liga Champions itu dua gol Porto datang di menit-menit awal paruh pertama dan kedua, dicetak oleh Mehdi Taremi (2') dan Moussa Marega (46') yang diperkecil gol Federico Chiesa (82').

Satu gol dari Chiesa bisa jadi berperan penting untuk leg kedua di J-Stadium karena itu bernilai gol tandang. Akan tapi tidak akan mudah bagi Juventus membalikkan keadaan melawan Porto besutan Sergio Conceicao.

Mantan pemain Lazio, Parma, dan Inter Milan menanamkan dengan baik kepada anak-anak asuhnya konsep bermain yang diinginkan. Uniknya permainan Porto arahan Conceicao adalah anti-tesis Juventus-nya Andrea Pirlo.

Baca Juga:

Profil Radu Dragusin, Pengagum Van Dijk yang Pernah Menolak Chelsea

5 Fakta Menarik Jelang Duel Juventus Vs Porto

Waspada Inter, Juventus Belum Menyerah Kejar Scudetto

Porto mengalahkan Juventus di Do Dragao

Pada pertandingan yang berlangsung di Do Dragao Porto memenangkan laga dengan hanya penguasaan bola 34 persen berbanding 66 persen Juventus. Meski begitu mereka menciptakan lima peluang tepat sasaran sama dengan Juventus.

Sentuhan bola Porto sebanyak 475 kali dan Juventus 768 kali. Dari permainan Porto itu menghasilkan dua gol dengan memanfaatkan kelengahan di lini belakang Juventus. Taktik itu akan kembali diterapkan di markas Juventus.

"Kami akan memiliki pendekatan yang sama di pertandingan terakhir, melihat lawan dan diri kami sendiri. Kami ingin hasil yang positif," tegas Conceicao dikutip dari Football-Italia.

"Kami telah memainkan banyak pertandingan, dan beberapa pemain saat ini diragukan tampil. Kami, para pelatih, ada di sini untuk mencari solusi."

"Juventus menginvestasikan banyak uang untuk memenangkan kompetisi ini. Kami ingin memainkan permainan yang mencerminkan identitas kami," terang dia.

Low Block, Pressing, dan Serangan Balik

Porto di bawah arahan Conceicao hanya kebobolan empat gol sejauh ini di Liga Champions. Conceicao punya dua pendekatan untuk Porto yang berbeda di level domestik dan Eropa.

Porto coba mendominasi penguasaan bola dan melakukan pressing (menekan) kala kehilangan bola, tapi di Eropa Porto tak masalah memberikan penguasaan bola kepada lawan dan memainkan low block (pertahanan rendah).

Porto lebih banyak bertahan di zona mereka sendiri

Cara Porto menyerang ada pada momen ketika mereka merebut bola dari penguasaan lawan atau memaksa lawan melakukan kesalahan. Itu bisa dilihat dari gol pertama Porto yang dicetak Mehdi Taremi.

Rodrigo Bentancur melakukan kesalahan melakukan back-pass yang gagal sampai ke Wojciech Szczesny dan direbut Taremi untuk mencetak gol. Pirlo tahu permainan itu bisa kembali terulang di Turin oleh Porto.

"Kami membutuhkan permainan yang sangat teknis. Kami menghadapi tim yang kompak, yang bermain dengan dua garis rapat," ujar Andrea Pirlo dikutip dari Football-Italia.

"Akan ada sedikit waktu dan ruang untuk berpikir. Kami membutuhkan banyak teknik, kami harus memiliki kesabaran untuk membuatnya berjalan dari satu bagian ke bagian lainnya."

Permainan kompak dan low block para pemain Porto itu bertolak belakang dengan Juventus. La Vecchia Signora justru inisiatif mengambilalih penguasaan bola sejak awal dan menaikkan garis pertahanan.

Hal itu jelas menjadi 'makanan empuk' Porto jika Juventus tidak menyelesaikan dominasi dan penguasaan bola mereka dengan gol, apalagi jika ada satu pemain melakukan kesalahan karena pressing pemain Porto.

Berbicara mengenai kesabaran Porto juaranya. Faktanya hanya Lokomotiv Moscow dan FK Krasnodar yang punya penguasaan bola rata-rata lebih rendah dari Porto (38,92 persen) di fase grup. Itu artinya Porto tak masalah membiarkan bola dipegang lama oleh lawan.

Andrea Pirlo

"Pertandingan ini seperti final bagi kami. Kami harus membalikkan situasinya. Ini hasil yang terbuka dan kami harus berpikiran jernih," ucap Pirlo.

"Kami menyaksikan leg pertama berkali-kali. Kami telah merencanakan untuk bermain secara berbeda. Kami melakukan kesalahan di awal permainan dan pertandingan berubah."

"Kami akan mencoba belajar dari kesalahan yang kami lakukan dua minggu lalu," tambah Pirlo. "Kami sedang mempelajari Porto, kami tahu mereka dapat menggunakan sistem yang berbeda."

Breaking News Juventus Porto FC Porto Liga Champions Analisis
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.568

Berita Terkait

Italia
Scott McTominay Klaim Lebih Bisa Berkembang bersama Napoli ketimbang Manchester United
Scott McTominay menjelaskan dirinya melihat dirinya lebih berkembang di Napoli dibandingkan dengan klub lamanya, Manchester United.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Scott McTominay Klaim Lebih Bisa Berkembang bersama Napoli ketimbang Manchester United
Italia
Kyle Walker Akui Hengkang ke AC Milan adalah Keputusan yang Salah
Kyle Walker secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya seharusnya tidak pernah meninggalkan Manchester City untuk dipinjamkan ke AC Milan musim lalu.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Kyle Walker Akui Hengkang ke AC Milan adalah Keputusan yang Salah
Jadwal
Link Streaming Belanda vs Finlandia, Minggu 12 Oktober 2025
Belanda akan menjamu Finlandia pada pertandingan keenam Grup G kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, di Johan Cruyff ArenA, Amsterdam, Minggu (12/10) pukul 23.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Link Streaming Belanda vs Finlandia, Minggu 12 Oktober 2025
Inggris
Demi Bertahan di Manchester United, Harry Maguire Menolak Gaji Rp11 Miliar per Pekan
Harry Maguire dikabarkan rela menolak tawaran menggiurkan sebesar 500 ribu poundsterling atau sekitar Rp11 miliar per minggu dari Arab Saudi untuk tetap di Manchester United.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Demi Bertahan di Manchester United, Harry Maguire Menolak Gaji Rp11 Miliar per Pekan
Spanyol
FIFA Bakal Larang Laga Liga Domestik di Luar Negeri
FIFA dikabarkan siap melarang laga liga domestik di luar negeri menyusul rencana Barcelona dan AC Milan yang akan menjalani pertandingan resmi di Amerika Serikat dan Australia.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
FIFA Bakal Larang Laga Liga Domestik di Luar Negeri
Lainnya
Olympic Day 2025, Saatnya Bergerak dan Dukung Tim Indonesia
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menggelar perayaan Olympic Day 2025 dengan tema “Let’s Move, Indonesia” di kawasan SCBD Weekland, Jakarta, Minggu (12/10) pagi WIB.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 12 Oktober 2025
Olympic Day 2025, Saatnya Bergerak dan Dukung Tim Indonesia
Timnas
Pengamat: Patrick Kluivert Tidak Kompeten, Alex Pastoor Jadi Pelatih Kepala
Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 12 Oktober 2025
Pengamat: Patrick Kluivert Tidak Kompeten, Alex Pastoor Jadi Pelatih Kepala
Piala Dunia
Skuad Piala Dunia Inggris Hanya untuk Pemain-pemain Berkarakter Kuat
Pelatih Inggris Thomas Tuchel menegaskan bahwa hanya pemain dengan kualitas dan karakter luar biasa yang akan memiliki kesempatan untuk masuk dalam skuad Piala Dunia.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Skuad Piala Dunia Inggris Hanya untuk Pemain-pemain Berkarakter Kuat
Piala Dunia
Erling Haaland Tidak Terhentikan, Norwegia Menatap Piala Dunia Pertama sejak 1998
Kemenangan 5-0 atas Israel menempatkan Norwegia di ambang Piala Dunia pertama mereka sejak 1998.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Erling Haaland Tidak Terhentikan, Norwegia Menatap Piala Dunia Pertama sejak 1998
Inggris
Kesulitan di Liverpool, Florian Wirtz Dibela Julian Nagelsmann
Pelatih Jerman Julian Nagelsmann membela Florian Wirtz yang mengalami awal yang lambat di Liverpool.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Kesulitan di Liverpool, Florian Wirtz Dibela Julian Nagelsmann
Bagikan