Aldila Sutjiadi: Ratu Tenis Indonesia Asal Jawa Timur
BolaSkor.com – Peraih medali emas Asian Games 2018 pada cabang tenis lapangan nomor ganda campuran, Aldila Sutjiadi memang sudah terlahir dari keluarga yang menyukai olahraga tenis. Ayahnya, Indriatno Sutjiadi dan ibunya Herawati Sutisna Jahja, acap kali bergelut dengan tenis lapangan saban akhir pekan. Bukan hanya itu, kakaknya juga sempat menjadi atlet tenis. Bahkan menembus Pelatnas (Pelatihan Nasional).
Tidak seperti kebanyakan gadis lain yang bercita-cita sebagai dokter atau profesi lain yang girlie, Aldila malah bercita-cita menjadi atlet tenis lapangan. Kecintaannya terhadap olahraga ini sudah berlangsung sejak usia lima tahun. Berawal dari melihat kegiatan kedua orang tuanya, Aldila malah jatuh hati dengan olahraga yang melambungkan nama Roger Federer ini.
Pada usia sepuluh tahun, Dila mulai mengikuti sejumlah kejuaraan tenis. Walaupun demikian, ia belum sepenuhnya serius di olahraga ini. Dila masih harus membagi waktu antara pendidikan dan olahraga. Kedua hal ini harus berjalan sejajar, seiring dan seirama.
“Naiknya pas umur 13 tahun. Pada saat itu itu saya benar-benar fokus ke tenis,” atlet kelahiran Jakarta, 23 tahun silam ini.
Tak hanya fokus berlatih tenis, Dila rela menempuh pendidikan S1-nya di University Of Kentucky, Amerika Serikat. Keputusan ini ia ambil semata-mata untuk mendukung karier tenisnya juga.
“Memang niat sekolah di Amerika buat transisi ke pro,” ungkap pengidola Roger Federer tersebut.
Dila mengikuti mengikuti ekstra kulikuler tenis lapangan di kampusnya itu. Ia juga kerap membela kampusnya pada kejuaraan-kejuaraan bergengsi di Negeri Paman Sam. Dila pernah meraih sejumlah prestasi pada kejuaraan di Kentucky, Ohio dan New York. Ia juga menyumbang tiga emas bagi Jawa Timur (Jatim) pada PON XIX 2016 di Jawa Barat.
Walaupun mengasah kemampuan bermain tenisnya di Amerika, Dila tidak pernah melupakan pendidikannya. Ia ternyata adalah mahasiswa cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00. Karena kepandaian itulah Dila mendapatkan beasiswa selama empat tahun. Bahkan biaya hidupnya di Amerika juga ditanggung kampus.
Tengku Sufiyanto
17.656
Berita Terkait
Timur Kapadze: Saya Bersedia Melatih Timnas Indonesia, Insya Allah
Timnas Indonesia U-22 Dapat Kekuatan Tambahan Jelang SEA Games 2025, Tiga Pemain Diaspora Anyar Gabung Latihan
Adellia Persembahkan Medali Emas Ke-4 Indonesia di Islamic Solidarity Games 2025
Depak Alfredo Vera, Madura United Datangkan Eks Asisten Alexandre Gama
Jadwal Pertandingan Timnas Argentina pada Jeda Internasional November 2025: Tantang Angola
Krisis Lini Depan, AC Milan Pertimbangkan Rekrut Striker West Ham
Benjamin Sesko Cedera Lutut, Ruben Amorim Bisa Meniru Taktik Mikel Arteta