Alasan Tottenham Memenangi Pertempuran Lawan Chelsea dan Arsenal untuk Servis Richarlison

BolaSkor.com - Tottenham Hotspur jadi salah satu klub yang cukup sibuk pada bursa transfer musim panas 2022. 152 juta poundsterling dikeluarkan manajemen Tottenham untuk merekrut pemain, seperti Ivan Perisic, Yvess Bissouma, hingga Richarlison.
Richarlison (25 tahun) jadi pembelian termahal dari Everton sebesar 58 juta euro. Ia pun menambah kekuatan di lini depan Tottenham besutan Antonio Conte yang sudah memiliki Harry Kane, Son Heung-min, dan Dejan Kulusevski.
Sempat tampil lamban di awal musim, lambat laun Richarlison jadi bagian penting di lini depan Tottenham. Uniknya, saat masih membela Everton, Richarlison punya peluang pergi ke Arsenal atau Chelsea yang juga berminat kepadanya.
Penyerang asal Brasil itu membenarkan adanya ketertarikan dari Arsenal dan Chelsea, namun pada akhirnya hanya Tottenham yang datang ke Everton dengan penawaran yang kongkret. Everton juga terpaksa menjualnya karena kebutuhan finansial.
Baca Juga:
Antonio Conte Ingin Tingkatkan Tottenham Hotspur, Capai Level Superior
Rekor dan Catatan Menarik dari Deadline Day di Premier League 2022-2023
Habiskan 170 Juta Poundsterling, Tottenham Dinilai Conte Belum Selevel dengan Liverpool dan Man City
"Saya tahu Chelsea mengajukan tawaran, dan saya yakin Arsenal juga menghubungi Everton untuk menanyakan situasi saya, tetapi Spurs datang dan membayar biayanya, Anda tahu? Ini sesederhana itu," terang Richarlison dikutip dari Standard Sports.
"Everton harus menjual beberapa pemain untuk menghindari masalah Financial Fair Play, dan negosiasinya sangat singkat, jujur saja,” tambah produk akademi America Mineiro tersebut.
Selain Tottenham yang bekerja langsung dan tidak bertele-tele seperti Arsenal dan Chelsea, peran Antonio Conte juga besar dalam meyakinkan Richarlison datang ke London Utara.
“Saya sedang berlibur di Brasil ketika saya mendengar bahwa Tottenham telah mengajukan tawaran kepada Everton. Saya senang karena mereka adalah tim besar," Imbuh Richarlison.
"Kemudian itu semua tentang klub yang menegosiasikan kesepakatan, dan untungnya, semuanya berjalan dengan baik. Antonio Conte menelepon saya selama negosiasi dan mengungkapkan betapa dia ingin saya bergabung – itu sangat penting untuk keputusan saya," urainya.
Tottenham memang memiliki ambisi besar bersama Conte yang juga sukses dalam karier kepelatihannya, saat memenangi titel liga bareng Juventus, Chelsea, dan Inter Milan. Saat ini bersama Manchester City, Tottenham sama-sama belum menelan kekalahan dari tujuh laga yang sudah dimainkan (sama-sama meraih 17 poin).
Arief Hadi
15.466
Berita Terkait
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils

Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
Pemain-pemain Arsenal Dinilai Mulai Mempertanyakan Taktik Mikel Arteta

Memahami Angka 007 yang Ramai Digunakan di Media Sosial, Menyindir Florian Wirtz dan Benjamin Sesko
Cedera Otak Serius, Produk Akademi Arsenal Meninggal Dunia pada Usia 21 Tahun
Ditentang Rio Ferdinand, Manchester United Akan Tetap Kejar Jarrad Branthwaite di Bursa Transfer Januari

Fermin Lopez Akui Sempat Digoda Chelsea

Diincar Real Madrid, William Saliba Setuju Perpanjang Kontrak dengan Arsenal

Eberechi Eze Cetak Gol Perdana di Arsenal, Mikel Arteta: Masih Butuh Waktu untuk Lebih Konsisten

Syarat Andre Onana Kembali Masuk Skuad Manchester United
