5 Tim Kejutan yang Pernah Bersaing di Empat Besar Premier League

Bukan Premier League namanya jika setiap musim tidak ada kejutan yang terjadi.
Arief HadiArief Hadi - Rabu, 15 Juli 2020
5 Tim Kejutan yang Pernah Bersaing di Empat Besar Premier League
Everton (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Premier League dikenal sebagai liga terbaik dunia karena kejutan yang terjadi tiap musimnya. Tidak melulu soal juara baru Premier League, kejutan itu juga hadir kala tim-tim non-unggulan mengalahkan tim unggulan.

Saking ketatnya persaingan di Premier League tim-tim semenjana pun acapkali bisa bersaing di papan atas klasemen. Hal itu bisa dilihat dari yang tadinya punya istilah 'big four' alias empat besar kini menjadi 'big six' alias enam besar.

Liverpool, Manchester United, Arsenal, dan Chelsea tadinya masuk kategori empat besar papan atas klasemen.

Namun karena Manchester City muncul dengan kekuatan uang mereka plus dilatih Pep Guardiola kini, serta Tottenham Hotspur yang berkembang di era Mauricio Pochettino dan kini dibesut Jose Mourinho, istilah empat besar berubah menjadi enam besar.

Baca Juga:

Proses Akuisisi Newcastle United oleh Pangeran Arab Saudi Terancam Batal

Newscastle United Mulai Pembicaraan dengan Philipe Coutinho

Mengaku Tak Bertalenta, Anak Carlo Ancelotti Jadi Asisten Manajer Termuda di Premier League

Musim ini pun persaingan di empat besar masih berlangsung ketat. Kecuali Liverpool dan Manchester City yang sudah pasti menempati dua urutan teratas, posisi tiga-empat masih direbutkan oleh Chelsea, Leicester City, Manchester United, Wolverhampton Wanderers, Sheffield United, Tottenham, dan Arsenal.

Sedianya bukan musim ini saja muncul tim-tim kejutan seperti Sheffield, Wolves, dan Leicester dalam perebutan zona Liga Champions alias empat besar di Premier League. Berikut BolaSkor.com menjabarkan tim-tim lain yang pernah menjadi kejutan empat besar Premier League.

1. Nottingham Forest (1994-95)

Stan Collymore, striker Nottingham Forest

Ini tidak terjadi di era Brian Clough melainkan Frank Clark. Nottingham Forest yang saat ini berkutat di divisi bawah sepak bola Inggris finish di urutan tiga Premier League 1994-95, semusim setelah mereka promosi.

Tidak ada tim promosi dengan pencapaian fantastis seperti Forest. Stan Collymore - yang kini jadi pandit sepak bola - mencetak 22 gol di Premier League. Mereka tak bermain di Liga Champions, tapi di Piala UEFA (Liga Europa) dan mencapai perempat final sebelum disingkirkan oleh Bayern Munchen.

2. Everton (2004-05)

Everton

Musim kejutan Everton pada era David Moyes. Di kala mereka diprediksi tak dapat berbuat banyak di musim 2004-05 setelah menjual Wayne Rooney ke Manchester United, lalu semusim sebelumnya nyaris degradasi, Everton justru tampil mengejutkan.

Everton mengakhiri musim di peringkat empat Premier League mengungguli rival sekota, Liverpool dengan selisih gol -1. Bahkan di awal-awal musim The Toffees bertarung untuk titel. Sayang mereka urung bermain di Liga Champions karena sudah kandas di fase kualifikasi.

3. Leicester City (2015-16)

Leicester City

Musim ini bukan lagi sekedar musim kejutan untuk Leicester City melainkan musim yang sangat hebat. Bagaimana tidak, The Foxes tidak bersaing di empat besar melainkan juga perebutan titel dan pada akhirnya juara di bawah arahan Claudio Ranieri.

Riyad Mahrez, Jamie Vardy, N'Golo Kante, Robert Huth, Shinji Okazaki menjadi pemain andalan tim kala itu. Pada musim berikutnya perjalanan Leicester mencapai 16 besar Liga Champions sebelum kalah oleh Sevilla. Ranieri juga dipecat dan digantikan oleh Craig Shakespeare.

4. Norwich City (1992-93)

Norwich City

Musim perdana dalam format baru Premier League Norwich City sudah mengejutkan publik Inggris. The Canaries finish di urutan tiga klasemen di bawah arahan Mike Walker dan Mark Gordon Robins menjadi top skor tim di liga dengan torehan 15 gol.

Norwich bahkan sempat memimpin klasemen dengan jarak delapan poin pada Desember sebelum kekalahan dari Man United menjadi titik balik mereka. Sejak saat itu Norwich kesulitan bermain konsisten dan bahkan dewasa ini lebih banyak menghabiskan waktu di divisi bawah sepak bola Inggris.

5. Newcastle United (1993-94, 1995-96, 1996-97, 2001-02, 2002-03)

Newcastle United

Saat ini Newcastle United lebih sering dilihat di papan tengah klasemen Premier League. Akan tapi di masa lalu The Magpies sudah lima kali menjadi tim kejutan (kuda hitam) dalam persaingan empat besar Premier League.

Kevin Keegan dan Sir Bobby Robson menjadi manajer klub pada era keemasaan Newcastle itu. Newcastle untuk kali pertama dalam sejarah klub mengamankan tempat di zona Liga Champions pada musim 1996-97 setelah kalah merebutkan titel melawan Man United.

Breaking News Premier League Trivia Sepak Bola Newcastle Newcastle United Nottingham forest Norwich City Everton Leicester Leicester City
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.471

Berita Terkait

Prediksi
Prediksi dan Statistik Atletico Madrid vs Real Madrid: Ujian Konsistensi
Pekan ketujuh LaLiga akan menyajikan suguhan Derby Madrid saat Atletico Madrid menjamu Real Madrid di Stadion Metropolitano, Sabtu (27/9) pukul 21.45 WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 27 September 2025
Prediksi dan Statistik Atletico Madrid vs Real Madrid: Ujian Konsistensi
Jerman
Pecahkan Rekor Cristiano Ronaldo, Harry Kane Pertimbangkan Kembali ke Premier League
Cemerlang di Bundesliga, Harry Kane dikabarkan mempertimbangkan peluang kembali ke Premier League.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 27 September 2025
Pecahkan Rekor Cristiano Ronaldo, Harry Kane Pertimbangkan Kembali ke Premier League
Liga Champions
Giovanni Leoni Absen Setahun, Federico Chiesa Masuk Skuad Liga Champions Liverpool
Federico Chiesa telah ditambahkan ke dalam skuad Liga Champions Liverpool setelah UEFA menyetujui permintaan untuk menambahkan pemain Italia tersebut.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 27 September 2025
Giovanni Leoni Absen Setahun, Federico Chiesa Masuk Skuad Liga Champions Liverpool
Prediksi
Prediksi dan Statistik Crystal Palace vs Liverpool: Siapa yang Kalah Duluan?
Liverpool akan bertandang ke Selhurst Park, kandang Crystal Palace pada pekan keenam Premier League 2025-2026, Sabtu (27/9) pukul 21.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 27 September 2025
Prediksi dan Statistik Crystal Palace vs Liverpool: Siapa yang Kalah Duluan?
Liga Indonesia
Klok Absen-Thom Haye Starter, Persib Waspada dengan Persita
Bojan Hodak soroti pelatih Persita yang merupakan eks Persija Jakarta.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Klok Absen-Thom Haye Starter, Persib Waspada dengan Persita
Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Dewa United Banten FC harus puas bermain imbang melawan Persebaya Surabaya dengan skor 1-1.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Prediksi
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin
Prediksi Cagliari vs Inter Milan di Unipol Domus, Minggu (28/9) dini hari WIB. Simak statistik, kondisi skuad, head to head, serta perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin
Jadwal
Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi
Laga ini akan digelar di Banten International Stadium (BIS), Banten, Jumat (26/9) pukul 19.00 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi
Prediksi
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Prediksi Juventus vs Atalanta di Allianz Stadium, Sabtu (27/9) Serie A 2025/26. Simak statistik, head to head, kondisi skuad, dan perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Lainnya
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian kongres tahunan UCI yang digelar di Kigali, Rwanda.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
Bagikan