5 Kutukan Teraneh Sepak Bola Dunia yang Benar-benar Ada

Eksistensi kutukan dalam dunia sepak bola itu benar adanya.
Arief HadiArief Hadi - Rabu, 26 Desember 2018
5 Kutukan Teraneh Sepak Bola Dunia yang Benar-benar Ada
Bela Guttmann (Foto: @FIFAcom)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Kutukan dan sepak bola. Dua hal berbeda yang juga memiliki arti berbeda. Dilansir dari kbbi, kutukan artinya sumpah atau kesusahan yang menimpa seseorang disebabkan doa atau kata-kata yang diucapkan orang lain.

Sementara sepak bola adalah permainan beregu di lapangan, menggunakan bola dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas 11 pemain. Kendati demikian, sepak bola dan kutukan memiliki korelasi yang erat.

Percaya atau tidak, kutukan dalam sepak bola benar-benar ada dan bertahan sampai saat ini. Ingin bukti? Simak penjabaran di bawah ini:

Baca Juga:

3 Misteri Sepak Bola yang Belum Terpecahkan hingga Saat ini

Siklus Lima Tahun dan Kutukan Liverpool Puncaki Klasemen Premier League saat Natal

4 Kutukan dan Mitos Sepanjang Sejarah Piala Dunia

1. Kutukan Mengerikan Bela Guttmann

Bela Guttmann

The Curse of Bela Guttmann atau Kutukan Bela Guttmann. Istilah itu sangat melegendaris dan jangan pernah Anda sesekali mengucapkannya di depan fans Benfica, sebab kutukan dari Guttmann benar dirasakan klub peraih 36 titel Liga Primeira.

Semua berawal dari tahun 1962. Kala itu Benfica menjadi juara Piala Champions (format lama sebelum Liga Champions) untuk kedua kalinya beruntun. Benfica menang atas Real Madrid dan pelatih Benfica kala itu adalah Bela Guttmann.

Berdasarkan prestasi tersebut, wajar saja jika pelatih yang berasal dari keluarga Yahudi itu meminta kepada Antonio Carlos Cabral Fezas Vital, Presiden Benfica, untuk kenaikan gaji. Sayang keinginannya itu bertepuk sebelah tangan.

Gaji urung dinaikkan dan Guttman mengeluarkan sumpah serapah. "Dalam 100 tahun dari sekarang, Benfica tidak akan pernah menjadi juara Eropa." Jika dirincikan dari tahun 1962, itu artinya Benfica tidak akan menjadi juara Eropa sampai tahun 2062.

Benar saja, The Eagles - julukan Benfica - sudah lima kali masuk final Piala Champions, tiga final Piala UEFA (Liga Europa), dan mereka selalu berakhir sebagai runner-up tanpa pernah mampu menjuarainya lagi.

Pemain Benfica dan juga fans lambat laun mulai memercayai kutukan itu benar adanya. Jose Carlos Soares, wartawan Portugal, pernah berkata seperti ini di CNN.

"Setiap tahun ketika Benfica tampil di Eropa, mereka berusaha menyingkirkan kutukan Guttmann. Bahkan, selalu ada yang meletakkan bunga di makamnya bila Benfica bermain di dekat kuburan Guttmann. Tapi, semua itu tidak berhasil."

Breaking News Trivia Sepak Bola Manchester United Kutukan Piala Dunia 2018
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.604

Berita Terkait

Inggris
Terlalu Cepat, Senne Lammens Jangan Dibandingkan dengan Peter Schmeichel
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menilai terlalu cepat membandingkan Senne Lammens dengan legenda klub: Peter Schmeichel.
Arief Hadi - Jumat, 17 Oktober 2025
Terlalu Cepat, Senne Lammens Jangan Dibandingkan dengan Peter Schmeichel
Liga Indonesia
Kaesang Pangarep Tetap Jadi Owner Persis Solo, Keponakan Jokowi Masuk Dewan Komisaris
Keponakan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, bernama Adityo Rimbo Galih Samudro resmi ditetapkan sebagai dewan komisaris PT Persis Solo Saestu.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Kaesang Pangarep Tetap Jadi Owner Persis Solo, Keponakan Jokowi Masuk Dewan Komisaris
Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Persib Bandung Menang Telak atas PSBS di Maguwoharjo
Persib mengalahkan PSBS Biak 3-0 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (17/10) malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Hasil Super League 2025/2026: Persib Bandung Menang Telak atas PSBS di Maguwoharjo
Lainnya
Resmi Dikukuhkan dan Dilepas untuk Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025, Tim Indonesia Siap Bertarung
Acara pengukuhan dan pelepasan dilangsungkan di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (17/10) sore WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Resmi Dikukuhkan dan Dilepas untuk Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025, Tim Indonesia Siap Bertarung
Lainnya
Erick Thohir Persilakan Atlet Berangkat Mandiri ke SEA Games 2025: Tapi Belum Tentu Dapat Bonus
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Erick Thohir, terbuka untuk para atlet yang ingin berangkat secara mandiri ke SEA Games Thailand 2025.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Erick Thohir Persilakan Atlet Berangkat Mandiri ke SEA Games 2025: Tapi Belum Tentu Dapat Bonus
Timnas
Dua Kali Kalah di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ranking FIFA Timnas Indonesia Disalip Malaysia
Malaysia naik ke peringkat 118, sedangkan Indonesia turun ke posisi 122.
Rizqi Ariandi - Jumat, 17 Oktober 2025
Dua Kali Kalah di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ranking FIFA Timnas Indonesia Disalip Malaysia
Jadwal
Link Streaming PSBS Biak vs Persib Bandung Jumat 17 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
Maung Bandung bertandang melawan PSBS Biak di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (17/10) pukul 19.00 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Link Streaming PSBS Biak vs Persib Bandung Jumat 17 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
Liga Indonesia
Perkuat Sinergi dengan Jurnalis, I League Kembali Dukung Media Cup 2025
Media Cup 2025 digelar di Jakarta pada 28-30 Oktober mendatang.
Rizqi Ariandi - Jumat, 17 Oktober 2025
Perkuat Sinergi dengan Jurnalis, I League Kembali Dukung Media Cup 2025
Inggris
Joshua Zirkzee Salah Mengambil Keputusan kala Menerima Tawaran Gabung Manchester United
Datang dari Bologna pada 2024, Joshua Zirkzee kini jarang bermain di Manchester United.
Arief Hadi - Jumat, 17 Oktober 2025
Joshua Zirkzee Salah Mengambil Keputusan kala Menerima Tawaran Gabung Manchester United
Prediksi
Prediksi dan Statistik Barcelona vs Girona: Saatnya Reset
Barcelona mencari kebangkitan saat menjamu Girona di LaLiga 2025/2026. Simak prediksi, kondisi tim, dan statistik pertemuan keduanya.
Johan Kristiandi - Jumat, 17 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Barcelona vs Girona: Saatnya Reset
Bagikan