2. Kutukan Juara Piala Dunia

Joachim Low, pelatih Timnas Jerman

Sirkulasi yang sama terus terulang di event besar empat tahunan sepak bola dunia itu. Semenjak Piala Dunia 2002, negara dengan status juara bertahan selalu tersingkir dengan penuh nestapa di fase grup.

Mari sekilas melihatnya dari Piala Dunia 2002. Datang sebagai juara bertahan Piala Dunia 1998, timnas Prancis tidak mampu lolos dari grup A yang berisikan Denmark, Senegal, dan Uruguay. Parahnya, Prancis menempati posisi buncit.

Usai kalah 0-1 dari Senegal, Prancis bermain imbang tanpa gol melawan Uruguay, dan kemudian kalah 0-2 dari Denmark. Prancis sama sekali tak bisa mencetak gol dan kebobolan tiga gol. Miris.

Pun demikian Italia di tahun 2010. Berada di grup F yang berisikan Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru, Gli Azzurri - julukan Italia - hanya ada di peringkat empat dengan raihan dua poin.

Italia imbang 1-1 melawan Paraguay dan Selandia Baru, lalu kalah 2-3 di laga dramatis melawan Slovakia.

Timnas Spanyol juga merasakan hal yang sama pada Piala Dunia 2014. Dengan status juara Euro 2008 dan 2012, serta Piala Dunia 2010, Spanyol diyakini bisa lolos setidaknya sampai ke final lagi.

Akan tapi faktanya, Spanyol dipecundangi Belanda dengan skor 1-5, lalu kalah 0-2 dari Chili, dan kemudian dibantai Australia dengan skor 0-3. Semua sepakat mengatakan: era tiki-taka telah berakhir.

Di tahun ini, sirkulasi kembali terjadi ketika Jerman tak berkutik untuk lolos dari grup F. Kalah 0-1 dari Meksiko, Jerman sempat memunculkan asa lolos ketika menang 2-1 atas Swedia. Tapi di laga terakhir, tim asuhan Joachim Low kalah 0-2 dari Korea Selatan (Korsel).

Lanjut Baca lagi