5 Fakta Menarik Pierre Gasly, Pembalap Muda Masa Depan Prancis di F1
BolaSkor.com - Sejak era Alain Prost dan Jean Alesi, praktis tidak ada pembalap asal Prancis yang kompetitif di F1. Namun, di F1 GP Italia 2020, Pierre Gasly memberikan sebuncah harapan.
Gasly memulai balapan di Sirkuti Monza dari posisi ke-10. Sementara pole position ditempati oleh Lewis Hamilton yang diikuti rekan satu timnya, Valtteri Bottas.
Akan tetapi, Dewi Fortuna mulai berpihak ke Gasly setelah Hamilton mendapat penalti 10 detik karena masuk ke pit lane. Kemudian ada red flag akibat kecelakaan yang dialami oleh Charles Leclerc.
Hamilton harus memulai balapan 10 detik lebih lambat dari pembalap lain. Di situ momentum Gasly untuk bangkit, terlebih setelah pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, mengalami masalah mesin.
Baca Juga:
Gasly pun mengakhiri balapan di posisi pertama, hal yang tidak pernah dia sangka-sangka. Pembalap asal Prancis itu mengaku terkejut dengan keberhasilannya.
"Sejujurnya ini kemenangan yang luar biasa. Saya tidak yakin dengan apa yang terjadi saat ini. Menurut saya, ini adalah balapan yang gila," kata Gasly setelah balapan usai.
"Saya telah melalui banyak hal dalam waktu 18 bulan terakhir. Tahun lalu, saya meraih podium pertama. Sekarang saya meraih kemenangan perdana di Sirkuit Monza."
"Saya tidak bisa berkata banyak, tim ini telah memberikan segalanya untuk saya. Mereka memberikan kesempatan mengikuti ajang F1," Gasly menambahkan.
Banyak hal yang tidak diketahui mengenai sosok Gasly, yang bisa dibilang merupakan harapan Prancis di dunia F1. Berikut ini BolaSkor.com merangkum fakta menarik tentang pembalap 24 tahun itu:
Jalani Debut di Usia Muda
Gasly memulai balapan di F1 usia cukup muda, 21 tahun, pada musim 2017. Selain itu, dia sudah meninggalkan rumahnya di Rouen pada usia 13 tahun untuk mengejar mimpinya.
Sebelumnya, Gasly memenangi GP2 Series bersama Prema Racing pada 2016. Kariernya mulai berkembang saat masuk ke program Red Bull pada 2013 setelah memenangi Formula Renault.
Budi Prasetyo Harsono
5.618
Berita Terkait
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
SEA Games 2025: Medali Emas dalam Jangkauan, Timnas Voli Putra Indonesia Melaju ke Final
SEA Games 2025: Dea Salsabila Putri Sumbang Medali Emas Pertama Modern Pentathlon
Newcastle United Tidak Sabar Tantang Manchester City di Semifinal Piala Liga Inggris