5 Fakta Menarik Kemenangan Telak 3-1 Qatar atas Jepang di Final Piala Asia 2019
BolaSkor.com - Timnas Qatar keluar sebagai pemenang edisi ke-17 Piala Asia. Al-Annabi - julukan Qatar - menang 3-1 melawan favorit pemenang, Jepang, di Stadion ZSC, Jumat (1/2) malam WIB.
Tiga gol Qatar diciptakan oleh Almoez Ali (12'), Abdulaziz Hatem (27'), Akram Afif (penalti di menit 83'), yang diperkecil gol Takumi Minamino di menit 69. Qatar bermain efektif dengan hanya 38 persen penguasaan bola.
Qatar memetik buah kesabaran dari pengembangan sepak bola dari Akademi Aspire, mega proyek yang sudah dibangun dari tahun 2004 dan diperuntukkan untuk atlet-atlet berbakat dalam pengembangan karier mereka, plus memberikan edukasi sekolah.
Dalam perjalanan menuju Final, Qatar mengalahkan Lebanon, Korea Utara, Arab Saudi, Irak, Korea Selatan, Uni Emirat Arab (UEA), dan kemudian Jepang. Tim asuhan Felix Sanchez tidak terkalahkan alias unbeaten. Jepang pun tak mampu mengalahkan mereka.
Baca Juga:
Qatar 3-1 Jepang: Almoez Ali Pecahkan Rekor, Al Annabi Kampiun Piala Asia 2019
10 Hal yang Harus Anda Ketahui soal Pemecah Rekor Ali Daei, Almoez Ali
Lumat Jepang, Qatar Tatap Positif Copa America dan Piala Dunia 2022
Pertandingan telah berakhir. Namun dari laga yang berlangsung seru itu, kami merangkum lima fakta menarik darinya. Apa saja?
1. Jepang Kalah di Final
Kekalahan Jepang di final Piala Asia merupakan pengalaman baru bagi Samurai Blue. Tidak pernah sebelumnya Jepang kalah ketika menapaki final Piala Asia: tahun 1992, 2000, 2004, dan 2011 (selalu jadi juara).
2. Almoez Ali Pecahkan Rekor Ali Daei
Rekor legenda hidup Iran yang pernah bermain di Bayern Munchen, Ali Daei, berakhir setelah 23 tahun lamanya. Daei mencetak delapan gol di Piala Asia 1996. Rekor itu dipecahkan oleh penilik nama Ali lainnya, yaitu Almoez Ali.
Striker berusia 22 tahun yang bermain di Al-Sadd, klub yang diperkuat Xavi Hernandez, mencetak sembilan gol dan melengkapi performa gemilangnya melalui penghargaan Pemain Terbaik dan Top Skor Piala Asia 2019.
Ali mencetak gol hebat. Menerima operan dari rekan setimnya, Ali dua kali mengontrol bola sebelum melakukan tendangan salto dan mencetak gol di menit 12. Golnya itu berpotensi masuk nominasi Puskas Award.