5 Alasan Lomba F1 Night Race di Singapura Begitu Ditunggu
BolaSkor.com - Asia Tenggara layak berbangga. Karena kawasan ini memiliki lomba Formula 1 (F1) yang sangat ikonik dan setiap tahunnya gelarannya ditunggu baik oleh tim, pembalap sampai fan.
Lomba di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay bakal jadi putaran ke-15 F1 2019 yang berlangung akhir pekan ini. BolaSkor.com pun telah mengumpulkan 5 alasan lomba di Singapura begitu ditunggu.
Baca Juga:
Singapura Gelar F1, Indonesia Ikut Tersorot karena Kabut Asap
1. Trek Terlihat Luar Biasa
Begitu banyak momen ikonik di setiap trek yang masuk kalender F1. Seperti momen semua penonton masuk ke trek setiap kali lomba di Sirkuit Monza, Italia menyentuh garis finis.
Namun tidak bisa dimungkiri, momen saat lampu menyala dan menyinari Sirkuit Jalan Raya Marina Bay merupakan pemandangan luar biasa dan tidak dimiliki lomba lainnya. Ya, sampai sekarang, Singapura memang berstatus satu-satunya night race atau lomba malam hari di F1.
Beberapa gedung ikonik di Singapura seperti Marina Bay Sands, skyscrapers sampai Singapore Flyer yang dilalui pembalap sepanjang trek adalah alasan utama lomba ini tidak boleh dilewatkan.
2. Lomba Menguras Tenaga Pembalap
Sirkuit Jalan Raya Marina Bay merupakan trek yang spesial untuk fan. Namun untuk pembalap, trek ini adalah sirkuit yang paling menuntut fisik prima.
Bayangkan trek memiliki 23 tkungan plus memiliki panjang hampir 5 km. Dalam satu lap, pembalap bakal bekerja sangat keras karena begitu banyaknya sektor trek yang hanya bisa dilibas dengan kecepatan rendah dan banyaknya tikungan.
Belum lagi kelembaban udara dan temperatur yang begitu tinggi. Tidak heran, menuju lomba di Singapura, biasanya pembalap sampai harus menjalani sesi latihan fisik khusus.
3. Jadwal Unik
Perbedaan waktu antara Asia dengan Eropa yang begitu jauh, dipastikan membuat pembalap mengalami jet lag. Sebagai contoh, lomba akan start pukul 20.30. Artinya di Eropa masih pukul 14.10 siang.
Alhasil setiap lomba Singapura, kebanyakan pembalap baru sarapan pagi pukul 3-4 sore kemudian makan siang sekitar pukul 8 malam!
Selain itu, FP1 (latihan bebas) dan FP3 berlangsung sebelum matahari tenggelam. Yang berarti data yang didapatkan tim tidak bisa digunakan untuk kualifikasi dan lomba yang digelar pada malam hari. Inilah alasan lomba di Singapura kerap terjadi drama menarik.
4. Sirkuit Jalan Raya tapi Punya Banyak Area Menyalip
F1 juga punya lomba lain yang berlangsung di jalan raya yaitu Sirkuit Monako, Monte Karlo. Hanya saja kans pembalap menyalip di trek tersebut sangat minimal.
Kasus berbeda untuk Sirkuit Marina Bay. Meski sirkuit jalan raya, pembalap mempunyai banyak area untuk menyalip. Sebut saja Tikungan 7 dan Tikungan 14. Trek ini benar-benar paket sempurna untuk ukuran lomba non sirkuit permanen.
5. Penuh Hiburan
Tiket lomba F1 di Singapura dikenal lebih mahal ketimbang lomba jet darat di Asia seperti Malaysia (sebelum keluar). Namun semua penonton yang hadir langsung ke sirkuit, merogoh kocek bukan hanya untuk menonton aksi lomba Lewis Hamilton dan kawan-kawan.
Ya, penonton juga disajikan beberapa hiburan musik yang menghadirkan musisi papan atas dunia. Untuk GP Singapura 2019, line up pengisi acara yaitu Muse, Red Hot Chili Peppers sampai Gwen Stefani!
2.794
Berita Terkait
Dulang Lima Medali Emas, Tim Wushu Indonesia Lampaui Target di SEA Games 2025
Medali Emas SEA Games 2025 Jadi Titik Balik buat Ayustina Delia Priatna
Inter Kudeta AC Milan, Cristian Chivu Langsung Alihkan Fokus ke Piala Super Italia
Kembali Cetak Gol, Cole Palmer Masih Belum Prima
SEA Games 2025: Arista/Iqbal Sumbang Medali Emas dari Menembak
Shin Tae-yong Pastikan Tak Ada Tawaran Kembali ke Timnas Indonesia
SEA Games 2025: Wushu Tambah Empat Medali Emas untuk Tim Indonesia
Robi Syianturi Bidik Medali Asian Games 2026 Usai Rebut Emas SEA Games 2025
Shin Tae-yong Bantah Pernyataan Arya Sinulingga, Sependapat dengan Asnawi
Didukung Rizky Ridho, Pre-Season High School Clash Series Berlangsung Sukses