Termasuk Korelasi Iron Maiden-Liverpool, Berikut Empat Statistik Premier League Akhir Pekan Lalu
BolaSkor.com - Hanya ada empat pertandingan yang berlangsung akhir pekan lalu di pekan 31 Premier League. Sisa laga lainnya ditunda karena partisipasi delapan klub di perempat final Piala FA. Empat pertandingan Premier League yang berlangsung adalah: Stoke City vs Everton, Huddersfield Town vs Crystal Palace, Bournemouth vs West Bromwich Albion, dan Liverpool vs Watford.
Di antara keempat laga tersebut, jelas pertandingan Liverpool kontra Watford sangat menarik perhatian. Selain melibatkan The Reds yang saat ini berada di empat besar Premier League, hasil pertandingan tersebut juga sangat mencolok, dengan hasil akhir 5-0 untuk kemenangan Liverpool di Anfield.
Mohamed Salah mencetak empat gol dalam pertandingan tersebut, menambah koleksi golnya di Premier League menjadi 28 - 36 gol di seluruh kompetisi. Liverpool pun jadi tim tertajam kedua di Premier League, setelah Man City dengan catatan 73 kali membobol gawang lawan.
Heavy Metal Liverpool
Perlahan tapi pasti, Liverpool mulai menuai hasil di bawah asuhan Jurgen Klopp. Bukan melalui raihan trofi, melainkan perubahan gaya bermain yang semakin terlihat "heavy metal". Gaya bermain seperti itu sudah lekat dengan Klopp, yang identik dengan permainan agresif, high pressing, intensitas tinggi, dan kemungkinan hujan gol.
Kemenangan melawan Watford merupakan laga kandang ke-50 Klopp di Premier League sejak ia datang melatih di tahun 2015. Dalam kurun waktu tersebut, dilansir dari BBC Sport (19/3), Klopp mencatat tingkat rasio 2,22 gol per laga kandang dan menjadikannya sebagai manajer yang memberikan hiburan tertinggi di Anfield. Rasio itu sudah melebihi konser band heavy metal asal Inggris, Iron Maiden.
Di bawah Klopp, ada Brendan Rodgers, Gerard Houllier, Roy Evans, dan Rafael Benitez. Klopp menghadirkan hiburan kelas premium di Anfield. Namun, di satu sisi berbeda, permainan agresif dan terbuka itu seperti buah simalakama bagi Liverpool. Di bawah asuhan Klopp, dalam 50 laga kandang di Premier League, Liverpool sudah kebobolan 44 gol, tertinggi jika dibandingkan dengan Rodgers (45 gol), Houllier (42 gol), Evans (34 gol), dan Benitez (26 gol).
Kendati demikian, selama Liverpool terus meraih kemenangan, fans rasanya tidak akan terlalu memikirkan permasalahan tersebut. Jika Liverpool kebobolan lima gol, namun memasukkan enam gol, Liverpool tetap meraih kemenangan, kan?
Mohamed Salah, Raja Afrika Baru di Premier League?
Harga 42 juta euro Salah terasa sangat murah sekali saat ini, dibanding dengan performa, kontribusi gol dan assist untuk Liverpool. AS Roma pun mungkin menyesal hanya melepasnya seharga 42 juta euro di awal musim ini.
Di musim pertamanya di Liverpool - periode keduanya di Inggris setelah sebelumnya membela Chelsea, Salah sudah membukukan 28 gol. Ia menjadi pemain asal Afrika terbaik setelah legenda Chelsea, Didier Drogba, yang membukukan gol terbanyak di musim perdananya bersama klub baru.
Drogba masih menempati tempat teratas dengan torehan 29 gol di musim 2009/10. Jumlah itu, masih bisa dilewati Salah karena Premier League masih menyisakan tujuh laga lagi. Di bawah Drogba, baru ditempati Salah, yang kemudian berlanjut dari Emmanuel Adebayor (musim 2007/08), Drogba (musim 2006/07), Yaya Toure (musim 2013/14), Benny McCarthy (musim 2006/07), Riyad Mahrez (musim 2015/16), Adebayor (musim 2011/12), dan Aiyegbeni Yakubu (musim 2011/12).
Mental West Brom Lemah
Kekalahan 1-2 West Brom dari Bournemouth terjadi cukup menyedihkan. Mereka sudah unggul melalui gol Jay Rodriguez, namun menjelang laga bubar di babak kedua, Jordon Ibe dan Junior Stanislas membalikkan keunggulan hingga Bournemouth akhirnya menang 2-1.
"Kami berada di posisi yang bagus, melakukan beberapa kesalahan dan dihukum, yang mana ini sudah menjadi cerita musim kami," cetus manajer West Brom, Alan Pardew, yang tampak sudah pasrah menghadapi realitas pahit bagi timnya. West Brom saat ini ada di dasar klasemen dengan hanya koleksi 20 poin, terpaut 10 poin dengan West Ham United yang berada di zona aman degradasi.
Bayangkan, West Brom kehilangan 24 poin dalam posisi mereka sempat unggul musim ini di Premier League. Ini sudah cukup menggambarkan, betapa lemahnya mereka mempertahankan keunggulan atau sekedar puas dengan keunggulan yang dimiliki, hingga tak mau 'membunuh' laga.
West Brom kehilangan 24 poin ketika sempat unggul dalam sebuah pertandingan, tertinggi setelah Watford, Newcastle United, Leicester City, dan Bournemouth. Pekerjaan rumah tentunya untuk Pardew.
Huddersfield Membosankan di Kirkless Stadium
Setidaknya, bagi West Brom, ada sedikit (sangat sedikit) catatan bagus yang bisa menjadi hiburan ketika mentas di depan pendukungnya sendiri, di Hawthorns. Mereka hanya 12 kali gagal mencetak gol ke gawang tim tamu - terendah di bawah Swansea City, Palace, dan Brighton & Hove Albion. Urutan teratas ditempati Huddersfield Town yang sudah 17 kali gagal mencetak gol ke tim tamu di Premier League.
Kekalahan 0-2 dari Palace merupakan laga ke-17 bagi Huddersfield asuhan David Wagner, gagal mencetak gol di Kirkless Stadium. The Terriers kini semakin mendekati zona degradasi karena kesulitan mereka mencetak gol.
Wagner pun harus segera membenahinya. Pasalnya, ada statistik, 23 dari 44 tim (52 persen) yang gagal mencetak gol dalam 17 laga atau lebih akan terdegradasi. Tujuh laga tersisa di Premier League dan Huddersfield harus benar memanfaatkannya.