Temui Petinggi Liga UAE, Persis Solo Berburu Investor Timur Tengah?
BolaSkor.com - Persis Solo membuat gebrakan dengan menjelajah hingga Timur Tengah. Tak tanggung-tanggung, Laskar Sambernyawa menemui operator kompetisi Uni Emirat Arab, UAE Pro League. Banyak yang meyakini Persis Solo sedang berburu investor timur tengah.
Keberadaan Kaesang Pangarep bersama Erick Thohir sebagai pemegang saham benar-benar memudahkan jalan Persis Solo. Mulai musim lalu, Persis Solo mendapatkan sokongan dana besar dari Free Fire.
Musim ini, sokongan lebih besar lagi berpotensi datang dari perusahaan Timur Tengah. Gerilya sponsor ke Asia Barat dilakukan dengan menemui direksi UAE Pro League.
Baca Juga:
Reaksi Pelatih Bali United Setelah Liga 1 Bakal Dimulai 23 Juli
Persija Resmi Umumkan Bergabungnya Hanno Behrens, Thomas Doll: Pemain Tengah Produktif
Kunjungan diwakili langsung oleh Kaesang Pangarep selaku Chief Executive Officer (CEO) Persis Solo. Rombongan putra Presiden Joko Widodo mendapat sambutan dari Saeed Obaid Al-Kaabi.
Dalam keterangan resmi klub, Persis Solo tak menyebut tentang agenda berburu sponsor. Kaesang Pangarep mengatakan pertemuan ini banyak membahas tentang modernisasi sepak bola.
Mulai dari program liga, manajerial kompetisi, organisasi, marketing dan aspek media. Ilmu ini disebut Kaesang bisa bermanfaat untuk Persis Solo.
"Saya belajar banyak tentang proses manajerial dan tata kelola klub. Harapannya pertemuan ini bisa membuat Persis menjadi lebih profesional ke depan," kata Kaesang Pangarep, Selasa (5/7).
Namun, tak menutup kemungkinan investor besar akan didapat Persis Solo, seperti halnya raksasa Malaysia, Johor Darul Takzim. Penguasa Liga Malaysia itu mendapat sokongan dana dari Royal Football Fund.
Royal Football Fund merupakan perusahaan investasi di bidang olahraga. Mereka sudah menjadi bagian dari JDT, Portsmouth FC hingga Mumbai City FC.
Keberadaan Royal Football Fund membuat JDT selalu menghabiskan masa pramusim di Uni Emirat Arab. Keberadaan Kaesang bisa jadi privilege dalam Persis Solo mendapat sokongan dana besar dari investor Timur Tengah, seperti halnya Royal Football Fund maupun deretan investor bidang olahraga lainnya. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)