Suara Indonesia atas Hasil General Assembly 2025, PB IWbA Minta IWbF Lakukan Pelatihan Wasit Setiap Tahun
BolaSkor.com - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Perkumpulan Woodball Indonesia (PB IWbA), Aang Sunadji, meminta Federasi Wodball Internasional atau IWbF membuat gugus tugas untuk perapihan peraturan pertandingan. Ini imbas dari hasil General Assembly IWbF 2025.
General Assembly IWbF 2025 telah digelar di Taiwan, sebelum turnamen Taiwan Open 2025. Salah satu hasilnya, ada perubahan peraturan pertandingan olahraga woodball, dengan perubahan fairway dari 12 menjadi 6 per sesi. Bahkan, potensi perubahan menjadi 72 fairway di masa mendatang.
Baca Juga:
Bersiap Hadapi SEA Games 2025, Woodball Indonesia Gelar Seleknas di Surabaya
Hal ini yang membuat Tim Woodball Indonesia merasa sedikit kaget saat bertanding di Taiwan Open 2025. Perubahan ini membuat atlet-atlet Indonesia harus menyesuaikan strategi baru dengan peraturan anyar tersebut. Tak hanya atlet, wasit pun harus beradaptasi dengan peraturan baru.
Ketum PB IWbA, Aang Sunadji, meminta ke depannya IWbF melakukan pelatihan wasit yang digelar setiap 2 tahun sekali menjadi per tahun. Ini guna meminimalisir kesalahan keputusan pertandingan.
"Indonesia meminta pembenahan tata kelola organisasi dari IF sampai Regional agar perkembangan woodball makin cepat berkembang dan tidak stagnan. Untuk itu, Indonesia mendorong dibuat task force dalam hal ini, juga perapihan peraturan pertandingan yang berbeda beda sehingga menyulitkan atlet," kata Aang Sunadji.
"Ini bentuk perjuangan Indonesia untuk kemajuan olahraga woodball," tegasnya.
Tim Woodball Indonesia Raih Satu Emas dan Dua Perak di Taiwan Open 2025
Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Woodball Indonesia (PB IWbA) Aang Sunadji bersama atlet-atlet Woodball Indonesia di Taiwan Open 2025. (Media PB IWbA)
Meski mengalami sedikit tantangan dalam peraturan baru, nyatanya Tim Woodball Indonesia dapat menyabet satu emas dan dua perak di Taiwan Open 2025.
Medali emas dipersembahkan Team Stroke Putri yang diperkuat dari Dwi Tiga Putri, Siti Masithah, Celsy Silviana, dan Febriyanti. Sedangkan, medali perak diraih Team Stroke Putra yang dihuni Marga Nugraha, Ahris Sumariyanto, M. Indaka Pia R, Ahmad Yopi S. Lalu satu medali perak lainnya diraih Siti Masithah di nomor single stroke putri.
Indonesia menjadi negara Asia Tenggara terbaik di Taiwan Open 2025 dengan satu emas dan dua perak. Satu-satunya kekalahan hanya datang dari tim tuan rumah Taiwan, yang merupakan negara asal Woodball, yang tidak berpartisipasi di SEA Games.
Prestasi ini tentu membuat Tim Woodball Indonesia semakin percaya diri menuju SEA Games 2025 dengan target juara umum. Di mana, untuk pertama kalinya, woodball dipertandingkan di ajang pesta olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut.
“Secara hitung-hitungan di atas kertas, kami sangat optimistis. Jika konsistensi ini terjaga, Indonesia punya peluang besar untuk menjadi juara umum woodball SEA Games 2025,” tegas Aang.
Ke depan, Tim Woodball Indonesia akan terus menempa diri melalui berbagai turnamen internasional, seperti Malaysia Open, Singapore Open, Thailand Open, Indonesia Open, Asian Cup, hingga Korean Open.
Sebelumnya di Taiwan Open 2024, Tim Woodball Indonesia membawa pulang tiga medali, dengan rincian satu emas, satu perak, dan satu perunggu.