Piala Dunia Internasional Berita

Seven Nation Army dan Piala Dunia yang Melambungkan Nama The White Stripes

Budi Prasetyo Harsono - Rabu, 15 Januari 2020

BolaSkor.com - Isi pikiran seorang seniman terkadang tidak bisa ditebak oleh orang biasa, musisi seperti Jack White contohnya. Apa yang dipikirkannya ketika membuat lagu berjudul Seven Nation Army juga menjadi misteri.

Seven Nation Army, dirilis pada 2003 dan masuk ke dalam album keempat The White Stripes, Elephant. Lagu tersebut terdengar sederhana sekaligus unik secara bersamaan.

Dengan suara Jack White yang menggunakan efek distorsi sebagai pusat, Seven Nation Army mengandalkan ketukan drum sederhana Meg White. Suara gitar yang menyerupai bass melengkapi lagu tersebut.

Meski memenangi Lagu Rock Terbaik pada Grammy 2004, Seven Nation Army dan Jack White tidak menembus pasar mainstream hingga dua tahun berselang. Rupanya, ada andil Piala Dunia saat itu.

Ternyata, ketika Jack White memainkan Seven Nation Army untuk pertama kalinya, dia tidak mendapat reaksi bagus dari Meg White. Namun, Jack yang yakin dengan lagu itu terus menyeriusinya.

Ketika itu Jack White berpikiran "lagu ini cocok untuk menjadi soundtrack James Bond, saya akan menyimpannya siapa tahu mendapat tawaran." Namun, pada akhirnya Seven Nation Army dirilis pada 2003.

Baca Juga:

Pencetak Gol Inggris di Final Piala Dunia 1966 Tutup Usia

Hasil Laga Kualifikasi Piala Eropa 2020: Inggris Pesta Gol, Portugal dan Prancis Menang

The White Stripes

Tadinya label The White Stripes ingin menggunakan lagu lain untuk single utama album Elephant. Di situ Jack White bersikeras menjadikan Seven Nation Army sebagai jagoan.

Lantas, bagaimana Seven Nation Army bisa ke Piala Dunia dan melambungkan nama The White Stripes tiga tahun setelah dirilis? Semua bermula dari Belgia, pada suatu malam di bulan Oktober 2004.

Klub asal Belgia, Club Brugge, akan menjamu AC Milan pada ajang Liga Champions. Sebelum pertandingan, fans Brugge mendengar Seven Nation Army di radio dan mulai merapalkan ritme lagu tersebut.

Stadion menjadi heboh, terutama setelah Brugge mencetak gol ke gawang AC Milan. Para pendukung tim tuan rumah menyanyikan ritme Seven Nation Army meski tidak mengetahui liriknya.

Seven Nation Army pu menjadi chant andalan Brugge, meski saat itu tidak banyak yang mengetahui lagu aslinya. Setiap pertandingan, mereka selalu menyanyikan lagu ciptaan Jack White itu.

Hingga akhirnya Brugge berhadapan dengan AS Roma di Piala UEFA (sekarang Liga Europa). Di sana, fans I Lupi yang terkesan dengan Seven Nation Army membawanya pulang ke Italia sebagai chant mereka.

Piala Dunia 2006

Perlahan-lahan para pendukung klub-klub Serie A lain mulai mengadaptasi Seven Nation Army sebagai chant. Puncaknya adalah ketika timnas Italia lolos ke final Piala Dunia 2006 di Jerman.

Pada ajang tersebut, timnas Italia berhadapan dengan Prancis di laga puncak. Fans Gli Azzurri mengadaptasi Seven Nation Army dan menyanyikannya di stadion setiap negaranya bertanding.

Timnas Italia memenangi Piala Dunia keempat mereka setelah mengalahkan Prancis lewat babak adu penalti. Tebak apa yang dinyanyikan fans mereka setelah laga usai? Ya, ritme Seven Nation Army.

Uniknya, timnas Italia berhadapan dengan tujuh negara di Piala Dunia 2006 yang cocok dengan tema di Seven Nation Army. Ketika kembali ke Kota Roma untuk merayakan gelar, fans menyanyikan ritme lagu itu.

Setelah itu, Seven Nation Army pun menggapai puncak popularitasnya. Lagu tersebut dan The White Stripes mulai dikenal oleh khalayak ramai setelah sebelumnya grup musik itu hanya dinikmati beberapa kalangan.

Sedangkan Seven Nation Army menjadi lagu tidak resmi di sepak bola. Lagu tersebut selalu diputar di stadion sebelum pertandingan pada Piala Eropa 2008 hingga terbaru Piala Dunia 2018.

Jack White

Jack White sendiri mengaku bangga dengan popularitas Seven Nation Army, terutama di Italia. Musisi asal Detroit, Amerika Serikat, itu mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Saya bangga karena orang-orang Italia menyanyikan Seven Nation Army. Tak ada yang lebih indah di musik kecuali orang-orang menerima sebuah melodi dan memasukannya ke musik tradisional mereka," ujar Jack White,

Popularitas Seven Nation Army pun dianggap menyaingi We Will Rock You-nya Queen sebagai lagu di stadion. Banyak yang menganggap Jack White telah menghapus batas bahasa di stadion.

Hampir dua dekade setelah Seven Nation Army dirilis, popularitasnya tidak kunjung menurun. Bahkan, hingga The White Stripes membubarkan diri pada 2011 silam.

Mungkin tidak banyak yang mengingat dan mengetahui soal The White Stripes atau Jack White. Namun, satu hal yang pasti, Seven Nation Army bakal abadi, setidaknya selama laga sepak bola masih ada di stadion-stadion.

Bagikan

Baca Original Artikel