Sepak Bola Mubazir Ala Real Madrid dan PSG
BolaSkor.com - Paruh pertama 16 besar Liga Champions 2018-2019 telah berakhir. Empat tim telah memastikan tempat di perempat final ajang tersebut, Manchester United, Tottenham, Ajax, dan FC Porto.
Menariknya, sudah ada dua klub top tersingkir dari fase tersebut. Padahal, keduanya digadang-gadang bakal menjadi kandidat juara Liga Champions musim ini.
Pertama adalah juara Liga Champions tiga musim terakhir, Real Madrid. Los Merengues diprediksi setidaknya mampu melewati Ajax di fase 16 besar.
Selain itu ada juga tim bertabur bintang, PSG. Dengan materi pemain seperti Neymar, Kylian Mbappe, Edinson Cavani, hingga Gianluigi Buffon, tidak heran Le Parisien diunggulkan.
Baca Juga:
PSG 1-3 Manchester United: Drama VAR di Ujung Laga, Setan Merah Ukir Sejarah
Real Madrid 1-4 Ajax Amsterdam: Los Blancos Gagal Pertahankan Gelar Liga Champions

Apalagi, keduanya sama-sama tampil impresif sepanjang fase grup Liga Champions. Real Madrid memuncaki Grup G, sementara PSG adalah jawara Grup C.
Hasil pada laga leg pertama pun membuat mereka diunggulkan untuk lolos ke perempat final. Baik Real Madrid maupun PSG sama-sama meraih kemenangan di markas lawan.
Real Madrid mengandaskan perlawanan Ajax di Johan Cruyff Arena pada leg pertama. Gareth Bale dan kawan-kawan menang dengan skor 2-1 saat itu.
Sementara itu, PSG berjaya di Old Trafford. Manchester United mereka bungkam dengan skor 2-0 di hadapan para pendukungnya saat itu.
Kemenangan tersebut membuat Real Madrid dan PSG percaya diri menatap pertandingan leg kedua. Apalagi, mereka bertanding di hadapan pendukung sendiri.
Real Madrid langsung menggempur pertahanan Ajax sejak menit pertama. Namun, mereka justru kebobolan terlebih dulu pada menit ketujuh lewat bola sepakan Hakim Ziyech.
Usaha Real Madrid membalikkan keadaan justru menjadi bumerang ketika Ajax kembali mencetak gol. Kali ini giliran David Neres mencatatkan nama di papan skor.
Ajax akhirnya memenangi pertandingan dengan skor 4-1 dan lolos berkat gol Donny van de Beek dan Lasse Schone. Sedangkan Real Madrid hanya mencetak satu gol lewat Marco Asensio.
Statistik mencatat, Real Madrid menguasai jalannya pertandingan. Skuat asuhan Santiago Solari mencatatkan 57 persen penguasaan bola dan 20 tendangan yang hanya delapan mengarah ke gawang.

Cerita yang hampir mirip terjadi di Parc des Princes satu hari berselang. PSG yang unggul pada leg pertama kebobolan terlebih dulu lewat Romelu Lukaku ketika laga berjalan dua menit.
PSG sempat menyamakan kedudukan lewat Juan Bernat 10 menit kemudian. Skuat asuhan Thomas Tuchel pun merasa di atas angin saat itu.

Dua gol tambahan dari Romelu Lukaku dan Marcus Rashford justru membuat Manchester United menang dengan skor 3-1. The Red Devils berpesta, PSG pun merana.
Padahal, PSG mencatatkan 72 persen penguasaan bola sepanjang pertandingan. Mereka juga menorehkan 12 tendangan berbanding lima milik Manchester United.
Apabila menilik catatan di atas, terdapat persamaan antara kegagalan Real Madrid dan PSG lolos ke fase selanjutnya. Kedua tim sama-sama kurang pandai mengonversi peluang menjadi gol.
Baik Real Madrid maupun PSG menguasai jalannya pertandingan dan aktif menyerang. Namun, serangan mereka sering kali tidak menemui sasaran dan terbuang sia-sia.

Penyelesaian akhir tentunya menjadi pekerjaan yang harus diperbaiki pelatih kedua tim, Santiago Solari dan Thomas Tuchel. Sejatinya Real Madrid dan PSG tidak kekurangan apa pun.
Secara materi pemain, kedua tim di atas kertas lebih baik dari lawan-lawannya. Namun, Real Madrid serta PSG lupa, sepak bola adalah pertandingan memperebutkan gol.

Dari kekalahan tersebut, Real Madrid dan PSG bisa memetik pelajaran untuk lebih pandai memanfaatkan peluang. Apalagi jika bertanding di kompetisi sekelas Liga Champions.
Real Madrid dan PSG menunjukkan sepak bola mubazir saat dikalahkan Ajax dan Manchester United. Mereka membuang keunggulan leg pertama dan banyak peluang untuk mencetak gol.