MotoGP Sports Ragam Feature Berita

Selain Rossi, Ada 3 Pasangan Ayah - Anak Top di MotoGP

Budi Prasetyo Harsono - Rabu, 13 Januari 2021

BolaSkor.com - Ketika membicarakan MotoGP, nama Valentino Rossi jarang sekali luput dari topik tersebut. Ketenaran Rossi berbeda jauh ketimbang ayahnya, Graziano Rossi.

Enam tahun berkarier di kelas tertinggi yang saat itu masih 500cc, Graziano hanya pembalap papan tengah. Prestasi tertingginya hanya menjadi runner up pada seri Belanda 1980.

Sepanjang kariernya, Graziano hanya meraih dua podium. Hal tersebut membuatnya memutuskan gantung helm pada 1982. Klan Rossi justru baru meraih kejayaan pada era putranya, Valentino.

Baca Juga:

Luca Marini, Duplikat Valentino Rossi Versi Lebih Pendiam

Sejak 2017, Perjalanan Rossi di MotoGP Tak Lagi Sama

The Doctor merupakan ikon MotoGP yang sukses memenangi tujuh gelar MotoGP serta masing-masing satu titel 125 cc dan 250 cc. Rossi juga meraih 89 kemenangan di kelas premier.

Nama besar Rossi semakin mengangkat setelah dirinya memiliki tim sendiri di Moto2, VR46 Team. Bahkan, mulai musim 2021 tim tersebut bakal memiliki wakil di MotoGP.

Meski demikian, pasangan ayah dan anak Rossi bukanlah satu-satunya di MotoGP. Bisa dibilang, mereka juga bukan pasangan ayah dan anak paling sukses di MotoGP.

Lantas siapa saja pasangan ayah dan anak yang sukses di MotoGP? Berikut ini BolaSkor.com merangkum tiga di antaranya:

Ayah-Anak Pagani

Nello Pagani

Cirillo Pagani adalah pembalap asal Italia yang menjadi pemenang seri pertama balapan 125cc pada 1949. Setelah itu, kariernya berlangsung sampai 1955 dengan bersaing di seri 500cc.

Selain berkarier di MotoGP, Pagani senior juga sempat turun pada ajang F1. Sayangnya pada balapan yang dia ikuti pada 150 dia hanya menempati peringkat ketujuh seri Swiss.

Sementara anaknya, Alberto, merupakan rekan satu tim Giacomo Agostini di MV Augusta. Berbeda dengan ayahnya, Alberto tidak pernah menjadi juara dunia.

Akan tetapi karier Alberto lebih panjang dari ayahnya dan pernah memenangi seri 500cc. Sang anak menutup karier dengan gemilang setelah menjadi runner up 500cc pada 1972.

Ayah-Anak Graham

Les Graham

Awal karier Leslie Graham cukup manis setelah menjadi juara dunia 500cc pada musim debutnya, 1949. Musim selanjutnya, dia menempati peringkat ketiga untuk kelas 350cc dan 500cc.

Semasa hidupnya, Graham senior merupakan rival dari Cirillo Pagani. Setelah itu, prestasi terbaiknya adalah menjadi runner up 500cc pada 1952.

Sayangnya nasib Leslie berakhir tragis setelah meninggal dunia di Isle of Man pada usia 41 tahun. Sementara itu, putranya, Stuart, tidak pernah memenangi kelas premier.

Meski demikian, DNA juara mengalir dalam tubuh Stuart. Prestasi terbaiknya adalah memenangi seri di kelas 50cc dan 125cc serta menempati peringkat ketiga ajang tersebut pada 1967.

Ayah-Anak Roberts

Kenny Roberts Sr. dan Jr.

Bisa dibilang, pasangan ayah-anak Roberts merupakan yang paling sukses di MotoGP. Bahkan, apabila dibandingkan dengan Rossi yang semua gelar dimenangi Valentino.

Kenny Roberts Sr. lebih berprestasi ketimbang anaknya. Total tiga gelar seri tertinggi saat itu, 500cc, dia menangi pada 1978 hingga 1980 bersama Yamaha.

Selama berkarier di kelas 500cc, Roberts Sr. tidak pernah keluar dari empat besar klasemen akhir. Sang ayah menutup karier dengan menjadi runner up MotoGP 1983.

Nasib Kenny Roberts Jr. tidak sebaik ayahnya. Gagal di Yamaha, Roberts Jr. baru berjaya semenjak pindak ke Suzuki pada 1999 dengan menjadi runner up di musim perdananya.

Roberts Jr. menapaki jejak ayahnya dengan menjadi juara dunia satu tahun berselang. Saat itu dia memenangi empat seri dan menjadi rival Rossi.

Bagikan

Baca Original Artikel