Sosok Feature Italia Berita

Sandro Tonali, Titisan Andrea Pirlo yang Jadi Bagian Proyek Meng-Italia-Kan Inter Milan

Arief Hadi - Senin, 08 Juni 2020

BolaSkor.comJuventus, Chelsea, Inter Milan, Manchester City. Keempat tim itu bukan sedang bersaing di empat besar Liga Champions, melainkan sedang saling sikut dengan mengirim pemandu bakat untuk menyaksikan langsung pemuda kelahiran Lodi, 8 Mei 2000, Sandro Tonali.

Para pemandu bakat melebur di antara fans Brescia di Stadio Mario Rigamonti, menyaksikan pemain yang belum genap berusia 20 tahun berlari dengan rambut panjangnya yang terurai lurus. Ketika mengontrol bola, pandangannya sudah tajam seperti elang untuk melihat posisi rekan setimnya.

Tanpa disadari, bola sudah diberikannya kepada rekan setim, permainan terus bergulir tanpa memberi waktu lawan bernafas untuk mengorganisir pertahanan. Operan yang diberikannya sangat memukau penonton yang hadir menyaksikan pertandingan.

Ketika menyaksikan Tonali beraksi, barangkali penonton berpikir “Bagaimana bisa? Pemuda yang bahkan belum berusia 20 tahun punya visi bermain dan operan se-akurat itu?”

Baca Juga:

Aksi 5 Talenta Muda yang Patut Dinanti di Jeda Internasional Ini

27 Nama Dalam Skuat Italia: Balotelli Dicoret, Mancini Panggil Titisan Pirlo

Mauro Icardi dan Deretan Pemenang Gran Gala del Calcio 2018

Sandro Tonali

Hebat memang. Pemandangan di Brescia bukanlah sepak bola di akhir era 1990-an, ketika Andrea Pirlo muda sedang menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola Italia, melainkan sosok Tonali yang diramaikan media dengan julukan terhormat “The Next Andrea Pirlo”.

Pada awalnya, gembar-gembor pemberitaan Tonali baru sekedar isu adanya pemain muda berbakat Italia yang mencuri perhatian klub-klub besar. Kabar itu ada setiap harinya di rumor transfer. Tidak ada yang aneh.

Mata publik baru terbuka ketika Roberto Mancini memanggilnya ke timnas Italia November 2018. Mancini sendiri mengakui penasaran kepada Toneli dan ingin melihatnya beraksi langsung dengan matanya sendiri di sesi latihan.

Toneli pada akhirnya memang tidak melakukan debut pertamanya dengan Azzurri. Kendati demikian, berlatih dengan Jorginho, Marco Verratti, serta pemain senior seperti Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci, merupakan pengalaman berharga yang tidak bisa digantikan dengan apapun di dunia ini.

Perjalanan Karier Sandro Tonali

Tonali memulai perjalanan dari akademi Piacenza. Namun, karena Piacenza bangkrut, Tonali kemudian pindah ke Brescia pada 2012. Dari sana, kariernya mulai terangkat dan menapaki jalur Pirlo, maestro Italia yang juga mengawali karier di Brescia.

Transformasi perannya pun sama dengan Pirlo. Sama-sama mengawali karier sebagai penyerang kedua di belakang striker sentral, Tonali dan Pirlo berubah posisi menjadi gelandang bertahan dengan peran deep-lying playmaker.

“Tonali akan menjadi pemain yang hebat. Saya tidak akan membuat perbandingan apapun, tapi dari dinamika pertandingan dia punya suatu hal spesial, seperti Pirlo,” ucap Roberto Boscaglia, mantan pelatih Brescia, menyoal Toneli.

Bersamaan dengan perubahan peran bermain Toneli, ia kerapkali bermain melawan pemain-pemain yang lebih tua di tim muda Brescia. Debut profesionalnya dengan Brescia terjadi pada 26 Agustus 2017 melawan Avellino. Di musim yang sama, Toneli langsung tampil 19 kali.

Sandro Tonali dengan Timnas Italia

Toneli masuk dalam skuat timnas Italia U-19 dan berpatisipasi di Euro U-19 2018. Toneli membawa Italia ke final sebelum kalah 3-4 dari Portugal. Meski kalah, nama Toneli setidaknya sudah ada dalam daftar pemain yang ‘wajib’ dipantau.

Seiring perkembangannya yang pesat itu, Tonali tetap diamati oleh klub-klub besar Eropa dan bisa saja mengikuti jejak Verratti, yang promosi ke Serie A dengan Pescara pada 2012 dan hengkang ke klub besar, Paris Saint-Germain (PSG).

“Dia mengejutkan saya. Pemuda berusia 18 tahun dengan karakter sepertinya, baik di dalam dan luar lapangan pertandingan, jangan pernah meremehkannya. Saya memberinya selamat untuk itu semua,” tutur Stefano Sabelli, rekan setim Toneli di Brescia

Gaya Main dan Penolakan Andrea Pirlo

Rambut panjang ala Pirlo, posisi bermain yang sama, dan juga punya ketenangan bermain dengan ‘poker face’ (wajah datar) yang selalu diperlihatkannya. Tonali benar-benar mirip Pirlo.

Uniknya, Tonali pernah berkata bahwa dia menjadikan Gennaro Gattuso, mantan rekan setim Pirlo di AC Milan, sebagai panutan. Unik, karena Pirlo dan Gattuso punya permainan yang sangat bertolak belakang.

Pirlo ibarat seorang konduktor orkestra yang mengatur permainan dengan elegan di lini tengah, sementara Gattuso menjalankan tugas kotor mencegah lawan berbuat seenaknya di posisi itu.

Sandro Tonali dengan Brescia

“Ketika dia mendapatkan bola dia seperti profesor, tanpanya dia bak (anjing) pitbull,” ucap Gian Paolo Laffranchi, koresponden asal Brescia yang sudah bekerja selama 20 tahun dengan Gazzetta dello Sport.

Di titik itulah kelebihan yang menjadi keunggulan Tonali, jika membuat perbandingan dengan Pirlo. Tonali tidak sekedar punya visi bermain, operan akurat, dan ketenangan membaca permainan. Dalam fase bertahan, Tonali punya kekuatan fisik untuk bertarung merebutkan bola dan gigih melakukannya.

“Sandro Tonali ya Sandro Tonali, dia bukan Pirlo yang baru, malah sebaliknya. Ketika dia mendekatinya dari segi posisi bermain dan karakter, melabelinya sebagai Pirlo yang baru hanya akan menyakitinya,” tutur agen Tonali, Roberto La Florio.

“Pada usia yang sama, Pirlo bahkan belum jadi regista, jadi jika kita ingin lebih melebih-lebihkannya, Tonali di usia yang sama jauh lebih kuat,” tegasnya.

Ucapan La Florio memang tidak bisa ‘ditelan mentah-mentah’ karena dia agen pemain, yang tentunya sedang ‘menjual barang’ dengan mempromosikannya. Meski begitu, karier Tonali memang masih panjang di usianya yang kini berumur 20 tahun.

Kylian Mbappe, 19 tahun, bisa naik cepat ke permukaan karena memang dia spesial dengan perannya sebagai penyerang dan sukses meraih banyak trofi, plus bermain di tim besar.

Akan tapi tiap pemain punya perannya masing-masing untuk berkontribusi kepada tim yang dibelanya. Jalan Tonali masih panjang sebagai regista (gelandang jangkar). Begitu juga potensi masa depan cerah lini tengah Italia yang punya Tonali, Nicolo Barella, Stefano Sensi, Nicolo Zaniolo, Rolando Mandragora, Roberto Gagliardini.

Uniknya, Andrea Pirlo tak mau dibandingkan dengan Tonali. Bukan karena Tonali tak layak dibandingkan dengannya, namun justru sebaliknya: Sandro Tonali punya kemampuan lebih lengkap darinya.

"Disebut bahwa dia (Tonali) mungkin menjadi penerus saya, tapi saya tak melihat banyak kesamaan. Dia pemain dengan tipe berbeda," tutur Pirlo beberapa waktu lalu.

"Dia merupakan pemain yang lebih komplet baik saat fase bertahan dan dia membangun serangan. Dia merupakan perpaduan antara karakteristik saya dan beberapa pemain lain. Dia merupakan gelandang paling menjanjikan. Dia jelas akan menjadi pemain hebat," tambah dia.

Inter Milan Terdepan

Sandro Tonali

BolaSkor.com telah menganalisis dalam artikel berjudul “Menerka Bursa Transfer Inter Milan: Memperkental Cita Rasa Italia” apabila skuat tim saat ini sudah punya 11 pemain dari Italia, di antaranya Alessandro Bastoni, Danilo D'Ambrosio, Nicolo Barella, Stefano Sensi, dan Sebastiano Esposito.

Itu unik karena revolusi baru terjadi sejak Antonio Conte datang ke Inter pada 2019. Selain itu Inter tak punya tradisi bagus skuat yang dominan berisikan pemain-pemain lokal. Internazionale identik dengan koleksi pemain-pemain asing yang menjadikan klub besar saat ini.

Baca Juga:

Menerka Bursa Transfer Inter Milan: Memperkental Cita Rasa Italia

Laporan Pakar Transfer Sepak Bola Eropa: Sandro Tonali Merapat ke Inter Milan

Mauro Icardi Laku, Inter Milan Akan Berinvestasi pada Sandro Tonali dan Marash Kumbulla

Stigma itu coba diubah Inter terkini dengan sejumlah incaran yang mereka incar dari Italia. Federico Chiesa, Gaetano Castrovilli, dan Sandro Tonali. Nama yang disebut terakhir belakangan ini terdepan menuju ke Inter dibanding klub lainnya.

"Sandro Tonali ingin bergabung dengan Inter. Pembicaraan di antara Inter dan Brescia untuk menemukan kesepakatan untuk gelandang Italia," tutur Fabrizio Romando di @FabrizioRomano.

Menilik keberhasilan Inter mendatangkan Barella dan Sensi, plus fakta Brescia rawan degradasi musim ini, kans Inter merekrutnya cukup besar. Tinggal menanti kesepakatan harga di antara kedua klub. Jika Tonali datang maka klub mengamankan aset penting untuk jangka waktu panjang.

Hasrat Inter Milan untuk meng-italia-kan skuat semakin menjadi kenyataan apabila merekrut Tonali. Barella, Sensi, Tonali di lini tengah Inter bisa memberikan keuntungan untuk Roberto Mancini di Timnas Italia.

Bagikan

Baca Original Artikel