Ragam Feature Liga Champions Eropa Berita

Road to Final Liga Champions 2024-2025: PSG Sering Bertemu Klub Inggris

Arief Hadi - Jumat, 30 Mei 2025

BolaSkor.com - Paris Saint-Germain (PSG) kembali menapaki final Liga Champions setelah terakhir mencapainya pada 2019-2020. Kala itu, Les Parisiens kalah 0-1 dari Bayern Munchen di final yang dimainkan di Estadio Da Luz, Lisbon, dari gol tunggal mantan pemain PSG, Kingsley Coman.

Lima tahun berlalu dan PSG sudah banyak berubah. Perubahan paling mencolok adalah tidak adanya lagi ketergantungan kepada satu pemain. Di bawah arahan Luis Enrique, PSG memainkan sepak bola yang atraktif dan juga kolektif dengan kualitas skuad merata di setiap lininya.

Dalam perjalanan musim ini juga PSG menelan tiga kekalahan di fase liga, serta dua kekalahan di fase gugur, tetapi selalu dapat diandalkan di momen krusial. Pada final yang dihelat di Allianz Arena, Minggu (01/06) pukul 02.00 dini hari WIB, PSG akan melawan finalis Liga Champions 2023, Inter Milan.

Baca Juga:

Final Liga Champions: Hadapi Inter Milan, PSG Harapkan Dukungan Fans di Allianz Arena

Untuk Kalahkan PSG di Final Liga Champions, Inter Milan Harus Tampil Luar Biasa

Belajar dari Pengalaman Final Liga Champions 2023, Inter Milan Siap Hadapi PSG

PSG belum pernah bertemu tim Italia musim ini di Liga Champions, tetapi sudah bertemu empat klub dari Inggris dengan total memainkan delapan pertandingan. Berikut perjalanan PSG asuhan Luis Enrique untuk mencapai final Liga Champions 2024-2025:

Fase Liga

PSG
PSG Vs Manchester City (X/ManCity)

PSG memulai fase liga di kandang, Parc des Princes, melawan tim debutan dari Spanyol, Girona. Pertandingan itu cukup menyulitkan PSG yang akhirnya menang 1-0 dari gol bunuh diri kiper Girona, Paulo Gazzaniga (90'). Pertandingan kedua tidak mudah bagi PSG.

Bermain di Emirates Stadium, markas Arsenal, PSG tak berdaya dan kalah 0-2 dari gol Kai Havertz (20') dan Bukayo Saka (35'). PSG belum kembali ke laju kemenangan di pertandingan ketiga saat imbang 1-1 lawan PSV Eindhoven di Parc des Princes dari gol Noa Lang (34') yang dibalas Achraf Hakimi (55').

Kekalahan bahkan kembali diterima PSG dan kali ini di depan fans mereka, saat kalah 1-2 lawan Atletico Madrid dari gol Warren Zaire-Emery (14') yang dibalas dua gol pemain Atletico, Nahuel Molina (18') dan Angel Correa (90+3').

Situasi tak semakin membaik bagi PSG karena di pekan kelima mereka takluk 0-1 dari Bayern Munchen di Allianz Arena dari gol Kim Min-jae (38'). Dengan hasil tersebut, PSG wajib menang di pekan keenam saat melawan RB Salzburg di Red Bull Arena.

PSG bangkit dan menang 3-0 atas Salzburg melalui gol Goncalo Ramos (30'), Nuno Mendes (72'), dan Desire Doue (85'). Momentum itu berlanjut di pekan enam dengan drama enam gol di Parc des Princes kala melawan Manchester City.

PSG menang 4-2 melalui gol Ousmane Dembele (56'), Bradley Barcola (60'), Joao Neves (78'), dan Goncalo Ramos (90+3'). Padahal, Man City sempat unggul dua gol dari Jack Grealish (50') dan Erling Haaland (53').

Di pertandingan terakhir fase liga, PSG melawan Stuttgart di MHPArena, Stuttgart. Kemenangan diamankan PSG dengan skor akhir 4-1 dari gol Barcola (6') dan hat-trick Dembele (17' 35' 54') yang diperkecil gol bunuh diri Willian Pacho (77'). PSG berakhir di urutan 15 klasemen dan harus memainkan fase play-off untuk ke fase gugur.

Play-off

Paris
Paris Saint-Germain (X/PSG_inside)

Undian play-off PSG relatif ringan karena bertemu sesama tim Prancis, Brest, yang acapkali menjadi bulan-bulanan di Ligue 1. Benar saja, Brest tak berdaya di dua leg dengan kekalahan 0-3 di leg pertama yang dimainkan di Stade de Roudourou dari gol Vitinha (21' penalti), serta dua gol Dembele (45' 66').

Hasil di leg dua lebih brutal lagi untuk Brest yang kalah 0-7 di Parc des Princes. Tujuh gol PSG datang dari Barcola (20'), Khvicha Kvaratskhelia (39'), Vitinha (59'), Doue (64'), Ramos (76'), dan Senny Mayulu (86'). PSG lolos ke fase gugur dengan agregat gol 10-0.

16 Besar

PSG
PSG 0-1 Liverpool (UEFA)

Takdir mempertemukan PSG dengan tim yang tengah naik daun dan memuncaki klasemen Premier League, Liverpool, di musim debut Arne Slot melatih. Terlebih, Liverpool juga mengakhiri fase liga di Liga Champions pada urutan satu klasemen.

Liverpool tampak sudah akan melaju ke perempat final dengan kemenangan 1-0 di leg satu yang dimainkan di Parc des Princes, kala Harvey Elliott mencetak gol kemenangan di menit 87.

Akan tapi di Anfield, PSG mampu menyamakan agregat gol sama kuat menjadi 1-1 dari gol Dembele (12'). Kedudukan itu bertahan hingga babak tambahan berakhir dan dilanjutkan ke drama adu penalti. Pada momen tersebut, dua penendang penalti Liverpool, Darwin Nunez dan Curtis Jones, gagal mencetak gol sementara empat eksekutor PSG mencetak gol. PSG ke perempat final dengan kemenangan 4-1 di adu penalti.

Perempat Final

Aston
Aston Villa vs PSG (Football-Italia)

PSG kembali bertemu dengan tim Inggris dan kali ini lawannya Aston Villa arahan Unai Emery. Belajar dari kekalahan melawan Liverpool, PSG menang telak 3-1 atas Villa di Paris melalui gol Doue (39'), Kvaratskhelia (49'), dan Mendes (90+2') yang diperkecil gol Morgan Rogers (35').

Villa memberikan perlawanan sengit di Villa Park setelah sempat tertinggal dua gol dari gol Hakimi (11') dan Mendes (27'). Bahkan, Villa berbalik menang dari gol Youri Tielemans (34'), John McGinn (55'), dan Ezri Konsa (57'), namun Villa kurang satu gol untuk membawa laga ke babak tambahan dengan potensi adu penalti. Alhasil, meski Villa menang 3-2 mereka tetap tersingkir karena kalah agregat gol 4-5 dari PSG.

Semifinal

PSG
PSG vs Arsenal (uefa.com)

Pengalaman melawan tim Inggris dan juga kekalahan atas Arsenal di fase liga benar-benar dimanfaatkan baik oleh PSG. Tim belajar darinya dan bangkit hingga menang 1-0 di Emirates Stadium, markas Arsenal, pada leg pertama dari gol Dembele (4').

Di leg kedua yang dimainkan di Paris, PSG memperlebar keunggulan agregat gol dari gol Fabian Ruiz (27') dan Hakimi (72') yang diperkecil gol Bukayo Saka (76'). PSG ke final dengan agregat gol 3-1 dan membuat Arsenal mengakhiri musim tanpa gelar musim ini.

Bagikan

Baca Original Artikel