Rekam Jejak Marc Marquez Ketika Menjadi Juara Dunia MotoGP Enam Kali
BolaSkor.com - Marc Marquez baru saja mengunci gelar juara dunia keenam MotoGP. Keberhasilan itu ia raih usai memenangi lomba putaran ke-15 MotoGP 2019 di Sirkuit Buriram, Thailand, Minggu (6/10).
Kini total delapan gelar berhasil didapatkan oleh pembalap berusia 26 tahun tersebut. Dua di antaranya diraih dikelas 125 cc (2011) dan Moto2 (2012), kemudian enam di kelas MotoGP (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019).
Kini, Marquez berada di peringkat keenam dalam daftar peraih gelar juara dunia terbanyak. Lima di atasnya yaitu, Giacomo Agostini, Angel Nieto, Valentino Rossi, Mike Hailwood, dan Carlo Ubbiali.
BolaSkor.com pun merangkum kembali rekam jejak Marc Marquez ketika memastikan diri jadi juara dunia MotoGP enam kali.
Baca Juga:
Pastikan Gelar Juara Dunia Kedelapan, Berikut Empat Fakta Menarik Masa Kecil Marc Marquez
Selain Marc Marquez, Kenali Pembalap Lain Sukses Juara Dunia MotoGP Bersama Honda
2013 - Pecahkan Banyak Rekor
Tahun 2013 menjadi debut pertamanya di MotoGP. Banyak orang memperkirakan seorang Marquez hanya sekadar belajar dan menambah pengalaman untuk bekal di tahun berikutnya.
Nyatanya, Marquez justru menjadi juara dunia. Banyak rekor yang berhasil ia pecahkan pada musim 2013. Seperti rekor pembalap MotoGP termuda yang bisa menang lomba ketika finis pertama di Sirkuit Austin, Texas.
Kala itu, usianya masih 20 tahun, 63 hari sekaligus mengalahkan rekor berusia 30 tahun milik Freddie Spencer. Akhir musim, Marquez juga berstatus pembalap termuda bisa juara dunia dan pembalap pertama sejak Kenny Roberts musim 1978 langsung juara di kelas tertinggi pada musim debut.
2014 - Menang 10 Lomba Secara Beruntun
Menuju MotoGP 2014, Marquez sempat mengalami patah kaki saat bermain dirt bike sehingga terpaksa harus melewati sesi tes resmi di Sirkuit Sepang, Malaysia. Namun, hebatnya, pembalap berbakat ini tidak menunjukkan sinyal lemah. Dia justru berhasil memenangkan sepuluh lomba berturut-turut: dari Losail hingga Indianapolis.
Di tahun ini, Marquez merupakan pembalap ketiga setelah Giacomo Agostini dan Mick Doohan yang memenangkan 10 race pembuka kelas primer. Titel juara dunia MotoGP kedua pun ia kunci di Sirkuit Motegi Jepang atau saat musim masih menyisakan tiga putaran lagi.
Akhir musim 2014, Marquez juga memecahkan rekor Doohan, sebagai pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim kelas tertinggi berkat torehan 13 kemenangan (rekor Doohan: 12 kemenangan musim (1997).
2016 - Momen Kebangkitan
Datang setelah melalui musim yang buruk tahun 2015 dan hanya mengakhiri kompetisi di posisi tiga klasemen. Kini Marquez bangkit dan menunjukkan sebagai pembalap yang semakin matang.
Dia tak lagi ngotot mengejar kemenangan setiap putaran yang berisiko kecelakaan. Marquez menunjukkan level konsistensi luar biasa. Terbukti empat lomba pertama, ia selalu naik podium dengan rincian dua kemenangan dan dua kali podium ketiga.
Sebaliknya lawan-lawannya seperti Valentino Rossi atau Jorge Lorenzo terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri. Meski hanya mengantongi lima kemenangan, Marquez sudah mengunci gelar di MotoGP Jepang, atau ketika kompetisi masih tersisa tiga putaran lagi.
2017 - Tantangan dari Andrea Dovizioso
Musim yang berjalan ketat. Dua lomba pertama dimenangkan pembalap Yamaha, Maverick Vinales. Kemudian dari putaran ketiga sampai keenam, selalu dimenangkan pembalap berbeda.
Usai momen ini, muncul nama pembalap Ducati, Andrea Dovizioso yang sukses memberikan perlawanan ketat kepada Marquez. Dia bahkan sempat memimpin klasemen ketika MotoGP 2017 merampungkan delapan putaran.
Baik Marquez dan Dovizioso silih berganti mengisi posisi pertama sampai akhirnya persaingan harus ditentukan pada putaran terakhir. Nahasnya di Valencia, Dovizioso gagal finis. Marquez sendiri finis ketiga dan memastikan titel juara dunia MotoGP keempat.
2018 - Kali Ini Dovizioso Kalah Telak
Dovizioso kembali muncul sebagai lawan terkuatnya. Namun perbedaannya dengan musim sebelumnya, kini Marquez semakin kompetitif dan lebih sering memenangkan duel langsung melawan rivalnya itu.
Puncaknya tiga lomba berturut-turut: Aragon, Thailand, dan Jepang, Marquez selalu mengasapi Dovizioso plus mengunci titel juara dunia di Motegi, atau ketika kompetisi masih menyisakan tiga putaran lagi.
Berkat gelar juara dunia MotoGP kelima ini, Marquez jadi pembalap pertama yang bisa merasakan titel terbaik kelas tertinggi pada tiga musim berturut-turut. Rekor terbaik masih dipegang Valentino Rossi saat menjadi juara dunia kelas tertinggi lima musim beruntun: 2001-2005.
2019 - Level Konsistensi Luar Biasa
Marquez tersenyum lebar usai finis terdepan pada MotoGP Thailand yang berlangsung hari Minggu (06/10) lalu di Sirkuit Buriram. Masih tersisa empat putaran, Marquez berhasil mengunci gelar juara dunia MotoGP 2019.
Marquez menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 39 menit 36.223 detik, unggul 0.171 detik atas Fabio Quartararo. Poin yang dimiliki oleh pembalap berusia 26 tahun tersebut 325, unggul 110 poin atas Divizioso.
Kunci sukses kakak dari pembalap Moto2, Alex Marquez itu kali ini adalah level konsistensi luar biasa. Bayangkan terlepas hasil tidak finis di Sirkuit Austin, saat menyelesaikan lomba, Marquez selalu finis posisi pertama atau kedua.* (Alexander Matthew)