Rafael Leao, Rekan Satu Almamater Cristiano Ronaldo yang Siap Mengguncang AC Milan
BolaSkor.com - Rafael Leao terdengar masih asing di telinga pecinta sepak bola di Indonesia. Maklum, kariernya baru bersinar satu musim belakangan. Meski demikian, ia punya bakat mumpuni untuk mengikuti jejak Cristiano Ronaldo, rekan satu almamaternya di Sporting CP.
Talenta Rafael Leao pertama kali tercium oleh Thiago Fernandes, sosok yang menjadi mentor pertama sang bintang. Fernandes langsung jatuh hati melihat aksi Leao di lapangan.
"Saya bertemu dengannya ketika masih berusia 14 tahun. Sedikit orang yang bisa memahami cara bermainnya," ungkap Fernandes seperti dilaporkan France Football.
"Dia melakukan banyak hal dengan bola yang tidak bisa dilakukan pemain lain. Sayangnya, dia terkadang lupa dengan posisinya di dalam lapangan," ujarnya.
Fernandes tidak ragu menyematkan julukan pemain terbaik dari akademi Sporting CP pada Rafael Leao. Bahkan, bakat pemain 20 tahun tersebut dianggap lebih mentereng ketimbang Cristiano Ronaldo.
Baca juga:
Sepenggal Cerita Nicolas Pepe, Bekas Kiper yang Kariernya Nyaris Hancur karena Cokelat
Harvey Elliott, Pemegang Rekor Premier League Wujudkan Mimpi Gabung Liverpool

Dengan bakat yang dimiliki, banyak tim terpincut dengan Rafael Leao. Saat menuju Lille pada 2018, transfer Leao sempat bermasalah soal uang.
Sporting CP menilai Lille harus membayar 45 juta euro sebagai klausul tebus dalam kontrak Leao. Namun, pada akhirnya Lille mendapatkannya secara cuma-cuma.
Pilihan Rafael Leao melanjutkan karier di Prancis tidak terlepas atas saran sang ayag, Antonio. Antonio bermimpi Leao bisa mengikuti jejak Eden Hazard.
Rupanya, pilihan sang ayah terbukti tepat. Rafael Leao mendapatkan kesempatan unjuk gigi sembari terus menempa kemampuannya. Apalagi, pelatih Lille, Christophe Galtier, memberikan kepercayaan penuh.
"Dia berkembang dan bekerja keras. Hubungannya dengan pemain lain telah menyatu. Kehadiran sang pemain di dalam kotak penalti terasa efektif," tegas Galtier.
Pada musim lalu, pemain kelahiran Almada, Portugal, tersebut tampil dalam 26 pertandingan. Dari jumlah tersebut, ia mengemas delapan gol plus dua assist.

Tidak heran, AC Milan berani mengucurkan dana hingga 30 juta euro demi memboyong Rafael Leao. Padahal, saat ini, Rossoneri sedang mengencangkan ikat pinggang untuk menyelesaikan masalah Financial Fair Play.
Milan berharap, keberadaan Rafael Leao dalam skuat bisa memperkuat lini depan. Apalagi, pelatih Milan, Marco Giampaolo, dikenal piawai mengorbitkan pemain muda.
"Rafael Leao seorang anak muda yang bisa membuat langkah signifikan dalam perkembangannya. Dia bergabung dengan Rossoneri secara permanen dengan tujuan memberikan kecepatan dan kesegaran bagi Giampaolo," ujar Milan dalam keterangan resmi.
Rafael Leao memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan kekuatan fisik. Selain itu, ia juga memiliki kemampuan individu untuk mengecoh lawan. Kelebihan lainnya, Leao kerap unggul dalam duel udara.
Rafael Leao biasanya ditempatkan sebagai ujung tombak. Namun, ia juga bisa digeser untuk membangun serangan dari samping.
Berdasarkan catatan Opta Paolo, Rafael Leao (8 gol) hanya kalah dari Kai Harvetz (17 gol), dan Jadon Sancho (12 gol) untuk urusan pemain kelahiran di atas tahun 1998 dengan jumlah gol terbanyak di lima liga top Eropa.
Rafael Leao ingin membayar kepercayaan Milan dengan performa apik di lapangan. Ia sudah siap menjadi teman duet yang baik bagi Krzysztof Piatek.
"Saya datang ke sini untuk memberikan bantuan, terlepas dari posisi yang diberikan pelatih pada saya. Saya ingin membantu Milan mencapai target," tutur Leao dalam laman resmi Rossoneri.
"Piatek adalah penyerang hebat yang telah membuktikan diri di Genoa. Ia terus mendulang gol untuk Milan. Jadi, saya berharap bisa memberikan banyak assist untuknya. Semakin banyak dia mengemas gol, tim akan tampil semakin baik."
"Saya harus membuktikan diri di lapangan. Saya merasa telah bergabung dengan klub hebat. Rekan baru saya akan memberikan bantuan untuk terus berkembang," sergahnya.
Kini, Rafael Leao punya waktu hingga Juni 2024 untuk membuktikan AC Milan tidak keliru memboyongnya. Ia bisa menjaga nama baik Sporting CP, seperti rekan satu almamaternya, Cristiano Ronaldo, atau justru sebaliknya.