Profil Tim Liga 1 2020: Persela Lamongan
BolaSkor.com - Banyak pihak menilai Persela Lamongan bukan merupakan klub yang besar. Meski begitu, Persela selalu menyita perhatian setiap musim. Mereka menjadi salah satu tim yang terus berkiprah di kasta tertinggi kompetisi sepak bola nasional sejak musim 2004 silam.
Sekitar tahun 1940, di berbagai daerah di kabupaten Lamongan permainan sepak bola telah banyak dimainkan dan di pertandingan antar desa. Dari sinilah cikal bakal terbentuknya klub sepak bola kabupaten Lamongan.
Dan pada tahun 1944, Adnan Kohar membentuk klub sepakbola Lamongan dengan diberi nama ISELA. Pada saat itu ISELA juga telah mengikuti liga sepak bola antar Kabupaten se-Jawa Timur. Klub yang dimiliki Kabupaten Lamongan yang dikenal dengan nama ISELA kemudian berganti nama menjadi Persatuan Sepakbola Lamongan “Persela”. Pergantian nama dari ISELA menjadi Persela terjadi pada tahun 1967.
Baca Juga:
Umuh Muchtar Jelaskan soal Keputusan Bulatnya Mundur sebagai Manajer Persib
Walau telah berdiri sejak 18 April 1967, belum ada prestasi fenomenal yang dicatatkan. Posisi Persela dari tahun 1967 hingga 1999 tetap berada pada tingkat lokal dan berbagai pertandingan yang diikuti juga hanya bersifat lokal. Tidak ada perubahan prestasi yang ditunjukkan oleh klub yang berjuluk Laskar Joko Tingkir itu, meskipun telah banyak dilakukan perubahan pemain dan pelatih oleh manajemen Persela.
Pada tahun 1999 hingga tahun 2000 Persela masih berada pada level bawah dan menjadi klub amatir di persepakbolaan nasional yakni pada Divisi II tingkat daerah, yang belum dapat masuk Divisi II nasional. Pada tahun 2001, Persela mulai melakukan perubahan dengan mengikuti kompetisi ditingkat regional dan keluar sebagai juara II.

Perjuangan Persela terus berlanjut yaitu dengan mengikuti kompetisi Divisi II. Persela bersaing memperebutkan tiket untuk dapat memperoleh posisi di Divisi II nasional. Persela masuk Grup D dengan tiga klub lainnya yakni Persipal Palu, Persid Jember, dan Persisam Samarinda, dan akhirnya Persela keluar sebagai juara di Grup D. Kemudian Persela mampu meraih kesuksesan mengalahkan Perseka Karawang dengan skor telak 4-0 pada pertandingan pertama di babak final Divisi II.
Semangat serta keinginan yang kuat Persela dapat memenangkan putaran 4 besar Divisi II nasional dan meraih tiket ke Divisi I. Mereka memetik kemenangan 3-1 atas Persilobar di Stadion Surajaya pada 12 Agustus 2001 silam. Hasil ini memberikan kesuksesan besar bagi Persela masuk Divisi I Liga Indonesia musim 2002 dengan gelar juara Divisi II.
Harapan yang telah ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Lamongan akhirnya dapat diwujudkan oleh kesebelasan Persela di musim 2003. Tim yang saat itu diperkuat Marzuki Badriawan merebut tiket menuju babak 8 besar setelah mengalahkan Persikab dengan skor 2-0. Mereka lantas tergabung dengan PSMS Medan, Persebaya, Persim Maros, PSIM Yogyakarta, Persiter Ternate, Persijap Jepara, dan Persiraja Banda Aceh. Persela yang bertengger di tangga keenam berhak mengikuti babak 8 besar Divisi I putaran kedua.
Baca Juga:
Pada babak play-off Divisi Utama tahun 2003 silam, Persela bersama PSIM menjadi wakil dari Divisi Satu yang gagal promosi langsung ke Divisi Utama. Sedangkan dari kasta tertinggi, Persib Bandung dan Perseden Denpasar menjadi wakil yang mengadu nasibnya di babak play-off.
Tim kesayangan LA Mania akhirnya berlaga di kompetisi Divisi Utama tahun 2004. Pasalnya, Persela lolos dari babak play-off dengan mengumpulkan 4 poin, unggul selisih gol atas PSIM, dan berada di bawah Persib yang meraih 7 angka.
Sejak saat itu, Persela menjadi salah satu tim yang mampu bertahan dari kerasnya persaingan di kasta tertinggi. Tim berjulukan Laskar Joko Tingkir selalu digadang-gadang akan menjadi salah satu tim yang terdegradasi. Akan tetapi, tim asal Kota Soto ini mampu membuktikan bahwa mereka layak bertahan di kasta tertinggi. Dan sebagai tim profesional, Persela mulai dibawah kendali PT. Persela Jaya sejak 2007 lalu.
Pemain Masuk: Reky Rahayu, Alfonsus Kelvan, Jasmin Mecinovic, Roni Fatahillah, Novan Sasongko, Ahmad Bustomi, Shunsuke Nakamura, Prisca Womsiwor, Arthur Sena, Gabriel do Carmo, Diego Banowo, Rizky Dwi Febrianto
Pemain Keluar: Dwi Kuswanto, Arif Satria, Samsul Arifin, Ahmad Subagja Baasith, Alex Dos Santos Goncalves, Kei Hirose, Lucky Wahyu, Hambali Tholib, Delfin Rumbino

Baca Juga:
Skuat Sementara Persela Lamongan:
Kiper: Reky Rahayu, Alfonsus Kelvan, Reza Agus Febrian, Rio Agata
Belakang: Mochammad Zaenuri, Roni Fatahillah, Jasmin Mecinovic, Feri Sistianto, Evander Philip Yarangga, Ahmad Ubaidillah, Novan Sasongko, Lukas Guruh Prayitno, Birrul Walidan, Eky Taufik
Tengah: Ryan Wiradinata, Rizky Dwi Febrianto, Hendra Sandi, Ahmad Bustomi, Shunsuke Nakamura, Dadang Apridianto, Ady Setiawan, Heru Setyawan
Depan: Rafinha, Sugeng Efendi, Riyatno Abiyoso, Prisca Womsiwor, Malik Risaldi, Achmad Arthur Sena, Gabriel do Carmo, Gifari Vaiz Aditya, Diego Banowo, Risky Pratama
Pemain Kunci: Rafinha
Rafael Gomes de Oliveira menjadi satu-satunya pemain asing Persela musim lalu yang masih bertahan. Bukan tanpa alasan pemain yang kerap disapa Rafinha itu dipertahankan pelatih Nilamizar. Pasalnya, kemampuan pemain asal Brasil itu terhitung mumpuni untuk Persela. Sebagai pemain yang kerap mengisi sektor sayap, dia fasih bermain di kanan maupun kiri, bahkan di tengah sekali pun.
Rafinha juga memiliki kemampuan ciamik bukan hanya dalam mengobrak abrik pertahanan lawan, namun juga bisa diandalkan dalam mencetak gol. Didukung kemampuan fisik dan kecepatannya, ia bisa melepaskan tendangan sama baiknya dari kedua kaki. Bahkan, Rafinha juga bisa mencetak gol dengan kepalanya. Buktinya, ia mengemas sembilan gol di Liga 1 musim lalu.

Baca Juga:
PT LIB Tak Izinkan Rumah Judi hingga Produk Rokok Jadi Sponsor Klub dan Kompetisi
Prediksi Kiprah Musim 2020:
Dari musim ke musim Persela selalu merekrut pemain yang nyaris tanpa label mentereng. Namun, perjalanan mereka musim lalu tidaklah seperti musim-musim sebelumnya. Mengakhiri Liga 1 2020 di posisi 10 besar menjadi pencapaian terbaik ketimbang finis di urutan ke-11 klasemen akhir musim lalu.
Apalagi Persela melakukan perombakan dalam skuatnya. Mereka telah melepas sejumlah pemain, termasuk tiga pemain asingnya, Kei Hirose, Demerson, dan Alex dos Santos. Persela memiliki ‘tradisi’ unik di pentas sepakbola tanah air.
Selain kerap menjadi kuda hitam, tim biru langit ini pun selalu menjadi panggung unjuk gigi para pemain asing yang baru mentas di Liga Indonesia. Hampir semua pemain asing yang memulai kariernya di Persela akan laris manis pada musim selanjutnya.
Namun jika mampu bermain konsisten dan memaksimalkan tiap laga kandang, bakal menjadi titik balik dalam perjalanan Persela pada Liga 1 2020. Selain itu, skuat Persela bakal termotivasi mempertahankan rekor belum pernah terdegradasi sejak 2004. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)