Ragam Feature Liga Indonesia Indonesia

Profil Tim Liga 1 2020: Arema FC

Frengky Aruan - Minggu, 16 Februari 2020

BolaSkor.com - Berawal dari keinginan mencicipi kompetisi level nasional, klub bernama Armada 86 pun mencoba asa dengan mengikuti Galatama. Klub swasta yang lekat menempati markas tentara itu yang kemudian menjadi Arema FC saat ini.

Guna mengangkat gengsi nama Arek Malang, tercetus lah nama Arema dengan basis di Kota Malang. Arema Malang berdiri tepat di tanggal 11 Agustus 1987, atas inisiasi Lucky Acub Zaenal dan Ovan Tobing serta sejumlah rekan sejawat.

Tiga tahun di awal Galatama, Arema masih belum mampu menarik minat penonton. Hal ini akibat digdayanya Persema Malang, klub paling makmur milik pemerintah Kota Malang dengan markas Stadion Gajayana.

Baca Juga:

Profil Tim Liga 1 2020: Persib Bandung

Sikap Arema FC atas Semifinal Kontra Persebaya yang Diputuskan Digelar di Blitar Tanpa Penonton

Namun, stigma itu kemudian berubah di awal 1990 yang bertepatan dengan meredupnya prestasi Persema. Tepatnya saat meraih trofi paling bersejarah, yakni Juara Galatama tahun 1992 yang diiringi jubelan penonton berwarna biru khas tim Singo Edan.

Arema pun kemudian tumbuh dan berkembang lebih pesat dalam jajaran elit sepak bola nasional. Di saat klub-klub Galatama sudah bubar tidak jelas, Arema Malang masih bertahan untuk melakoni ketatnya Liga Indonesia sejak 1994 hingga Liga 1 saat ini.

Sejauh ini Arema FC sudah mencatatkan sejumlah prestasi seperti juara Galatama 1992, Copa Indonesia 2005 dan 2006, ISL 2009/2010, Bali Island Cup 2015 dan 2016, Bhayangkara Cup dan runner-up ISC 2016, serta Piala Presiden 2017 dan 2019.

Sesi latihan Arema FC. (BolaSkor.com/Kristian Joan)

Arema FC konsisten untuk mengejar impian yang kerap tertunda dalam lima tahun terakhir. Target itu tak lain adalah kembali berlaga di kompetisi level Asia, baik AFC Cup maupun Liga Champions Asia.

Demi mewujudkan keinginan itu, langkah agresif lalu diambil. Kebiasaan mendatangkan pemain berstatus bintang dengan harga fantastis dibalik dengan membenahi jajaran kepelatihan berharga mahal.

Mario Gomez pun dipilih sebagai perwujudan opsi utamanya. Pelatih berpaspor Argentina tersebut lantas didatangkan dengan banderol Miliaran rupiah, dengan dibekali kewenangan penuh untuk menyusun sendiri proyeksi susunan tim pelatih maupun pemainnya.

Satu demi satu nama incaran didatangkan, dan kini sudah mendekati tahap akhir persiapan. Sebanyak 30 pemain sudah tersusun sesuai hasil diskusi panjang Mario Gomez beserta perangkatnya.

Baca Juga:

Nama TIRA-Persikabo Berubah Jadi Persikabo 1973, Begini Kronologinya sehingga Bisa Disahkan Asprov Jabar

Luizinho Passos Bikin Teja Paku Alam Pede Bawa Persib Maksimal di Liga 1 2020

"Untuk sektor pemain dan pelatih, anggarannya mencapai Rp28 Miliar. Ditambah dengan anggaran operasional untuk kompetisi musim ini, totalnya Rp35 Miliar," ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

"Target untuk Coach Mario Gomez adalah membawa tim ini kembali berlaga di kompetisi Asia. Terakhir kali kami berlaga tahun 2014," imbuhnya.

Mengedepankan organisasi permainan yang taktis dan dinamis, skema permainan tim Singo Edan kini lebih diminati oleh Aremania. Gaya sepak bola yang ngeyel dan keras sesuai karakter Arek Malang, tergambar jelas pada diri Johan Al Farizi dkk.

Hasilnya pun sepadan, dengan tampil tak terkalahkan selama masa pra musim kompetisi seperti menang 7-0 atas Bintang Semeru, imbang 1-1 melawan PON Jawa Timur. Arema FC juga meraih tiket semifinal setelah menang 2-0 atas Sabah FA, 3-1 atas Persela, dan imbang 1-1 kontra Persija Jakarta. Arema FC berpeluang meraih juara pada turnamen Piala Gubernur Jatim (PGJ), trofi yang terakhir kali disabet pada tahun 2013 silam.

Pemain Masuk: Teguh Amirudin (Tira Persikabo), Bagas Adi Nugroho (U-23/Bhayangkara FC), Ganjar Mukti (PSIS Semarang), Matias Malvino (Defensor Sporting Club), Taufik Hidayat (PSM Makassar), Nur Diansyah (Borneo FC), Syaiful Indra Cahya (PSIM Yogyakarta), Aji Saka (Arema FC U-20), Fafa Muhammad Zuhud (Bandung United), Dave Mustaine (PSS Sleman), Jonathan Bauman (Kedah FA Malaysia), Oh In-Kyun (Korea Selatan/Persipura Jayapura), Elias Alderete (Chacarita Juniors), Kushedya Hari Yudo (PSS Sleman), Pandi Lestaluhu (Kalteng Putra), Mariando Djonak Uropmobin (Semen Padang)

Pemain Keluar: M. Sandy Firmansyah, Hamka Hamzah (Persita Tangerang), Arthur Cunha Da Rocha (Brasil/Persipura Jayapura), Rachmat Latief, Ikhfanul Alam (Badak Lampung), Ricky Akbar Ohorella, Agil Munawar, Makan Konate (Mali/Persebaya Surabaya), Nasir (Persebaya Surabaya), Takafumi Akahoshi (Jepang), Sunarto, Zidane Pulanda, Ahmad Nur Hardianto (Bhayangkara FC), Riky Kayame (Persita Tangerang), Rifaldi Bauwoh (Madura United), Sylvano Comvalius (Belanda/Persipura Jayapura)

Baca Juga:

Persib Buang Empat Pemain Muda ke Bandung United

Gabung PSS Sleman, Irfan Bachdim Tegaskan Belum Habis

Oh In-kyun salah satu rekrutan Arema FC. (BolaSkor.com/Kristian Joan))

Skuat Sementara:

Kiper: Utam Rusdiana, Teguh Amirudin, Andreas Francisco, Kurniawan Kartika Ajie

Belakang: Bagas Adi Nugroho, Ganjar Mukti, Matias Malvino (Uruguay), Alfin Tuasalamony, Johan Ahmat Farizi, Taufik Hidayat, Nur Diansyah, Syaiful Indra Cahya, Aji Saka, Vikrian Akbar Fathoni, Fafa Muhammad Zuhud

Tengah: Hendro Siswanto, Dendi Santoso, Ridwan Tawainela, Muhammad Rafli, Hanif Sjahbandi, Dave Mustaine, Jayus Hariono, Jonathan Bauman (Argentina), Oh In-Kyun (Korea Selatan)

Depan: Elias Alderete (Argentina), Kushedya Hari Yudo, Titan Agung Fawazi, Dedik Setiawan, Pandi Lestaluhu, Mariando Djonak Uropmobin

Pemain Kunci: Jonathan Bauman

Publik sepak bola di Malang kini tengah menantikan gebrakan apa yang dihadirkan Mario Gomez melalui proyeksi skuatnya. Apalagi, materi pemain yang didatangkan terhitung berusia muda, dan segelintir yang memiliki jam terbang matang di kompetisi.

Salah satu pemain senior adalah Jonathan Bauman, Playmaker sekaligus second striker handal yang direkomendasikan langsung Mario Gomez, selain Oh In-Kyun. Bauman menjadi magnet besar terhadap daya tarik Aremania yang sempat luntur akibat merosotnya prestasi tim beberapa tahun terakhir.

Kiprahnya di sejumlah klub Asia memang cukup berkesan. Di Persib Bandung, ia merangkum 26 penampilan dengan 12 gol dan 6 assist, dan berlanjut dengan torehan 10 gol dari 25 pertandingan bersama Kedah FA di Liga Super maupun Piala FA Malaysia tahun 2019 lalu.

Kedatangannya pun sempat dibandingkan dengan Makan Konate, penyumbang 16 gol bagi Arema FC tahun lalu yang menyeberang ke Persebaya. Namun, Bauman tetap menepis perbaningan itu, dengan meminta Aremania bersabar melihat aksinya.

"Saya tahu tentang Makan Konate dan respek kepadanya. Tapi saya adalah Jonathan Bauman, bukan Konate Makan. Musim ini, saya datang dengan pelatih baru dan membawa ide-ide baru bagi Arema," cetus Bauman.

Jonathan Bauman. (BolaSkor.com/Kristian Joan)

Baca Juga:

Liga 1 2020 Ada 306 Laga: 188 Pertandingan Disiarkan Secara Langsung dan Eksklusif

Robert Rene Alberts Pastikan Persib Berkekuatan 26 Pemain di Musim 2020

Prediksi Kiprah di Musim 2020:

Mengacu pada materi pemain plus skema permainan yang agresif, rasanya rasional jika menempatkan Arema FC di lima besar klasemen Liga 1. Meski pada targetnya, Arema mematok minimal dua besar demi menjaga asa menuju kompetisi level Asia, selain harus menjuarai Piala Indonesia.

Empat tim lain yang bakal menjadi penjegal jalan Arema FC, bakal tidak berubah sari kekuatan tim-tim tradisional. Persija Jakarta menjadi yang terdepan lewat materi pemain bintangnya, disusul Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya dan Persib Bandung.

Kedalam skuat asuhan Mario Gomez benar-benar diperhitungkan melalui 30 daftar pemain yang kini menjadi susunan proyeksinya. Arsitek tim kelahiran Argentina itu bahkan menempatkan dua hingga tiga pemain dalam satu posisi.

Ditambah lagi, para pemain yang didatangkan berusia muda, penuh improvisasi dan tidak terpaku pada satu posisi. Sehingga, Gomez berharap akan tercipta persaingan antar pemain yang kompetitif dalam merebut tempat reguler, yang berimbas bagus pada tenaganya kualitas permainan tim. (Laporan Kontributor Kristian Joan/Malang)

Bagikan

Baca Original Artikel