Profil Tim Liga 1 2019: Bali United
BolaSkor.com - Bali United merupakan salah satu klub baru di kancah persepak bolaan Tanah Air. Namun dalam waktu singkat, Serdadu Tridatu bisa menjadi salah satu icon Pulau Dewata. Bali United pun sudah menjadi klub modern dengan mulai melepas sahamnya ke publik sebesar 33,33 persen.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: PSIS Semarang

Sejarah Klub:
Bali United awalnya merupakan klub Putra Samarinda. Klub ini bermarkas di Samarinda dan sudah eksis sejak tahun 1989. Putra Samarinda berkompetisi sejak era Galatama. Kemudian, sejak peleburan Perserikatan dan Galatama menjadi Liga Indonesia, Putra Samarinda tetap menunjukkan eksistensinya.
Putra Samarinda mengalami kesulitan keuangan sejak Liga Indonesia terbentuk. Pada tahun 2003, Putra Samarinda dan Persisam, klub yang didanai oleh APBD Samarinda ini bergabung untuk membentuk Persisam Putra Samarinda.
Pada 2008/2009, Persisam Putra Samarinda menang Divisi Utama dan berhak promosi ke Indonesia Super League (ISL). Perpecahan Persisam Putra Samarinda terjadi pada tahun 2014.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Semen Padang

Untuk meningkatkan daya jual dan prestasi, manajemen Persisam Putra Samarinda menyatakan berubah nama menjadi Bali United FC Oleh karena itu, tim pindah dari Samarinda ke Gianyar, Bali.
Kiprah Bali United di kancah kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia, hanya seumur jagung. Pasalnya, ISL 2015 terhenti akibat konflik sepak bola nasional.
Kemudian, Bali United mengikuti sejumlah turnamen seperti Piala Presiden 2015 hingga Piala Jenderal Sudirman 2015. Setahun berikutnya, Bali United mengikuti Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Tim berjuluk Serdadu Tridatu itu hanya finis di urutan ke-12 dengan perolehan 40 poin dari 34 laga.
Saat kompetisi resmi Liga 1 2017, Bali United menjelma menjadi tim yang menakutkan. Serdadu Tridatu finish sebagai runner-up Liga 1 2017, hanya kalah head to head dari sang juara Bhayangkara FC.
Prestasi itu kemudian merosot tajam pada Liga 1 2018. Digadang-gadang menjadi kandidat juara, Bali United malah harus puas berada di posisi sebelas. Dari 34 pertandingan, Bali United hanya menang 12 kali, sembilan seri dan menelan 13 kali kekalahan.
"Kesalahan" dalam memilih pemain asing, ditambah konsentrasi yang terpecah ke AFC Cup diyakini menjadi penyebabnya. Selain itu, ego para pemain bintang tak terbendung, hingga dalam permainan, mereka tak menunjukkan kekompakan dalam bermain. Sering kali pemain lebih senang menampilkan permainan individual, strategi pun tak jalan.
Kini, Stefano Cugurra sudah datang. Teco, sapaan akrabnya, berhasil menjadikan Persija sebagai tim dengan kerja tim luar biasa. Teco bisa meredam ego para pemain bintang dan memaksa mereka bermain dalam sebuah kesatuan.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Perseru Badak Lampung FC

Hal sama pun diharapkan bisa terjadi pada musim ini. Teco mampu menyatukan deretan pemain bintang, untuk masuk dalam sistem yang dia bangun. Kegagalan meraih prestasi pada Piala Presiden 2019 bisa menjadi pelecut, sekaligus memberikan waktu panjang bagi Bali United untuk melakukan evaluasi internal.
Tak lupa, gebrakan Bali United melepas 33,33 saham ke publik bisa mendatangkan dana besar. Ada kemungkinan Bali United mendapatkan dana sebesar Rp 310 Miliar, hasil melepas 2 Miliar lembar saham berharga Rp 150 hingga Rp 175 per lembar.
Sedikit kucuran dana dari hasil initial public offering (IPO) bisa membuat Bali United semakin percaya diri. Setidaknya jika putaran pertama terjadi deadlock, Bali United bisa belanja pemain menatap putaran kedua.
Pemain Masuk:
Samuel Reimas (Perseru Serui), Gusti Sandria (PSMS Medan), Gunawan Dwi Cahyo (Persija Jakarta), Leonard Tupamahu (Borneo FC), Haudi Abdillah (PSIS Semarang), Willian Pacheco (Brazil), Michael Orah (Persija Jakarta), Ahmad Maulana (PSM Makassar), Paulo Sergio (Bhayangkara FC), Fahmi Al-Ayyubi (Bali United).
Pemain Keluar:
I Made Wardhana, Syaiful Indra Cahya, Novan Setyo Sasongko, Junius Bate, Mahamadou N'Diaye, Taufik Hidayat, Nick van Der Velden, I Gede Sukadana, Yandi Sofyan Munawar.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Kalteng Putra

Pemain Kunci: Paulo Sergio Moreira Goncalves
Serdadu Tridatu membutuhkan sosok yang bisa mengatur serangan, memberikan umpan matang sekaligus jadi "pembunuh" dari sektor tengah. Kebutuhan ini ada pada sosok gelandang asal Portugal, Paulo Sergio.
Paulo Sergio menjadi sosok penting pada sektor tengah Bhayangkara FC dalam dua musim. Dia cukup produktif sebagai gelandang dengan sumbangsih 19 gol selama dua musim. Umpan-umpan matangnya cukup memanjakan para penyerang.
Kedatangan Paulo Sergio juga bisa membantu Ilija Spasojevic. Dialah salah satu rekan yang membantunya mencapai performa terbaik di Bhayangkara pada 2017 lalu. Kala itu, Spaso mencetak 13 gol, sekaligus membawa Bhayangkara FC jadi kampiun Liga 1 2017.
Daftar Pemain Sementara Bali United untuk Liga 1 2019:
Kiper: Wawan Hendrawan, Samuel Reimas, Dicky Indrayana, Rakasurya Handika.
Belakang: Gusti Sandria, Made Andika Wijaya, Dias Angga Putra, Ricky Fajrin, Gunawan Dwi Cahyo, Agus Nova, Leonard Tupamahu, Haudi Abdillah, Willian Pacheco, Michael Orah, Dallen Doke, Adi Parwa.
Tengah: Ahmad Agung, Brwa Nouri, M Taufiq, Yabes Roni Malaifani, Fadil Sausu, Nyoman Sukaraja, Kadek Agung Widnyana, Sutanto Tan, Feby Eka Putra, Ahmad Maulana, Miftahul Hamdi, Paulo Sergio, Stefano Lilipaly, Arapenta Lingka, Fahmi Al-Ayyubi.
Depan: Melvin Platje, Ilija Spasojevic, Irfan Bachdim, Hanis Saghara Putra, Martinus Novianto.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: PSS Sleman

Prediksi:
Stefano Cugurra cukup terlatih menangani pemain-pemain bintang dengan ego tinggi. Keberhasilannya bersama Persija Jakarta musim lalu, bisa berlanjut bersama Bali United musim ini.
Teco dikenal sebagai pelatih yang mengandalkan serangan mematikan dari sayap. Di sektor sayap, ada sederet pemain lincah. Sosok itu ada pada Yabes Roni, Fahmi Al-Ayyubi dan Feby Eka. Ada Pula Lilipaly dan Bachdim yang punya kecepatan serta kemampuan coming from behind.
Dengan karakter permainan menyerang, dibutuhkan sosok petarung di sektor tengah, sebagai antisipasi counter attack lawan. Bali United punya Brwa Nouri, M Taufiq maupun Ahmad Maulana yang punya kemampuan memutus serangan. Belum lagi keberadaan Paulo Sergio yang rajin naik-turun.
Bisa dibilang Bali United menjadi kandidat kuat peraih gelar. Kuncinya, Teco harus bisa konsisten dalam menjaga ego para pemain bintang. Bila para pemain ini bisa bermain kompak dalam sebuah strategi, sulit untuk membendung mimpi Bali United menjadi the real Champions. (Laporan Kontributor Al Khairan Ramadhan)