Inggris Berita

Premier League Kaji Aturan Selebrasi Gol Pemain dengan Unsur Menyindir atau Mengkritik

Arief Hadi - Kamis, 06 Februari 2025

BolaSkor.com - Pertandingan antara Arsenal kontra Manchester City baru ini di Premier League berjalan seru. The Gunners membantai juara bertahan liga empat kali beruntun dengan skor telak 5-1 di Emirates Stadium.

Salah satu hal yang menarik dari pertandingan itu adalah momen ketika pemain Arsenal, Myles Lewis-Skelly, mencetak gol dan meniru selebrasi Erling Haaland.

Itu seolah jadi balasan dari pertemuan pertama kedua tim, saat Haaland berkata "Siapa Anda" kala Lewis-Skelly coba memisahkan keributan Haaland dengan Mikel Arteta.

Selebrasi dalam bentuk sindiran itu seyogyanya sudah menjadi hal yang lumrah terjadi dalam dunia sepak bola, bahkan itu sering terjadi di masa lalu.

Baca Juga:

Premier League Akan Perkenalkan Teknologi Offside Semiotomatis sebelum Musim Berakhir

Bursa Transfer Musim Dingin 2025: Manchester City Tim Terboros, Premier League Habiskan 370 Juta Poundsterling

Gabung Manchester City, Nico Gonzalez Ingin Uji Kemampuan di Premier League

Selebrasi gol Iliman Ndiaye yang berbuah kartu kuning (The Athletic)

Akan tapi Premier League justru mempertimbangkan untuk lebih tegas menindaklanjuti selebrasi gol pemain jika itu memiliki unsur menyindir atau mengkritik. Itu juga terkait selebrasi gol pemain Everton, Iliman Ndiaye, yang baru melakukannya di depan fans Brighton & Hove Albion dengan gestur membuka tangan bak burung (logo klub Brighton adalah burung).

"Pemain boleh melakukan selebrasi ketika gol tercipta, namun selebrasinya tidak boleh berlebihan; perayaan yang dikoreografikan tidak dianjurkan dan tidak boleh membuang-buang waktu secara berlebihan," demikian aturan pada Asosiasi Sepak Bola.

Ketua Sepak Bola Premier League, Tony Scholes, membenarkan akan adanya potensi peraturan yang lebih ketat terkait selebrasi pemain.

"Ada batasnya, bukan begitu?. Ada juga keseimbangan. Kami senang melihat perayaan. Beberapa di antaranya sangat lucu dan menghibur. Namun ada batasannya dan ketika hal itu berubah menjadi ejekan atau kritik, maka kita harus menghadapinya," tegas Scholes.

Bagikan

Baca Original Artikel