Polemik Ban Kapten Pelangi di Piala Dunia 2022
BolaSkor.com - Sebuah polemik mengiringi penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Keputusan sejumlah negara peserta menggunakan ban kapten pelangi nyatanya beloum mendapat restu dari FIFA dan Qatar selaku tuan rumah.
Warna pelangi merupakan simbol dari budaya kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Sementara ban kapten dengan warna tersebut menandakan bentuk dukungan mereka kepada kelompok ini.
Setidaknya ada 10 negara yang berencana menggunakan ban kapten pelangi saat berlaga di Piala Dunia 2022. Inggris, Wales, Belgia, dan Swedia termasuk dalam daftar ini.
Baca Juga:
Nostalgia Piala Dunia: Just Fontaine dan Rekor yang Bertahan Selama 60 Tahun Lebih
Nostalgia Piala Dunia - Mawar Penghapus Ketegangan Politik Iran Vs Amerika Serikat
Susul Paulo Dybala, Angel Di Maria Terancam Absen di Piala Dunia 2022
Masalahnya, Qatar merupakan sebuah negara Islam yang sangat menentang kelompok LGBT. Negara di daratan Arab tersebut tentu tak mau wilayahnya dijadikan tempat untuk mengkampanyekan dukungan terhadap kaum ini.
"Ini adalah turnamen olahraga yang membuat orang ingin datang untuk menikmatinya. Mengubahnya menjadi platform pernyataan politik menurut saya tidak tepat untuk olahraga," kata Ketua Pelaksana Piala Dunia 2022, Nasser Al Khater kepada Sky News.
"Dari apa yang saya pahami, ada diskusi yang terjadi tentang berbagai pesan politik yang akan terjadi."

FIFA memang menolak keras pesan bermuatan politik hadir di tengah-tengah pertandingan sepak bola. Namun Konfederasi Sepak Bola Dunia tersebut nyatanya belum mengambil sikap terkait penggunaan ban kapten pelangi ini.
Meski menolak kampanye LGBT, Al Khater menegaskan tidak ada pelarangan kaum tersebut untuk menonton langsung Piala Dunia 2022. Ia menjanjikan keamanan penuh untuk semua pendatang dari berbagai negara dan golongan.
"Pada akhirnya, selama Anda tidak melakukan apa pun yang merugikan orang lain, jika Anda tidak merusak properti publik, selama Anda berperilaku dengan cara yang tidak berbahaya, maka semua orang dipersilakan datang dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tutupnya.