Piala Presiden 2025 Tumbuh dengan Kepedulian Terhadap Lingkungan
BolaSkor.com - Piala Presiden 2025 tak hanya sebagai turnamen pramusim yang memperebutkan trofi juara bagi para peserta, tapi juga menjadi tempat untuk peduli terhadap lingkungan.
Terbukti, Stadion si Jalak Harupat yang menjadi tempat digelarnya pertandingan Piala Presiden 2025 ini kini tidak meninggalkan jejak sampah di setiap pertandingan yang digulirkan.
Anggota Steering Committee Piala Presiden 2025, Tsamara Amany mengatakan saat ini turnamen pramusim edisi ke-7 ini menggandeng sederet relawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Pertama kami tugaskan 200 orang. Kami menyebar 100 orang di area ring road, lalu 100 lagi di dalam stadion. Mereka mengumpulkan sampah ke dalam dua mobil yang akan dibawa untuk diolah,” ujar Tsamara Amany.
“Kami dibantu oleh (LSM) Kang Pisman, Operasi Semut, dan Metamorfosa. Mereka komunitas yang ada di Bandung untuk ikut membangun edukasi kepada para suporter agar tidak membuang sampah sembarangan,” sambungnya.
Baca Juga:
Piala Presiden 2025 Bersih dari Mafia dan Sampah
Daftar Penghargaan Piala Presiden 2025: Mark Harris Top Skorer, Bordin Phala Pemain Terbaik
Ia mengaku mendapatkan pesan dari Presiden Republik Indonesia jika Piala Presiden 2025 ini tidak boleh sampai meninggalkan sampah. Sehingga kebersihan tetap terjaga.
“Jadi yang kita lakukan bukan hanya membersihkan sampah, tapi juga membangun edukasinya nih, awareness-nya, pengetahuannya, kepada para suporter jangan buang sampah sembarangan. Jadi ini tugas kita bersama-sama,” tambahnya.
Tidak hanya aksi bersih-bersih, komunitas peduli lingkungan ini juga melakukan kampanye dan himbauan untuk para penonton yang datang ke Stadion.
Himbauan dilakukan dengan cara membawa papan dengan kata-kata yang unik. Seperti 'Piala Presiden Sadar Sampah' hingga 'Cantik Itu Gak Nyampah di Stadion'.

Founder Metamorfosa, Alfin Fahrizal menambahkan bahwa seluruh sampah di Stadion ini dibawa untuk didaur ulang. Tentunya untuk dijadikan menjadi barang yang memiliki nilai jual.
“Dari sampah-sampah yang dihasilkan dari event ini, kita akan menjadikan produk-produk yang bernilai jual. Lalu untuk sampah-sampah organik juga yang menjadi isu tersendiri, itu juga kita akan kelola dengan baik secara bertanggung jawab."
"Biasanya kita berikan kegiatan kepada bank sampah-bank sampah, binaan gitu. Untuk menjadikan produk-produk baru seperti tempat tisu, dompet, atau pouch,” jelasnya.
Port FC menjuarai Piala Presiden 2025 usai menang 2-1 atas Oxford United di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (13/7). (Media Piala Presiden 2025)
Hiburan Rakyat

Dengan kebersihan Stadion si Jalak Harupat, tak pelak membuat para penonton semakin nyaman menyaksikan tim-tim kesayangannya bertanding. Sehingga Piala Presiden 2025 menjadi tontonan yang memberikan hiburan.
Bahkan di acara penutupan, para penonton dibuat terkesima setelah berbagai aksi pertunjukan disajikan. Dimulai dari penampilan penyanyi papan atas Indonesia, Isyana Sarasvati, Prince Poetiray dan Edo Kondologit. Lalu Melly Lee yang diiringi 250 pemain dari Saung Angklung Udjo.
Tidak hanya itu, ribuan anak dari berbagai sekolah sepak bola juga ikut mengiringi acara penutupan dengan bermain juggling di sisi lapangan.
Lalu seorang bocah Pacu Jalur bernama Rayyan Arkan Dikha ikut memeriahkan acara penutupan Piala Presiden 2025 hingga mengajak para penonton untuk mengikuti tariannya yang viral di media sosial.
Para penonton pun semakin terkesima saat ada aksi dari 1.400 drone yang membentuk video mapping 3D di atas langit Stadion si Jalak Harupat.
Berbagai formasi 3D ditampilkan, dimulai dari peta Indonesia dengan corak merah, ucapan selamat kepada tim yang juara, logo PSSI, bendera Merah Putih, trofi Piala Presiden 2025 hingga wajah Presiden RI, Prabowo Subianto.
Setelah itu, penyerahan medali dan trofi untuk Port FC yang berhasil menjadi juara Piala Presiden 2025 setelah mengalahkan Oxford United FC di partai final dengan skor 2-1.
Port FC yang merupakan tim asal Thailand ini berhak mendapatkan Rp5,5 miliar. Sedangkan Oxford United FC mendapatkan Rp3 miliar.
Peringkat tiga yang diraih Dewa United mendapatkan Rp2 miliar dan peringkat empat yang ditempati Tim Indonesia All Star berhak mendapatkan Rp1 miliar.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memastikan Piala Presiden 2025 sudah memberikan kebahagiaan kepada masyarakat. Apalagi digelar bertepatan saat libur sekolah.
“Ini pas anak-anak bisa mendapatkan tontonan sepak bola yang berkualitas, yang penuh dengan sportivitas, dengan teknik yang tinggi. Tentunya ini adalah sumbangsi dari Ketua Standing Committee dan Organizing Committee, termasuk yang paling utama sumbangsi dari Pak Prabowo Subianto pada seluruh rakyat Indonesia, agar rakyat Indonesia senantiasa bahagia dalam setiap saat,” tuturnya.
Bangkitkan Perekonomian

Selain itu, lanjutnya, Piala Presiden 2025 ini bukan hanya menjadi ajang hiburan bagi pecinta sepak bola. Namun juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Apalagi, lanjutnya, Stadion si Jalak Harupat kerap dipadati penonton di setiap pertandingannya. Sehingga efek berantai terhadap sektor ekonomi semakin terasa.
“Piala Presiden 2025 ini memberikan efek ekonomi karena tumbuhnya ekonomi UMKM, ekonomi kerakyatan, para pedagang bisa lakukan jualannya, angkot-angkot ada penumpangnya, ojek-ojek, ojek online dan ojek pangkalan kebahagiaan narik, kemudian tukang sapu ada ordernya, tiket ada bagiannya, semuanya, keamanan hari ini juga bekerja dengan baik. Jadi seluruhnya memberikan rasa nyaman dan pada akhirnya saling memberi,” tegasnya.
Karena itu, ia merasa gelaran Piala Presiden 2025 ini seakan menjadi anugerah bagi rakyat Jawa Barat. Ditambah lagi masyarakat bisa menyaksikan dua tim asal luar negeri yakni Port FC dan Oxford United FC.
“Kita semakin banyak saudara, banyak teman, dan saudaranya bukan hanya dari Arema, bukan hanya dari Dewa United, tetapi juga saudara kita dari Inggris dan dari Thailand,” tambahnya.
Ketua Steering Committee (SC), Maruarar Sirait membenarkan bahwa turnamen ini memberikan banyak manfaat untuk masyarakat di Indonesia karena menjadi tontonan menarik.
"Tahun ini sudah ada dua tim asing. Doakan yah tahun depan lebih banyak lagi dan lebih hebat lagi," ujar Maruarar.
Menurutnya, perhelatan Piala Presiden yang sudah digelar beberapa kali memberi dampak positif karena UMKM ikut tergerak. Para pekerja lainnya juga mendapat hasil baik dengan perputaran uang yang ada.
"Jadi hidup sekali kegiatannya. Kemarin saya sudah cek di Jakarta UMKM seperti apa dan sekarang akan saya cek di Bandung juga," ungkapnya.
Selain itu, Maruarar juga memastikan, tradisi baik Piala Presiden untuk tidak menggunakan dana APBN dan tidak menerima sponsor dari BUMN akan terus berlanjut.
“Selama Piala Presiden kita tidak pernah menggunakan uang negara, tidak ada APBN, dan tidak ada BUMN. Kita tidak pernah mendapat sponsor dari APBN dan BUMN. Kenapa? Karena kita mau industri olahraga ini maju bukan dengan unsur-unsur dari pembiayaan dari pemerintah,” kata Maruarar.
Selain itu, pelaksanaan Piala Presiden juga diawasi oleh PWC. Maruarar menyebutkan turnamen ini sudah selayaknya menjadi contoh untuk ajang sepak bola di Tanah Air.
“Ini kan turnamen yang memberi contoh. Tidak memakai uang negara, diawasi PWC dan tidak boleh ada pengaturan skor dan sebagainya. Jadi saya pikir tradisi itu harus ditingkatkan,” kata Maruarar.
Penulis: Kontributor BolaSkor.com Bandung, Gigi Gaga
Karya jurnalistik ini merupakan syarat untuk mengikuti Lomba Media Piala Presiden 2025.