Piala Dunia Anak Jalanan Siap Digelar 7 Hari Lagi
Rio de Janeiro - Semua pecinta sepakbola di seluruh jagat tentunya sangat menantikan perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil pada bulan Juni nanti. Tapi tahukah Anda, tujuh hari lagi ternyata akan ada Piala Dunia lainnya di Brasil? Tetapi, Piala Dunia tujuh hari nanti khusus diadakan bagi para anak jalanan. Ya, rencananya lebih dari 20 negara akan berpartisipasi dalam Piala Dunia Anak Jalanan (Street Child World Cup/SCWC) yang akan diselenggarakan pada 28 Maret nanti. Piala Dunia Anak Jalanan itu bakal berlangsung di Rio de Janeiro selama sepuluh hari. BT Sport (Stasiun Televisi Brasil) bekerjasama dengan Timnas tiga negara, Brasil (perempuan), Tanzania, dan India untuk membuat sebuah film dokumenter. Melalui inisiatif badan amalnya The Supporters Club, memberikan dukungan substansial selama dua tahun untuk program olahraga tersebut. The Supporters Club membuat film dokumenter berdurasi satu jam tentang persiapan tiga tim tersebut mengikuti Piala Dunia Anak Jalanan. Tim sepak bola wanita Brasil sendiri didanai oleh Badan Amal IBSS, yang merupakan gabungan dari 60 komunitas miskin di Rio de Janeiro. Tim sepak bola jalanan Tanzania didanai oleh salah satu Badan Amal lingkungan hidup yang berbasis di Mwanza, Tanzania. Sementara, tim sepak bola jalanan India bekerjasama dengan Karunalaya, sebuah badan amal yang bekerja di Chennai mendukung ratusan anak yang hidup di jalanan. Mantan bintang Arsenal dan Timnas Brasil, Gilberto Silva, rencananya akan menjadi presenter pemutaran film dokumenter tersebut pada pertengahan Mei nanti. Indonesia sendiri akan mengirimkan dua tim pada Piala Dunia Anak Jalanan nanti. Yakni, 10 pemain yang tergabung dalam tim pria dan 10 pemain lainnya tergabung dalam tim perempuan. Yayasan Transmuda Energy Nusantara (TEN) bersama beberapa lembaga swadaya masyarakat lain akan menyeleksi anak jalanan di Medan, Makassar, Surabaya, Palembang, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta. Mereka akan memilih 20 anak yang dinilai layak berangkat ke Brasil. Anak jalanan yang bisa mendaftar seleksi yaitu, yang berusia 13-16 tahun dan putus sekolah. Kemudian pernah hidup di jalanan sedikitnya selama enam bulan dan memiliki rekomendasi dari yayasan tempatnya bernaung/orang tua/wali. Seleksi dilakukan bekerja sama dengan LSM, seperti Rumah Singgah dan Belajar Diponegoro, Sanggar Alang-Alang dan Sekolah Sepakbola Sosial Surabaya, Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia, Yayasan Bahtera, Yayasan Sahabat Anak, Yayasan Bina Anak Mandiri Indonesia serta Yayasan Pondok Seni Budaya.