Passion Lebih Penting, Eks Pelatih Chelsea Tak Tergoda Tawaran Uang Banyak dari Arab Saudi
BolaSkor.com - Bursa transfer musim panas, seperti edisi-edisi sebelumnya, juga diramaikan dengan manuver transfer dari klub-klub Arab Saudi yang memiliki kekuatan finansial besar.
Eksodus pemain-pemain Eropa ke sana juga terjadi seperti beberapa nama di antaranya Cristiano Ronaldo, Sadio Mane, Karim Benzema, hingga Roberto Firmino.
Tidak hanya pemain, pelatih-pelatih juga tergoda dengan tawaran besar, uang yang banyak, dari Arab Saudi dan berkarier di sana seperti Simone Inzaghi, Stefano Pioli, dan Laurent Blanc.
Baca Juga:
Maurizio Sarri Resmi Kembali Latih Lazio
Maurizio Sarri Menyesal Tinggalkan Chelsea
Hasil Piala Dunia Antarklub 2025: Sikat ES Tunis 2-0, Flamengo Geser Chelsea dari Puncak Klasemen
Akan tapi tidak semua tergoda sodoran uang banyak dari Arab Saudi, seperti Bruno Fernandes dan Victor Osimhen sebelumnya, dan kini ada Maurizio Sarri.
Passion Lebih Penting ketimbang Uang
Maurizio Sarri (Football-Italia)
Vakum semusim karena isu keluarga, Sarri kembali melatih Lazio menggantikan Marco Baroni.
Sarri pelatih sarat pengalaman yang sudah melatih sejak 1990 dan menangani sejumlah klub top di Eropa semisal Napoli, Chelsea, Juventus, dan Lazio.
Sarri, 66 tahun, bisa saja mengikuti jejak Inzaghi dan Pioli melatih di Arab Saudi, tetapi ia menegaskan selalu mengikuti kata hati, juga passion, bukan melatih karena uang besar.
"Saya pernah bernegosiasi dengan klub Saudi, di mana saya bisa mendapatkan gaji dalam satu bulan seperti yang saya dapatkan di Lazio dalam setahun penuh," tutur Sarri di Sportitalia.
"Saya selalu mengatakan bahwa saya akan mengikuti kata hati, bukan uang."
"Saya tidak tertarik dengan berapa banyak yang mereka tawarkan."
"Saya selalu bermain sepak bola karena gairah, saya tidak ingin melakukannya demi uang sekarang," tegasnya.
Baru ini, Luciano Spalletti ditawarkan gaji 18 juta euro per musim untuk menggantikan Pioli di Al-Nassr.
Sarri, apabila mendapatkan tawaran tersebut, menegaskan ia tidak akan menerimanya.
"Persis seperti yang saya lakukan sebelumnya, yaitu tidak menerimanya," jawab Sarri.
"Itu hanya sesuatu yang tidak memancing reaksi emosional apapun dalam diri saya, itu tidak membuat saya bersemangat."
"Akan sulit bagi saya untuk bekerja di sana dalam kondisi seperti itu," imbuhnya.
Sempat menghabiskan waktunya bekerja di area keuangan, Sarri telat menekuni pekerjaan di bidang kepelatihan sepak bola.
Sarri mengikuti kata hatinya dan dalam kariernya sebagai pelatih ia meraih satu titel Liga Europa, serta satu Scudetto.