Nostalgia Timnas Indonesia di Piala Asia 2000 - Awal Mula Rochy Putiray Memikat Klub Hong Kong
BolaSkor.com - Timnas Indonesia mulai mudah melenggang ke Piala Asia setelah segel terbuka pada edisi 1996. Sayangnya, Piala Asia 2000 yang berlangsung di Lebanon menjadi perjalanan sulit bagi Aji Santoso dkk.
Indonesia terbilang sangat beruntung pada babak kualifikasi. Indonesia melaju ke babak utama tanpa menelan kekalahan. Pasalnya, lawan yang dihadapi di grup tujuh hanyalah Hong Kong dan Kamboja.
Rochy Putiray menggila pada fase ini. Bomber Persija Jakarta ini mencetak tujuh gol dalam empat pertandingan. Tiga gol tercipta ke gawang Hong Kong dan empat gol ke gawang Kamboja.
Baca Juga:
Menanti Gebrakan 'Young Guns' Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
Demi Masa Depan Timnas Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Bawa Skuad Termuda ke Piala Asia 2023

Kegilaan itu pada akhirnya tak sekadar membawa Indonesia jadi juara grup dengan 10 poin. Klub Instant Dict langsung menebus Rochy Putiray untuk bermain di Liga Hong Kong musim 2000-2001.
Maka, ketika Piala Asia 2000 berlangsung, Rochy merupakan satu-satunya pemain Timnas Indonesia yang berasal dari klub luar negeri. Sementara 23 nama lain yang jadi anak asuh Nandar Iskandar berasal dari Liga Bank Mandiri.
Di pos penjaga gawang ada nama Hendro Kartiko, I Komang Putra Adnyana dan Sahari Gultom. Lalu, pos belakang ditempati Aji Santoso, Ismed Sofyan, Bejo Sugiantoro, Eko Purjianto, Djet Donald La'ala, Warsidi, Nuralim dan Slamet Riyadi.
Di sektor tengah, Nandar tak membawa Haryanto Tommy Prasetyo yang diandalkan di babak kualifikasi. Ia memilih I Putu Gede, Imran Nahumarury, Eduard Ivakdalam, Bima Sakti, Uston Nawawi dan Seto Nurdiyantoro.
Sementara sebagai bomber andalan, Rochy Putiray dipilih bersama Yaris Riyadi, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni Christiawan dan wonderkid Persija Jakarta, Bambang Pamungkas.
Grup Super Berat
Sayangnya, keberuntungan ketika bertemu tim lemah pada babak kualifikasi tak berlanjut di babak utama. Indonesia harus rela berada di grup super berat bersama China, Kuwait dan Korea Selatan.
Jelas, secara matematis Indonesia tak diunggulkan untuk lolos. China, Kuwait dan Korea Selatan memiliki sejarah bagus di sepak bola Asia.
Terlebih Korea Selatan sedang menciptakan generasi terbaik untuk Piala Dunia 2002. Ada nama Lee Woon-jae, Lee Dong-gook, Lee Young-pyo, Park Ji-sung hingga Seol Ki-hyeon.
Namun, sebuah kejutan besar tercipta pada partai pertama. Indonesia membuat kejutan dengan menahan imbang Kuwait 0-0 di International Olympic Stadium, Tripoli, pada 13 Oktober 2000.
Kesuksesan itu mengulang keberhasilan di Piala Asia 1996 ketika menahan Kuwait dengan skor 2-2. Di partai lain, kejutan juga terjadi ketika China bermain imbang dengan Korea Selatan 2-2.
Gagal Cetak Gol
Hanya saja, Indonesia sekadar mengganggu Kuwait. Ketika bertemu China dan Korea Selatan, Indonesia layaknya tim yang beruntung bisa lolos ke babak utama.
Indonesia digulung China dengan skor 0-4. Salah satu golnya dicetak Yang Chen yang sudah berkarier di Bundesliga bersama tim Eintracht Frankfurt.
Sementara ketika bersua Korea Selatan, Indonesia menyerah 0-3. Lee Dong-gook menjadi bintang kemenangan Korea Selatan dengan mencetak hattrick.
Indonesia pun menjadi satu-satunya kontestan Piala Asia 2000 yang gagal mencetak gol di babak utama. Hal ini berbanding terbalik ketika bisa mencetak 18 gol pada babak kualifikasi.
Sementara wakil Asia Tenggara lainnya, Thailand, nyaris lolos ke babak 8 besar. Sayangnya, Thailand yang mengoleksi 2 poin gagal menyabet gelar peringkat tiga terbaik karena kalah dari Qatar dan Korea Selatan.
Kiprah Timnas Indonesia di Piala Asia 2000
Hasil Pertandingan:
Indonesia 0-0 Kuwait
China 4-0 Indonesia
Korea Selatan 3-0 Indonesia
Klasemen Grup B:
China 5 poin
Kuwait 5 poin
Korea Selatan 4 poin
Indonesia 1 poin
Daftar Prestasi Piala Asia 2000:
Juara: Jepang
Runner Up: Arab Saudi
Peringkat Ketiga: Korea Selatan
Peringkat Empat: China
Topskorer: Lee Dong-gook (6 gol)
Pemain Terbaik: Hiroshi Nanami
Tim Fair Play: Arab Saudi
(Laporan Kontributor Putra Wijaya)