Basket Sports Sosok Feature Berita

Nostalgia: Hakeem Olajuwon yang Tetap Puasa Ramadan di Hari Pertandingan NBA

Budi Prasetyo Harsono - Kamis, 07 Mei 2020

BolaSkor.com - Pada Bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia diwajibkan menahan makan dan minum sejak fajar hingga matahari terbenam. Situasi tersebut, terkadang menjadi tantangan bagi atlet yang memeluk Islam.

Alhasil, banyak atlet yang tidak berpuasa karena harus bertanding dan berlatih. Namun, tidak semua atlet tak melakukan ibadah tersebut, sebut saja legenda NBA, Hakeem Olajuwon.

Cerita bermula sejak Olajuwon berkarier di NBA sejak dekade 1980an. Ketika itu Olajuwon bergabung dengan Houston Rockets pada 1984 dengan menjadi pilihan nomor satu.

Hebatnya, Olajuwon menjadi pilihan nomor satu di saat ada Michael Jordan pada NBA Draft 1984. Rockets lebih memilih pebasket asal Nigeria tersebut ketimbang Jordan.

Baca Juga:

Investasi Sukses Shaquille O'Neal di Google

Nostalgia: Final NBA 1971 yang Lambungkan Nama Kareem Abdul-Jabbar

Hakeem Olajuwon

Pilihan mendatangkan Olajuwon terbukti tepat, setelah catatan kemenangan Rockets meningkat drastis dari 29 menjadi 48. Olajuwon diduetkan dengan Ralph Samson dan membuat Twin Tower.

Sayangnya Olajuwon kalah dari Jordan pada Rookie of the Year 1985. Menariknya, hanya mereka berdua pemain yang menerima suara untuk penentuan penghargaan tersebut.

Hanya butuh dua musim bagi Olajuwon membantu Rockets lolos ke final NBA. Sayangnya saat itu mereka kalah dari Boston Celtics pimpinan Larry Bird.

Akhirnya kejayaan Olajuwon untuk Rockets terjadi pada 1994. Saat itu Olajuwon memimpin Rockets lolos ke final NBA untuk berhadapan dengan New York Knicks pimpinan Patrick Ewing.

Rockets menang tipis 4-3 pada final NBA 1994 dan meraih gelar pertama mereka. Sementara itu, Olajuwon terpilih sebagai MVP Final NBA musim yang sama.

Tak cukup satu kali meraih cincin NBA, Olajuwon kembali memimpin Rockets ke final pada tahun selanjutnya. Kali ini giliran Shaquille O'Neal dan Orlando Magic menjadi penantang.

Lagi-lagi Rockets keluar sebagai pemenang dengan Olajuwon kembali meraih MVP Final NBA. Tidak tanggung-tanggung, Rockets menang empat seri tanpa balas.

Menariknya, musim NBA 1995 merupakan saat ketika Olajuwon memutuskan untuk berpuasa meski harus bertanding. Seperti diketahui, sebelumnya dia memilih tidak puasa saat hari pertandingan.

"Berpuasa adalah pola pemikiran spiritual yang memberikan Anda stamina untuk bermain. Dengan bantuan Allah, saya selalu lebih kuat dan berenergi saat Bulan Ramadan," kata Olajuwon dalam sebuah wawancara.

"Saya berdiskusi dengan Mahmoud Abdul-Rauf (juga pemain NBA). Ketika Anda sedang dalam perjalanan, Anda bisa menundanya. Namun, menarik apabila kami bisa berpuasa, lebih menarik," katanya.

Tentunya bukan perkara mudah bagi pebasket NBA di era 1990an untuk berpuasa. Apalagi Olajuwon harus berhadapan dengan pemain macam Michael Jordan, Patrick Ewing, dan Charles Barkley.

Hakeem Olajuwon

Alhasil, pujian mengalir dari rekan satu timnya seperti Robert Horry. "Dalam 48 menit pertandingan dan dia bermain dalam 42 di antaranya. Dia tidak bisa meminum air, itu fenomenal," puji Horry.

Selain berpuasa di Bulan Ramadan, Olajuwon juga terkenal sebagai sosok yang religius. Ketika tidak bertanding, dia mengaku menghabiskan waktu di Masjid dan mempelajari Al-Qur'an.

"Saya mempelajari Al-Qur'an setiap hari. Di rumah, di Masjid, juga di pesawat. Sebelum dan sesudah pertandingan. Saya mempelajari hal baru setiap membuka lembarannya," tutur Olajuwon.

Kesuksesannya di NBA membuat Olajuwon menjadi wajah muslim di Amerika Serikat pada 1990an. Seperti saat ini, banyak kesalahpahaman mengenai Islam di Amerika Serikat kala itu.

Alhasil, bagi masyarakat Muslim di Amerika Serikat, Olajuwon adalah panutan dan simbol. Bukan sekadar The Dream (julukannya), bagi mereka, Olajuwon adalah arti nyata dari American Dream.

Bagikan

Baca Original Artikel