Sosok Feature Italia

Nicolo Zaniolo, Pangeran Baru Roma yang Bukan Lahir di Roma

Hendry Wibowo - Minggu, 20 Januari 2019

BolaSkor.com - Semua bertanya-tanya ketika pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco menurunkan pemain berusia 19 tahun, Nicolo Zaniolo di pertandingan penting Liga Champions melawan Real Madrid, 19 September 2018 lalu.

Maklum kala itu, tren performa tim sedang tidak bagus. Ditambah Giallorossi harus meladeni tim langganan juara Liga Champions di Santiago Bernabeu.

Baca Juga:

Setelah Krzysztof Piatek, Bursa Transfer AC Milan Tak Sepenuhnya Mulus

Juventus Ingin Chelsea Sertakan Emerson dalam Transfer Higuain

Debut Nicolo Zaniolo
Debut Nicolo Zaniolo di Serie A (Zimbio)

Benar saja, Roma kalah 0-3 dan keputusan Di Francesco kala itu menuai kritik. "Saya menurunkan Zaniolo bukan tanpa alasan. Dia layak bermain," kata Di Francesco membela keputusannya usai pertandingan.

Namun siapa sangka, dari kegagalan debut melawan Madrid, nama Zaniolo justru terus meroket. Berawal dari keputusan pelatih tim nasional Italia, Roberto Mancini yang memanggilnya ke timnas pada 1 September 2018. Padahal ia belum turun debut di Serie A bersama Roma.

Kemudian akhirnya, ia menjalani laga pertama di Serie A ketika Roma mengalahkan Frosinone 4-0, 26 September 2018. Saat itu performanya pun terbilang biasa saja.

Sampai pada akhirnya, Di Francesco harus kehilangan dua trequartista lantaran cedera: Javier Pastore dan Lorenzo Pellegrini. Tercatat sejak giornata ke-11 melawan Fiorentina sampai giornata ke-20 kontra Torino semalam, Zaniolo selalu diturunkan, baik sebagai starter maupun masuk dari bangku cadangan.

Kini total ia telah bermain sebanyak sebelas kali di Serie A dan delapan di antaranya berstatus starter. Dia bahkan telah menyumbangkan dua gol untuk tim di Serie A. Kini ia berstatus pemain kelahiran 1999 dengan jumlah gol terbanyak di kompetisi tertinggi Italia.

(Klik Halaman Berikutnya)

Menariknya dua gol yang ia bukukan mencerminkan pemain jebolan akademi Fiorentina ini merupakan pemain fantastis. Seperti gol debutnya bersama Roma ke gawang Sassuolo, 26 Desember 2019.

Berlari dari sisi kanan pertahanan lawan, ia masuk ke kotak penalti dengan mengelabui bek dan kiper lawan. Kemudian ia membuat gol dengan melakukan chip. Aksinya begitu dingin. Layaknya pemain yang sudah memiliki jam terbang sangat tinggi.

Zaniolo
Nicolo Zaniolo Memberikan Keterangan Media (Zimbio)

Gol keduanya ke gawang Torino adalah gambaran ia sosok pemain yang gigih. Ketika tendangan pertamanya berhasil dihalau kiper lawan, sambil terjatuh, ia berusaha meraih bola lagi, menjaganya dari kerumunan bek lawan, dan menendangnya ke gawang.

Ya, Zaniolo merupakan sosok trequartista modern. Pemain kelahiran Massa, Tuscany tersebut punya energi luar biasa, skill mumpuni plus visi permainan bintang lima. Sosok Zaniolo muda mengingatkan fan Roma terhadap sosok legenda Francesco Totti.

Kebetulan keduanya memang memiliki gaya main identik. Punya operan sulit ditebak, gemar bergerak di belakang striker, dan mencari celah kosong. Dari sudut pandang keahlian mencuri bola dari kaki lawan, Zaniolo bahkan bisa bisa dibilang lebih baik ketimbang Totti.

(Klik Halaman Berikutnya)

Asalkan manajemen Roma terus menjaganya (Roma sejak kedatangan Monchi sebagai Direktur Olahraga dikenal senang menjual pemain bintang) dan tidak kepincut tawaran menggiurkan dari tim lain yang berani merogoh kocek dalam, Zaniolo berpotensi menjadi pangeran Roma berikutnya setelah Totti.

Zaniolo di timnas
Nicolo Zaniolo Berlatih di Timnas Italia (Zimbio)

Fakta menarik mengingat tidak seperti Totti, ia bukan lahir di Roma dan semua memandangnya sebelah mata ketika tim mendatangkannya sebagai bagian dari transfer Radja Nainggolan ke FC Internazionale (bersama Davide Santon) bursa transfer musim panas lalu.

Kala itu, tifosi serigala ibukota justru meratapi kepergian Nainggolan. Namun siapa sangka, padahal tim telah merekrut salah satu bakat terbesar di sepak bola Italia: Nicolo Zaniolo. Seperti Totti sebelumnya, Zaniolo berpotensi jadi kiblat permainan Roma.*

Bagikan

Baca Original Artikel